backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kolkisin (Colchicine)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 20/12/2021

    Kolkisin (Colchicine)

    Kolkisin atau colchicine adalah obat yang biasanya diberikan untuk mengatasi serangan asam urat akut atau mendadak. Pemberian obat ini hanya boleh dilakukan dengan resep dokter. Baca terus untuk tahu informasi lengkap mengenai dosis, aturan pakai, serta efek sampingnya.

    Golongan obat: Antipirai

    Merek dagang: Recolfar, Ar-Gout, Kolsin, Nucine, Pyricin, Frigout, L-Cisin

    Apa itu obat kolkisin?

    Kolkisin atau colchicine adalah obat yang diberikan untuk mengobati penyakit asam urat atau gout. Biasanya, obat ini digunakan untuk mengatasi serangan asam urat akut yang terjadi secara mendadak.

    Asam urat adalah zat yang dihasilkan oleh tubuh ketika memecah purin yang berasal dari makanan. Pada kondisi normal, seharusnya asam urat dikeluarkan dari tubuh melalui urine dan feses.

    Akan tetapi, ada kalanya asam urat menumpuk secara berlebihan dan membentuk kristal di sekitar area sendi. Akibatnya, peradangan sendi dapat terjadi dan memicu serangan asam urat dengan gejala kemerahan, rasa sakit, pembengkakan, dan sensasi panas.

    Kolkisin berfungsi membantu mencegah dan mengurangi rasa sakit akibat asam urat tinggi. Penting untuk diingat bahwa obat ini tidak dapat menyembuhkan asam urat.

    Biasanya, obat ini diberikan pada pasien yang sudah menjalani pengobatan asam urat sebelumnya, misalnya dengan alopurinol atau probenecid.

    Selain untuk mengurangi serangan asam urat, obat ini juga diberikan untuk mengatasi kondisi medis langka yang disebut dengan familial Mediterranean fever atau FMF.

    Dosis kolkisin

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Pengobatan serangan asam urat

    Dosis obat ini untuk orang dewasa adalah 1 mg (2 tablet) diawal, lalu diikuti oleh 0,5 mg (1 tablet) setelah 1 jam.

    Anda tidak perlu mengonsumsi tablet lebih lanjut selama 12 jam. Setelah 12 jam, pengobatan dapat dilanjutkan jika diperlukan dengan dosis maksimum 0,5 mg (1 tablet) setiap 8 jam sampai gejala hilang.

    Pengobatan harus berakhir ketika gejala hilang atau ketika total 6 mg (12 tablet) telah diambil. Anda tidak boleh mengonsumsi lebih dari 6 mg (12 tablet) sebagai pengobatan.

    Pencegahan serangan asam urat

    • Dewasa: Pencegahan serangan selama pengobatan awal menggunakan alopurinol atau urikosurik, 0,5 mg selama 2-3 kali sehari.
    • Anak: Dosis dan aturan pakai hanya dapat ditentukan oleh dokter.

    Familial Mediterranean fever (FMF)

    • Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 1,2 – 2,4 mg, diberikan dalam 1-2 dosis terpisah per hari. Dokter akan menambah atau mengurangi dosis sesuai dengan kebutuhan dan toleransi tubuh.
    • Anak usia 6-12 tahun: 0,9 – 1,8 mg diberikan dalam 1-2 dosis terpisah per hari.
    • Anak usia 4-6 tahun: 0,3 – 1,8 mg diberikan dalam 1-2 dosis terpisah per hari.
    • Anak di bawah 4 tahun: Dosis dan aturan pakai hanya dapat ditentukan oleh dokter.

    Aturan pakai kolkisin

    Kolkisin adalah obat hanya dapat digunakan dengan resep dokter. Pemberian dosis, durasi pengobatan, serta jeda waktu antara tiap dosis bergantung pada kondisi medis Anda.

    Minumlah obat ini sesuai dengan resep dokter. Hindari menambah dosis, mengurangi dosis, atau berhenti minum obat sebelum waktu yang ditetapkan.

    Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Meski Anda sedang tidak mengalami serangan asam urat, tetaplah konsumsi obat ini sesuai dengan resep dokter.

    Jika Anda sedang terkena serangan asam urat mendadak, segera konsumsi obat ini saat gejala muncul pertama kali untuk mendapatkan hasil terbaik.

    Bila Anda sudah minum obat ini dan rasa sakit tidak kunjung hilang, jangan menambah dosis obat.

    Efek samping kolkisin

    Menurut laman Mayo Clinic, kolkisin berpotensi menimbulkan beberapa efek samping seperti:

    • diare,
    • mual dan muntah,
    • sakit perut,
    • feses menghitam dan encer,
    • darah di urine atau feses,
    • sensasi panas atau kesemutan di kulit,
    • kesulitan bernapas saat berolahraga,
    • demam dengan atau tanpa menggigil,
    • sakit kepala,
    • reaksi alergi, seperti ruam kulit dan pembengkakan di wajah,
    • sakit tenggorokan, dan
    • nyeri, kram, atau kaku pada otot.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat kolkisin

    Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini:

    • Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki alergi terhadap obat kolkisin.
    • Informasikan pada dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti masalah ginjal, hati, serangan asam urat akut, tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, atau tiroid.
    • Beri tahu dokter apa saja obat-obatan dan suplemen yang sedang Anda konsumsi. Pasalnya, obat ini bisa saja memicu interaksi dengan obat-obatan lain yang tengah Anda gunakan.
    • Simpanlah obat di tempat yang kering dengan suhu ruangan atau di bawah 25 derajat Celsius. Hindari memindahkan obat dari kemasan asli ke container atau tempat obat lain.
    • Obat ini tidak boleh dibuang di toilet, saluran pembuangan air, atau tempat sampah rumahan. Tanyakan pada apoteker bagaimana cara membuang obat yang sudah habis atau tidak terpakai.

    Apakah obat kolkisin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Obat ini tergolong dalam kategori C oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.

    Ini artinya, hingga saat ini belum ada penelitian terkontrol yang dilakukan terhadap ibu hamil. Namun, ada potensi risiko dan efek samping yang bisa memengaruhi perkembangan janin.

    Apabila Anda sedang hamil dan menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini.

    Interaksi obat kolkisin dengan obat lain

    Obat ini kemungkinan dapat memicu interaksi jika dikonsumsi dengan obat-obatan tertentu, seperti:

    • antibiotik (clarithromycin, erythromycin, dan telithromycin),
    • antivirus (ritonavir, atazanavir, dan indinavir),
    • ciclosporin,
    • disulfiram,
    • antifungal (ketoconazole, itraconazole, dan voriconazole),
    • obat jantung, seperti verapamil dan diltiazem,
    • cimetidine,
    • tolbutamide, dan
    • digoxin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 20/12/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan