backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Dapson (Dapsone)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 27/12/2021

    Dapson (Dapsone)

    Dapson (dapsone) adalah obat untuk mengobati kusta atau lepra (penyakit Morbus Hansen) dan kelainan kulit tertentu, termasuk dermatitis herpetiformis.

    Golongan obat: anti-infeksi khusus, antilepra, antibiotik

    Merek dagang dapson:

    Apa itu obat dapson?

    Dapson adalah obat untuk mengatasi penyakit kusta, jerawat, berbagai masalah kulit, dan sejumlah infeksi. Obat ini bekerja dengan menghentikan pembentukan asam folat pada beberapa jenis bakteri sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak.

    Dapsone juga dapat digunakan untuk mengobati atau mencegah toksoplasmosis dan pneumocystis pneumonia, serta untuk mengobati masalah kulit akibat gangguan sistem kekebalan tubuh tertentu, contohnya, systemic lupus erythematosus (SLE).

    Selain itu, pemberian dapson bertujuan untuk mencegah pneumonia pada pasien dengan penurunan kekebalan tubuh (seperti pengidap AIDS). Bersama pirimetamin, obat ini juga digunakan dalam pencegahan malaria.

    Sediaan dan dosis dapson

    neosanmag

    Dapson tersedia dalam bentuk tablet dan gel. Berikut dosis dapson menurut indikasi dan kelompok usia.

    Kusta multibasiler

    • Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 100 mg per hari setidaknya selama 2 tahun, dikombinasi dengan klofazimin dan rifampisin.
    • Anak-anak 6 – 12 tahun: 50 mg per hari setidaknya selama 2 tahun, dikombinasi dengan klofazimin dan rifampisin.

    Kusta pausibasiler

    • Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 100 mg per hari setidaknya selama 6 bulan, dikombinasi dengan rifampisin.
    • Anak-anak 6 – 12 tahun: 50 mg per hari setidaknya selama 6 bulan, dikombinasi dengan rifampisin.

    Pencegahan malaria

  • Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 100 mg setiap minggu, dikombinasi dengan 12,5 mg pirimetamin.
  • Dermatitis herpetiformis

    • Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: awalnya 50 mg per hari, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 300 mg per hari. Setelah itu, berikan dosis pemeliharaan sebesar 25–50 mg per hari.

    Pneumonia akibat infeksi Pneumocystis carinii

    • Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: kombinasi dengan trimetoprim, berikan 50–100 mg per hari. Alternatifnya, 100 mg sebanyak 2 kali setiap minggu atau 200 mg 1 kali dalam seminggu.

    Jerawat (acne vulgaris)

    • Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: gel 5% dioleskan tipis pada kulit 2 kali sehari; gel 7,5% dioleskan tipis pada kulit 1 kali sehari.
    • Anak-anak di 9 tahun ke atas: gel 7,5% dioleskan tipis pada kulit 1 kali sehari.

    Aturan pakai dapson

    Minumlah dapsone tablet dengan air, makanan, atau sesuai yang diinstruksikan oleh dokter Anda. Jika Anda rutin mengonsumsi obat maag (seperti antasida dan ranitidin), berikan jeda sekitar 2 jam sebelum meminum dapsone.

    Bila Anda meminum obat ini untuk mengobati masalah kulit, dokter mungkin memulai pengobatan dengan dosis rendah. Dosis akan ditingkatkan secara bertahap sesuai perkembangan kondisi Anda.

    Apabila obat ini dikonsumsi untuk mengobati penyakit Hansen atau untuk mencegah infeksi oportunistik pada pengidap HIV, Anda mungkin perlu mengonsumsinya selama beberapa tahun atau seumur hidup.

    Efek samping dapson

    penyebab badan badan lemas terus

    Seperti obat-obatan lainnya, dapsone juga dapat menimbulkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya. Efek samping yang paling umum yaitu badan lesu, napas pendek, dan muncul warna kebiruan pada kulit.

    Ada sejumlah efek samping yang kurang umum, seperti:

    • mual dan muntah,
    • jantung berdebar,
    • nafsu makan menurun,
    • sakit kepala,
    • sensasi tergelitik pada kaki atau lengan,
    • susah tidur, dan
    • gatal-gatal.

    Segera hubungi dokter bila Anda mengalami kondisi berikut setelah mengonsumsi dapson.

    • Dapsone syndrome, yaitu reaksi langka yang dapat terjadi setelah 3 – 6 bulan pengobatan. Gejalanya yakni ruam, demam tinggi, dan perubahan pada sel-sel darah.
    • Kondisi Anda tidak membaik atau Anda mengalami kerusakan mata atau saraf.
    • Muncul reaksi alergi parah (anafilaksis) berupa ruam, gatal-gatal, sesak napas, atau pembengkakan pada wajah, bibir, hidung, atau tenggorokan.

    Peringatan dan perhatian saat pakai dapson

    anemia

    Sebelum menggunakan dapson, beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.

    • Alergi terhadap dapson atau bahan-bahan lain yang terkandung dalam obat ini.
    • Alergi terhadap obat-obatan sejenis, seperti sulfon atau sulfonamida.
    • Anemia defisiensi besi yang berat.
    • Memiliki kelainan genetik atau bawaan pada hemoglobin yang disebut porfiria.
    • Kekurangan enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase.

    Jika Anda tidak dapat memastikan apakah Anda memiliki kondisi di atas, konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Apakah dapson aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Menurut kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil oleh US Food and Drug Administration (US FDA), dapson termasuk ke dalam golongan c. Artinya, studi pada hewan menunjukkan adanya risiko terhadap ibu atau janin.

    Belum ada penelitian yang memadai mengenai risikonya pada manusia. Namun, obat ini memiliki potensi manfaat terlepas dari risikonya.

    Interaksi dapson dengan obat lain

    Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beberapa contoh obat yang berpotensi berinteraksi dengan dapsone yaitu:

    • warfarin,
    • zidovudin,
    • amprenavir,
    • atazanavir,
    • rifabutin,
    • rifapentine, dan
    • saquinavir.

    Dapson merupakan obat golongan antilepra yang berfungsi mengatasi kusta dan sejumlah masalah kulit. Guna mencegah efek samping, pastikan Anda memberi tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat medis Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 27/12/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan