backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Calcium Gluconate (Kalsium Glukonat)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/07/2023

Calcium Gluconate (Kalsium Glukonat)

Calcium gluconate (kalsium glukonat) adalah obat untuk meningkatkan kadar kalsium di dalam tubuh. Orang yang tidak mampu mencukupi kebutuhan kalsium dari makanan dan mengalami kondisi yang menurunkan kadar kalsium membutuhkan obat ini.

Golongan obat: suplemen mineral

Merek dagang calcium gluconate: Calcium Gluconate, Calsemi, Dekalonat, Kabinat

Apa itu calcium gluconate?

Calcium gluconate adalah obat untuk meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh. Obat ini dapat mencegah dan mengobati kondisi yang disebabkan oleh kadar kalsium yang rendah (hipokalsemia).

Obat ini diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari makanan yang mereka konsumsi.

Kalsium glukonat juga bisa mengobati kekurangan kalsium karena beberapa kondisi, seperti:

  • pengeroposan tulang (osteoporosis),
  • lemah tulang (rakitis),
  • kelenjar paratiroid yang kurang aktif (hipoparatiroidisme), 
  • beberapa masalah otot (latent tetany),
  • kehamilan,
  • menopause, atau
  • menjalani pengobatan dengan phenytoin, phenobarbital, atau prednisone.

Kalsium punya peranan yang sangat penting dalam tubuh. Mineral ini mendukung kesehatan pembuluh darah, sel-sel tubuh, otot, dan tulang. 

Jika Anda mengalami kekurangan kalsium, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang. Hal inilah yang meningkatkan risiko masalah pengeroposan tulang

Dosis calcium gluconate

kb suntik 3 bulan

Di Indonesia, obat ini tersedia dalam bentuk injeksi atau suntikan. Berikut ini gambaran dosis obat kalsium glukonat untuk orang dewasa dan anak-anak.

Dosis calcium gluconate untuk orang dewasa

Pada pemberian calcium gluconate injeksi, dosisnya 500–2.000 mg (sekitar 5–20 ml) dalam sekali suntik intravena (IV). Dosis yang diberikan tidak boleh melebihi 0,5–2 ml/menit.

Dosis bisa berubah sesuai kebutuhan, biasanya berkisar 1.000–15.000 mg (sekitar 10–150 ml) yang dapat diulangi selama 1–3 hari sesuai dengan kebutuhan.

Pada kondisi di bawah ini, pasien mungkin perlu menerima kalsium glukonat dalam dosis yang berbeda.

  • Hipermagnesemia: 1.000–2.000 mg (sekitar 10–20 ml) dalam sekali suntik IV dan tidak lebih dari 0,5–2 ml/menit. 
  • Hiperkalemia: 500–3.000 mg (sekitar 5–30 ml) dalam sekali suntik IV dan tidak lebih dari 0,5–2 ml/menit. 
  • Pendonor darah: 300 mg (3 ml) dalam sekali suntik IV per 100 ml donor darah dan tidak lebih dari 0,5–2 ml/menit.

Perhatian!

Pada kasus hipermagnesemia (kelebihan magnesium) dan hiperkalemia (kelebihan kalium) yang parah, pengulangan dosis diperlukan untuk menyeimbangkan kadar magnesium dan kalium dalam sistem saraf pusat.

Dosis calcium gluconate untuk anak

Untuk bayi yang mengalami kekurangan kalsium, dosis yang dibutuhkan yaitu 3–4 mEq/kg berat badan setiap hari.

Apabila ada indikasi henti jantung dengan kondisi hiperkalsemia atau hipokalsemia, dosis obat injeksi yaitu 60–100 mg. Pengulangan dosis bisa dilakukan setiap 10 menit.

Aturan pakai calcium gluconate

Pemberian calcium gluconate dapat dilakukan melalui infus atau suntikan lambat secara intravena (IV).

Metode pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh dokter atau perawat. Beri tahu tenaga medis bila Anda merasakan nyeri, bengkak, atau sensasi terbakar saat pemberian obat.

Jika dokter menyarankan Anda untuk melakukan pola makan tertentu, ikuti saran tersebut. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya efek samping. 

Hindari konsumsi suplemen atau vitamin lain, terkecuali atas saran dokter. Ini bertujuan untuk mencegah interaksi yang berbahaya akibat penggunaan suplemen bersamaan dengan kalsium glukonat.

Anda wajib mengikuti aturan pemakaian obat yang telah diberikan. Apabila Anda punya pertanyaan, segera tanyakan kepada dokter atau perawat Anda.

Efek samping calcium gluconate

mual muntah darah saat hamil

Seperti obat-obatan pada umumnya, calcium gluconate juga bisa menimbulkan efek samping.

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Pada umumnya, penggunaan obat kalsium glukonat bisa menimbulkan efek samping berupa:

  • mual dan muntah,
  • kehilangan nafsu makan,
  • sembelit atau susah buang air besar,
  • tenggorokan kering, 
  • cepat merasa haus, dan
  • sering buang air kecil.

Tidak semua orang mengalami efek samping setelah diberikan calcium gluconate. Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping lain yang belum disebutkan di atas. 

Apabila Anda punya kekhawatiran terhadap efek samping tertentu dari obat ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat kalsium glukonat

Jangan pernah memakai obat kalsium glukonat tanpa berkonsultasi dengan dokter sebelumnya. Pasalnya, kalsium di dalam obat ini bisa menyulitkan penyerapan obat tertentu dalam tubuh.

Beri tahu dokter atau tenaga medis yang menangani Anda bila Anda pernah mengalami alergi obat atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin.

Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami masalah kesehatan, seperti:

  • masalah jantung,
  • penyakit ginjal,
  • batu ginjal,
  • kanker,
  • kadar kalsium tinggi dalam darah, dan
  • gangguan kelenjar paratiroid.

Ibu hamil dan menyusui mungkin perlu berhati-hati saat menggunakan obat calcium gluconate. Anda sebaiknya memberi tahu perawat bila sedang dalam kondisi tersebut.

Simpan obat ini di ruangan dengan suhu di bawah 25°C dan terlindung dari cahaya. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Apakah kalsium glukonat aman untuk ibu hamil dan menyusui?

pengentalan darah saat hamil

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko pemberian kalsium glukonat kepada ibu hamil atau menyusui. 

Jika Anda memerlukan obat ini selama hamil atau menyusui, konsultasikanlah kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya.

Menurut U.S. Food and Drugs Administration (FDA), calcium gluconate termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C.

Artinya, penelitian pada hewan menunjukkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada penelitian terhadap manusia.

Kalsium dalam obat ini mungkin masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda harus berhenti menyusui saat menerima obat ini.

Interaksi kalsium glukonat dengan obat lain

Kalsium bisa menghambat penyerapan obat-obatan tertentu. Bila Anda menggunakan obat lain selain calcium gluconate, minumlah obat tersebut 2–6 jam setelah menerima kalsium glukonat.

Beberapa interaksi yang dapat timbul akibat penggunanan kalsium glukonat adalah sebagai berikut.

  • Meningkatkan risiko hiperkalsemia bila digunakan bersama dengan diuretik thiazide, vitamin D, atau vitamin A.
  • Meningkatkan efektivitas dan risiko keracunan dari obat jantung, seperti digoxin, bila digunakan secara bersamaan.
  • Meningkatkan efektivitas epinefrin bila digunakan secara bersamaan.
  • Menurunkan penyerapan dan efektivitas verapamil, fluoroquinolone, bisphosphonate, atau tetracycline bila digunakan secara bersamaan.

Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

Konsultasikan daftar obat yang Anda gunakan pada dokter. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko interaksi yang mungkin timbul selama penggunaan kalsium glukonat.

Kesimpulan

  • Kalsium glukonat (calcium gluconate) adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati kadar kalsium rendah dalam tubuh.
  • Suplemen mineral ini membantu orang yang tidak mendapatkan cukup kalsium dari makanan atau mengalami kondisi yang menurunkan kadar kalsium.
  • Penggunaan obat kalsium glukonat bisa menyebabkan efek samping, seperti mual, muntah, sembelit, dan peningkatan buang air kecil.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/07/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan