Aturan pakai obat capecitabine
Selalu ikuti aturan pakai obat yang telah dokter berikan atau yang tertera pada label kemasan sebelum memulai pengobatan.
Jangan mengurangi atau melebihkan dosis obat atau mengonsumsinya lebih sering dari yang dokter tentukan.
Anda dianjurkan untuk minum obat ini dengan satu gelas air putih 30 menit setelah makan. Minum tablet secara utuh, jangan membelah atau menghancurkannya.
Kapesitabin umumnya diminum setiap hari sebanyak dua kali sehari, yaitu pagi dan malam hari, pada jangka waktu tertentu.
Dokter akan menentukan dosis obat dan lamanya pengobatan sesuai kondisi Anda.
Pemberian dosis dapat dikurangi atau dihentikan sesuai respons tubuh Anda terhadap pengobatan.
Jadwal pemberian dosis pun dapat diulang sesuai petunjuk dokter.
Agar efektif dan tidak melewatkan dosis obat, usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya.
Namun, apabila Anda lupa atau melewatkan satu dosis obat, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.
Intinya, jangan menggandakan dosis obat Anda. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Efek samping obat capecitabine
Sama seperti obat lain, kapesitabin juga memiliki risiko efek samping yang mungkin dialami oleh penggunanya.
Berikut adalah efek samping yang umum terjadi ketika menggunakan obat capecitabine.
- Mual.
- Hilang nafsu makan.
- Sakit perut.
- Diare.
- Cepat lelah.
- Iritasi mata.
- Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki.
- Merasa lebih haus dari biasanya.
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Rambut rontok.
- Sembelit.
- Ruam kulit.
- Nyeri sendi, otot, atau punggung.
- Sulit tidur.
- Perubahan kemampuan dalam merasakan makanan.
Beberapa efek samping obat yang lebih serius bisa muncul. Sebaiknya, Anda segera cari pertolongan medis jika efek samping berikut terjadi setelah mengonsumsi kapesitabin.
- Ruam dengan kulit pada bibir, mulut, atau mata yang mengelupas atau melepuh.
- Diare yang tak kunjung sembuh dan dehidrasi.
- Luka sariawan di mulut.
- Perdarahan atau memar yang tak biasa.
- Nyeri dada.
- Demam, menggigil, sakit tenggorokan, dan tanda infeksi lainnya.
- Tangan, kaki, atau pergelangan kaki yang bengkak.
- Sindrom tangan-kaki (kemerahan, bengkak, dan nyeri pada telapak tanan dan/atau telapak kaki).
- Detak jantung cepat.
- Urine berwarna gelap.
- Mata dan kulit menguning.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar