backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Decolgen

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/08/2022

Decolgen

Decolgen adalah obat untuk mengatasi gejala flu, seperti sakit kepala, demam, pilek, hidung tersumbat, mata berair, dan bersin-bersin. Ketahui lebih dalam mengenai dosis, aturan pakai, dan manfaat Decolgen melalui penjelasan berikut.

Golongan obat: Obat flu

Kandungan obat: Paracetamol 400 mg, Phenylpropanolamine 12,5 mg, dan Chlorpheniramine maleate 1 mg

Apa itu obat Decolgen?

Decolgen adalah obat flu yang memiliki tiga komposisi utama dengan fungsinya masing-masing sebagai berikut.

  • Paracetamol 400 mg, berfungsi untuk mengobati rasa sakit ringan sampai sedang serta meredakan demam.
  • Phenylpropanolamine 12,5 mg, obat dekongestan dengan fungsi menyusutkan pembuluh darah (vena dan arteri) bisa digunakan untuk mengobati kemampetan terkait dengan alergi, demam, iritasi sinus, dan flu biasa.
  • Chlorpheniramine maleate (jenis obat antihistamin) berfungsi untuk menghalangi histamin yang menyebabkan gejala alergi.

Mengutip American Lung Association,  flu sering kali disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Virus ini menyebar melalui droplet yang dikeluarkan ketika penderita flu sedang batuk, bersin, atau berbicara, sehingga berpotensi masuk ke mulut atau hidung orang yang berada di dekatnya.

Dalam hal ini, Decolgen bekerja untuk meredakan rasa nyeri yang disebabkan oleh sakit kepala, demam, bersin-bersin, dan hidung tersumbat.

Obat Decolgen tergolong obat bebas. Jadi, Anda bisa mendapatkannya di apotek terdekat tanpa resep dokter.

Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsi yang tercantum di dalam panduan pengobatan.

Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa membahayakan.

Sediaan dan dosis obat Decolgen

obat radang tenggorokan di apotek

Decolgen hadir dalam  bentuk tablet dan sirup dengan sediaan kemasan strip berisi 4 tablet dan botol 60 ml. Pada kemasan satu box, Anda bisa mendapatkan 25 strip obat.

Berikut ini anjuran dosis obat Decolgen yang bisa Anda ikuti.

1. Decolgen tablet

  • Dewasa: dosisnya 1 tablet sekali minum, sebanyak 3 – 4 kali sehari sesuai kebutuhan.
  • Anak usia 6 – 12 tahun:  dosisnya ½ tablet sekali minum, sebanyak 3 – 4 kali sehari sesuai kebutuhan.

2. Decolgen sirup

  • Dewasa: dosisnya 4 sendok takar (20 mL), diminum 3 kali sehari.
  • Anak usia 6 – 12 tahun: dosisnya 2 sendok takar (10 mL), diminum 3 kali sehari.
  • Anak usia 2 – 6 tahun: dosisnya 1 sendok takar (5 mL), diminum 3 kali sehari.

Jika Anda melewatkan dosis, minum segera setelah Anda ingat.

Jika mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal pemberian dosis Anda.

Jangan menggandakan dosis obat dalam satu kali minum.

Ikuti aturan minum obat yang tertera pada label kemasan sebelum menggunakan obat ini.

Jangan gunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, lebih lama dari yang disarankan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Efek samping obat Decolgen

Efek samping yang bisa ditimbulkan setelah Anda mengonsumsi obat ini di antaranya sebagai berikut.

  • Mengantuk.
  • Gangguan pencernaan.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Pusing.
  • Gangguan psikomotor.
  • Jantung berdetak cepat dan berdebar-debar.
  • Retensi urine (kandung kemih tidak bisa mengeluarkan urine hingga kosong).
  • Penggunaan dosis besar dan jangka panjang dilaporkan bisa menyebabkan kerusakan hati.

Bila Anda mengalami salah satu efek samping di atas, terutama jika tidak kunjung hilang, segera temui dokter terdekat.

Tidak menutup kemungkinan obat ini dapat memicu terjadinya reaksi alergi.

Segera hentikan penggunaan obat ini dan hubungi dokter Anda jika mengalami reaksi alergi parah (anafilaktik) dengan gejala-gejala seperti berikut ini.

  • Pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan, atau lidah.
  • Ruam kulit.
  • Gatal-gatal.
  • Kesulitan bernapas.

Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Apakah obat Decolgen aman untuk ibu hamil dan menyusui?

penyebab resistensi antibiotik

Keamanan pemakaian obat ini untuk ibu hamil dan menyusui belum diketahui dengan jelas.

Pasalnya, sampai saat ini, tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

Oleh karena itu, selalu konsultasi terlebih dulu kepada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.

Peringatan dan perhatian sebelum mengonsumsi Decolgen

Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum mengonsumsi obat Decolgen, berikut di antaranya.

  • Tidak dianjurkan penggunaan pada anak usia di bawah 6 tahun, wanita hamil, dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
  • Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
  • Penggunaan pada penderita yang mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
  • Konsultasikan ke dokter terlebih dahulu apabila Anda memiliki gangguan hati atau ginjal.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita tekanan darah tinggi atau yang mempunyai potensi tekanan darah tinggi atau stroke, seperti orang dengan berat badan berlebih (overweight atau obesitas) dan usia lanjut.
  • Jangan gunakan obat ini apabila sudah lewat masa berlakunya. 
  • Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter atau petunjuk yang tertera di kemasan.

Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, konsultasikanlah dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.

Interaksi obat Decolgen dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal, serta konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

Berikut ini beberapa jenis obat dan makanan yang seharusnya dihindari ketika akan mengonsumsi obat ini.

  • Jangan gunakan obat ini bersamaan dengan obat agen simpatomimetik, seperti epinephrine, pseudoefedrin, fenilefrin dan anestesi umum, seperti halothane karena akan membuat obat ini beracun.  
  • Hindari mengonsumsi obat ini bersamaan dengan obat depresi seperti amitriptylin, imipramin, sertraline, atau moclibemide, karena dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.
  • Jangan gunakan obat ini bersamaan dengan warfarin atau obat pengencer darah.
  • Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat lain yang menekan susunan saraf pusat.
  • Jangan gunakan obat ini bersamaan dengan obat yang mengandung paracetamol. Konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk memastikan jika obat lain yang sedang Anda konsumsi tidak mengandung paracetamol.

Ada kondisi lain yang sebaiknya juga tidak bisa digunakan bersamaan dengan obat ini.

Itu sebabnya, selalu konsultasi ke dokter terkait obat yang sedang Anda konsumsi, khususnya obat lain untuk batuk, pilek, demam, atau nyeri.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/08/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan