backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Erysanbe

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Erysanbe

Pencegahan

Apa fungsi erysanbe?

Erysanbe adalah obat antibiotik dengan kandungan bahan aktif erythromycin (eritromisin). Obat ini yang tergolong di dalamnya bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. 

Obat ini termasuk ke dalam obat resep, maka dari itu, obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dari dokter. Obat ini utamanya digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Misalnya, infeksi pada saluran pernafasan (bronkitis, pneumonia, penyakit Legionnaires, batuk kronis), penyakit menular seksual (sifilis), infeksi kulit, infeksi saluran kencing, dan infeksi pada telinga. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah demam rematik

Tetapi, erysanbe tidak bisa digunakan untuk mengobati flu, demam, atau infeksi virus lainnya. 

Bagaimana cara penggunaan erysanbe?

Berikut adalah hal-hal yang bisa Anda lakukan saat menggunakan erysanbe, di antaranya adalah sebagai berikut. 

  • Gunakan obat ini sesuai dengan arahan dokter yang terdapat pada resep obat. Dokter telah menentukan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda, sehingga ikuti segala petunjuknya. 
  • Jangan menggunakan antibiotik ini jika Anda tidak memahami instruksi yang diberikan. Jika ada hal yang tidak Anda mengerti, sebaiknya tanyakan lagi kepada dokter atau apoteker. 
  • Sebelum menelan tablet, kunyah terlebih dahulu. 
  • Anda boleh mengonsumsi obat ini saat perut kosong maupun saat perut sudah terisi makanan. 
  • Gunakan obat ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh dokter. Jangan berhenti mengonsumsi obat meski Anda sudah merasa lebih baik. 
  • Mengingat obat ini mungkin mempengaruhi beberapa tes medis yang Anda lakukan, beri tahu terlebih dahulu dokter yang menangani Anda bahwa Anda sedang dalam pengaruh obat erysanbe. 
  • Bagaimana cara menyimpan erysanbe?

    Sama halnya dengan obat-obatan lain, Anda harus menyimpan obat ini sesuai dengan aturan penyimpanan obat yang diberikan dokter atau apoteker, atau yang tertera pada kemasan obat. Hal-hal yang harus Anda perhatikan saat menyimpan obat adalah sebagai berikut: 

    • Simpan obat di dalam tempat dengan suhu ruangan. 
    • Jauhkan obat dari paparan sinar matahari, atau paparan langsung cahaya lainnya. 
    • Jangan diletakkan di tempat yang terlalu panas atau lembap. 
    • Jauhkan obat antibiotik ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. 
    • Jangan menyimpan obat ini di dalam kamar mandi. 
    • Jangan menyimpan dan membekukan erysanbe di dalam freezer. 

    Sementara itu, hal-hal yang harus Anda lakukan saat erysanbe sudah kedaluwarsa atau tidak digunakan lain adalah sebagai berikut: 

    • Segera buang obat saat masa berlakunya habis atau Anda sudah tidak menggunakannya lagi. 
    • Jangan mengguyur tablet obat ke dalam toilet atau membuangnya di saluran pembuangan air. 
    • Jika Anda tidak yakin mengenai cara membuang obat yang tepat, sebaiknya tanyakan kepada apoteker instansi pembuangan sampah setempat mengenai cara membuang obat yang tepat dan aman. 

    Dosis

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

    Bagaimana dosis erysanbe untuk orang dewasa?

    Dosis dewasa untuk chancroid

    250-500 miligram (mg) diminum setiap 6 jam sekali. 

    Dosis dewasa untuk lymphogranuloma venereum (LGV)

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk mycoplasma pneumonia

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk uretritis non gonore

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk otitis media

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk faringitis

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk pneumonia

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk infeksi jaringan lunak

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk sifilis awal

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk infeksi saluran pernafasan atas

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk bronkitis

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk infeksi chlamydia

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk penyakit lyme

    250-500 mg diminum setiap 6 jam sekali.

    Dosis dewasa untuk profilaksis demam rematik

    250 mg diminum dua kali sehari. 

    Bagaimana dosis erysanbe untuk anak-anak?

    Dosis anak-anak untuk pneumonia

    50 mg/kilogram (kg)/hari diminum dalam dosis terpisah setiap 6 jam sekali dan dilakukan selama 2 minggu. 

    Dosis anak-anak untuk infeksi chlamydia

    50 mg/kilogram (kg)/hari diminum dalam dosis terpisah setiap 6 jam sekali dan dilakukan selama 2 minggu.

    Dosis anak-anak untuk profilaksis demam rematik

    250 mg diminum dua kali sehari. 

    Dalam dosis apa erysanbe tersedia?

    Erysanbe tersedia dalam tablet 500 mg

    Efek Samping

    Apa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan erysanbe?

    Sama halnya dengan obat-obatan lain, erysanbe juga memiliki risiko efek samping penggunaan obat. Efek samping obat terbagi dalam beberapa jenis, ada yang umum terjadi dan ada yang tidak umum. Ada pula efek samping yang muncul namun akan hilang dengan sendirinya, dan ada pula efek samping yang serius butuh penanganan segera dari dokter.

    Berikut adalah efek samping yang umum terjadi dan mungkin akan hilang dengan sendirinya, yaitu: 

    • perut terasa sakit
    • diare 
    • mual
    • muntah-muntah 
    • kehilangan nafsu untuk makan

    Meski begitu, jika kondisi Anda tidak kunjung membaik dan efek samping tak kunjung hilang, segera hubungi dokter. Sementara, berikut adalah daftar efek samping yang jarang terjadi, namun cukup serius dan jika Anda mengalaminya, Anda harus segera mendapatkan penanganan dari dokter. Di antaranya adalah: 

    • mengi atau nafas berbunyi 
    • reaksi alergi seperti kulit gatal, ruam kulit, kesulitan bernafas
    • perut terasa amat sangat sakit, dan tinja berdarah atau sangat encer
    • sakit kepala yang diikuti dengan sakit di dada, pingsan, atau jantung berdetak sangat cepat 
    • masalah pendengaran
    • gangguan liver seperti kehilangan selera makan, tubuh terasa lelah dan mudah terluka, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, dan mata serta kulit berwarna kuning (sakit kuning). 
    • kejang 

    Peringatan & Pencegahan

    Apa yang harus dilakukan sebelum menggunakan erysanbe?

    Sebelum memutuskan menggunakan erysanbe, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan lakukan, yaitu: 

    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap erythromycin atau obat-obatan lain yang mengandung erythromycin. 
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah ginjal atau masalah liver. 
    • Beri tahu dokter segala jenis obat-obatan yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, obat nonresep, multivitamin, hingga obat-obatan herbal. Khususnya jika Anda mengonsumsi obat-obatan yang mengandung  lovastatin, simvastatin, cisapride, pimozide, ergotamine, dan dihidroergotamine.
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan lain, makanan, atau zat pewarna, dan pengawet. 
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah jantung yang dapat membuat ritme jantung tidak beraturan dan juga menyebabkan Anda mudah pingsan. 
    • Jika Anda hendak menjalani sebuah operasi, beri tahu dokter yang sedang menangani Anda bahwa Anda sedang dalam pengaruh obat erythromycin. 
    • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil atau sedang menyusui.  

    Apakah erysanbe aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui?

    Masih belum diketahui dengan pasti apakah obat ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Namun, Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan Badan POM Indonesia menggolongkan erysanbe ke dalam ke dalam risiko kehamilan kategori B

    Berikut adalah referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

    •     A: Tidak berisiko,
    •     B: Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
    •     C: Mungkin berisiko,
    •     D: Ada bukti positif dari risiko,
    •     X: Kontraindikasi,
    •     N: Tidak diketahui

    Interaksi

    Obat apa saja yang dapat berinteraksi dengan erysanbe?

    Interaksi obat yang mungkin terjadi antara erysanbe dengan beberapa obat lain. Interaksi antar obat ini sebaiknya dihindari, meski pada beberapa kasus, dua obat yang berbeda dapat digunakan bersama-sama. Jika hal ini terjadi, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis pengonsumsian, atau melakukan tindakan pencegahan lain jika diperlukan. 

    Terdapat 528 jenis obat yang dapat berinteraksi dengan erysanbe.Berikut adalah obat-obatan yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan erysanbe, karena interaksi yang terjadi di antara keduanya mungkin dapat meningkatkan risiko efek samping: 

    • acalabrutinib
    • alfuzosin
    • amprenavir
    • bcg
    • bedaquiline
    • bepridil
    • citalopram
    • delavirdine
    • dicumarol
    • ergotamine
    • ergonovine
    • fentanyl
    • fingolimod

    Sementara, berikut adalah obat-obatan yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan erysanbe, meski pada beberapa kasus interaksi yang terjadi mungkin termasuk pengobatan yang terbaik, yaitu: 

  • famotidine
  • felodipine
  • flecainide
  • gatifloxacin
  • grepaflocaxin
  • guanfacine
  • imatinib
  • irinotecan
  • lactulose
  • lapatinib
  • lithium
  • Tidak semua interaksi obat tercantum dalam daftar yang telah disebutkan di atas. Catat semua obat-obatan yang sedang Anda gunakan dan berikan catatan tersebut kepada dokter agar dokter Anda dapat membantu Anda melakukan pencegahan terhadap interaksi obat yang mungkin terjadi. 

    Apa makanan dan alkohol yang dapat berinteraksi dengan erysanbe?

    Belum diketahui apakah ada makanan dan alkohol yang dapat berinteraksi dengan erysanbe. Namun, obat-obat tertentu sebaiknya tidak dikonsumsi pada waktu makan atau saat memakan jenis makanan tertentu karena dapat terjadi interaksi. 

    Mengonsumsi alkohol atau produk yang berasal dari tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya interaksi. Diskusikan dengan ahli kesehatan Anda untuk penggunaan obat dengan makanan, alkohol, atau produk yang berasal dari tembakau.

    Apa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan erysanbe?

    • colitis, atau radang usus
    • gangguan liver
    • Long QT, yaitu penyakit jantung yang terjadi saat sistem elektrik jantung tidak berfungsi secara normal. 
    • prematur
    • Myasthenia gravis, yaitu penyakit autoimun kronis 

    Overdosis

    Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?

    Jika Anda tidak sengaja mengonsumsi dosis obat lebih banyak daripada yang diarahkan oleh dokter Anda, atau jika obat Anda tidak sengaja terminum oleh anak-anak, segera hubungi Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit terdekat.

    Gejala overdosis yang mungkin timbul setelah mengonsumsi erysanbe adalah kehilangan pendengaran untuk sementara waktu, mual, muntah, dan diare.

    Apa yang harus saya lakukan jika melewatkan satu dosis?

    Jika Anda lupa untuk mengonsumsi obat, segera minum dosis yang terlupa sesegera mungkin. Namun, jika ternyata waktu telah menunjukkan Anda untuk mengonsumsi dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa. Jangan mengonsumsi dosis yang lebih banyak dari yang diarahkan oleh dokter Anda. Jika ada petunjuk penggunaan obat yang tidak Anda mengerti, jangan menyimpulkan sendiri dan segera hubungi dokter atau apoteker terdekat untuk mendapat informasi lebih lanjut.

    Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

     

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan