backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Dutasteride

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Dutasteride

Prostat merupakan organ yang berfungsi membantu kerja kelenjar kemih pria. Saat prostat mengalami pembengkakan atau pembesaran, umumnya, dokter akan memberikan obat seperti dutasteride atau dutasterid. Ketahui dosis, efek samping, dan cara pemakaian selengkapnya berikut ini.

Golongan obat: inhibitor 5-alpha reductase.

Merek dagang dutasteride: Generik, Duodart, Avodart, Hiperdext Plus, Hiperdext, Uroka, Reinpid, dan Terod.

Apa itu obat dutasteride?

organ prostat

Dutasteride adalah obat yang tergolong inhibitor 5-alpha reductase. Ia bekerja dengan menghalangi produksi zat alami yang memperbesar prostat.

Obat ini digunakan pada pria untuk mengobati gejala pembesaran prostat (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH) atau pembesaran prostat jinak.

Obat ini membantu untuk meringankan gejala BPH seperti kesulitan buang air kecil, urine yang keluar sedikit, dan sering buang air kecil atau mendadak ingin buang air kecil. 

Dutasteride juga dapat mengurangi kemungkinan diperlukannya operasi prostat. 

Dosis dan sediaan dutasterid

Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan dutasterid di Indonesia tersedia dalam bentuk kapsul lunak. 

Pemberian dosis berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut. 

Pengobatan benign prostatic hyperplasia (BPH)

  • Dewasa: 500 mcg (mikrogram) sekali sehari selama minimal 6 bulan.

Aturan pakai dutasteride

faktor risiko kanker prostat

Dutasteride tersedia dalam bentuk kapsul untuk diminum. Biasanya diminum sekali sehari dengan atau tanpa makanan. 

Minum dutasteride di sekitar waktu yang sama setiap hari. Jangan menggandakan dosis dutasterid.

Jika memiliki pertanyaan tentang aturan minum obat, bicarakan dengan dokter, perawat, atau apoteker Anda.

Telan seluruh kapsul, jangan membuka kapsul atau menghancurkannya.

Gejala Anda mungkin membaik setelah Anda mengonsumsi dutasteride selama 3 bulan, tetapi mungkin perlu waktu 6 bulan atau lebih bagi Anda melihat manfaat penuh dutasteride

Bicarakan dengan dokter tentang bagaimana tubuh merespons obat selama perawatan berlangsung.

Obat ini dapat menurunkan gejala BPH yang timbul, tetapi tidak menyembuhkan penyakit BPH.

Terus minum dutasteride bahkan jika Anda merasa sehat. Jangan berhenti minum dutasterid tanpa berbicara dengan dokter Anda.

Efek samping dutasterid

Setiap obat pada dasarnya berpotensi menyebabkan efek samping obat. Meski begitu, tidak semua orang merasakan efek samping.

Efek samping dutasteride pun dapat berkisar dari yang ringan hingga berat. 

Efek samping umum

Jenis efek samping iopromid yang sering terjadi:

  • tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi (impotensi), 
  • penurunan gairah seks (libido),
  • kesulitan ejakulasi, seperti penurunan jumlah air mani, 
  • pembesaran atau nyeri payudara (ginekomastia), dan
  • pusing saat diminum dengan tamsulosin.

Efek samping serius

Pada kasus yang serius, dutasteride  bisa menyebabkan efek samping seperti:

  • gagal jantung (jantung menjadi kurang efisien dalam memompa darah), 
  • sesak napas, 
  • kelelahan ekstrem, 
  • pembengkakan pada pergelangan kaki, dan
  • rambut rontok (biasanya bulu tubuh).

Peringatan dan perhatian pemakaian obat

pembengkakan prostat jinak adalah

Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap dutasteride, finasteride, atau salah satu bahan dalam kapsul dutasteride

Bicarakan dengan dokter jika Anda pernah menderita penyakit hati atau kanker prostat.

Gunakan kondom saat berhubungan seksual. Dutasteride ditemukan muncul dalam air mani pria yang menggunakan obat ini. 

Dutasterid terbukti mengurangi jumlah sperma, volume air mani, dan pergerakan (motilitas) sperma. Oleh karena itu kesuburan pria dapat berkurang.

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.

Penting Anda ketahui

Anda tidak boleh mendonorkan darah saat menjalani pengobatan dan selama enam bulan setelah berhenti minum obat ini.

Apakah obat dutasterid aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Anda harus tahu bahwa dutasteride hanya untuk digunakan pada pria. Situs EMC Inggris menyarankan agar wanita, terutama mereka yang sedang atau mungkin hamil, untuk tidak melakukan kontak dengan obat ini

Jika seorang wanita hamil secara tidak sengaja menyentuh kapsul yang bocor, dia harus segera mencuci area tersebut dengan sabun dan air, kemudian menghubungi dokter sesegera mungkin.

Menyentuh isi kapsul dapat membahayakan janin. Dutasteride dapat menyerap melalui kulit dan dapat memengaruhi perkembangan normal bayi laki-laki. 

Risiko ini sangat mungkin terjadi dalam 16 minggu pertama kehamilan. 

Interaksi dengan obat lain

Beberapa obat dapat bereaksi dengan dutasteride dan membuat Anda lebih mungkin mengalami efek samping. Obat-obatan ini termasuk:

  • verapamil atau diltiazem (untuk tekanan darah tinggi),
  • ritonavir atau indinavir (untuk HIV),
  • itrakonazol atau ketokonazol (untuk infeksi jamur),
  • nefazodone (antidepresan), dan
  • alpha-blocker (untuk pembesaran prostat atau tekanan darah tinggi).

Konsultasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan menggunakan obat ini.

Hal tersebut untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan