backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Buspirone

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 18/01/2023

Buspirone

Kecemasan berlebihan tentu bukan hal yang patut disepelekan, apalagi jika kondisi ini telah berkembang menjadi anxiety disorder. Beberapa obat telah diformulasikan untuk mengatasinya, salah satunya buspirone.

Golongan obat: ansiolitik

Merek dagang buspirone: Xiety

Apa itu buspirone?

Buspirone adalah obat yang digunakan untuk meredakan kecemasan.

Buspirone berbeda dengan golongan benzodiazepine atau obat antikecemasan lainnya. Pasalnya, obat ini hanya digunakan pada pengobatan gangguan kecemasan umum atau GAD.

Melansir dari laman National Alliance on Mental Illness, seseorang dianggap memiliki GAD jika mengalami kecemasan atau kekhawatiran berlebih setidaknya selama enam bulan.

Secara umum, obat ini bekerja dengan memengaruhi neurotransmitter, yaitu zat kimia pada otak yang bertugas untuk membawa sinyal antarsel saraf. Dengan begitu pikiran, Anda akan kembali jernih.

Dosis dan sediaan buspirone

obat mengganggu kesuburan

Buspirone hanya bisa didapat dengan resep dokter. Oleh karena itu, selalu ikuti aturan minum obat oleh dokter dan jangan pernah mengonsumsi lebih atau kurang dari dosis yang ditentukan.

Obat ini tersedia di Indonesia dalam bentuk tablet dengan komposisi buspirone hydrochloride atau buspirone HCl. Berikut dosisnya.

Anxiety disorder

  • Dewasa dan lansia: 5 mg, 2–3 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap menjadi 15–30 mg dalam sekali minum. Dosis maksimal buspirone HCl adalah 60 mg per hari.
  • Anak-anak: buspirone tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 18 tahun.

Dokter mungkin memberi dosis yang lebih rendah bagi pasien yang memiliki masalah hati dan ginjal.

Diperlukan setidaknya 3–4 minggu sampai pasien merasakan kinerja obat ini ini.

Jangan pernah menghentikan penggunaan obat tanpa sepengetahuan dokter, bahkan walaupun Anda sudah merasa lebih baik.

Saat Anda ingin berhenti mengonsumsi obat ini, dokter akan mengurangi dosisnya secara perlahan alih-alih menghentikan penggunaannya secara mendadak.

Aturan pakai buspirone

Untuk mendapat hasil maksimal dalam penggunaan buspirone HCl, ada beberapa aturan pakai yang sebaiknya Anda patuhi.

Beberapa orang mungkin memiliki aturan pakai yang berbeda sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.

Berikut merupakan beberapa aturan pakai obat ini.

  • Usahakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya supaya manfaatnya optimal. Perhatikan jarak minum obat sesuai anjuran dokter atau apoteker.
  • Anda bisa minum obat sebelum atau setelah makan, asalkan konsisten. Pilih salah satu di antaranya, jangan dikombinasikan.
  • Telan obat dengan bantuan air putih.
  • Jangan mengonsumsi grapefruit saat menggunakan buspirone. Interaksi antara grapefruit dan obat dapat meningkatkan konsentrasi obat dalam darah.

Efek samping buspirone

kurang tidur penyebab gangguan kecemasan

Sama seperti obat-obatan pada umumnya, penggunaan obat untuk mengatasi gangguan kecemasan juga mungkin memberikan efek samping bagi beberapa orang.

Berikut adalah efek samping pengobatan yang sering ditemukan.

Jika kondisi di atas tidak juga membaik, segera hubungi dokter Anda. Jika beberapa gejala berikut juga muncul, sebaiknya segera hentikan pemakaian buspirone dan kunjungi rumah sakit terdekat.

  • Ruam dan gatal-gatal.
  • Pembengkakan pada wajah, mata, mulut, tenggorokan, lidah, atau bibir.
  • Detak jantung tidak beraturan.
  • Penglihatan kabur.
  • Tubuh gemetar tidak terkendali.
  • Otot kaku dan berkedut parah.
  • Halusinasi.
  • Demam.
  • Hilang koordinasi.
  • Agitasi (marah dan gelisah berlebihan).

Setiap orang mungkin mengalami efek samping yang berbeda-beda, termasuk yang tidak tertulis di atas.

Apabila Anda merasa tidak nyaman dengan efek samping yang ada setelah mengonsumsi buspirone, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter.

Peringatan dan perhatian saat pakai buspirone

Selalu informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Pasalnya, kondisi Anda mungkin memengaruhi dosis obat yang akan diberikan.

Sebelum mengonsumsi buspirone, sampaikan pada dokter jika Anda memiliki riwayat kesehatan sebagai berikut.

  • Alergi terhadap buspirone HCl atau kandungan lain di dalamnya.
  • Memiliki riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, atau epilepsi.
  • Kecanduan alkohol atau obat-obatan.
  • Akan atau pernah menjalani operasi, termasuk operasi gigi bungsu.
  • Glaukoma.
  • Gangguan pada otot atau myasthenia gravis.
  • Gangguan kemampuan bicara dan menelan.
  • Memiliki intoleransi terhadap gula.
  • Sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.

Setelah mendapatkan obat, simpanlah pada suhu ruangan. Jauhkan obat dari cahaya langsung, tempat yang lembap, serta jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan Anda.

Jika obat sudah tidak dipakai atau masa berlakunya habis, jangan buang sembarangan. Konsultasikan pada apoteker untuk mengetahui cara membuang obat yang tepat.

Apakah buspirone aman untuk ibu hamil dan menyusui?

masalah ibu menyusui

Jangan pernah mengonsumsi buspirone selama kehamilan kecuali dengan saran dokter. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apakah buspirone obat yang perlu dihindari ibu hamil termasuk .

Aturan serupa juga berlaku jika Anda sedang menyusui, sebab belum ada penelitian yang mencukupi untuk menjelaskan keterkaitan obat ini dengan air susu ibu (ASI).

Interaksi buspirone dengan obat lain

Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang atau pernah Anda konsumsi, termasuk obat-obatan herbal dan obat tanpa resep.

Penggunaan beberapa jenis obat secara bersamaan mungkin meningkatkan efek samping atau mengurangi manfaatnya.

Berikut beberapa jenis obat yang mungkin bereaksi dengan buspirone.

  • Obat golongan benzodiazepine.
  • Obat untuk mengatasi depresi seperti monoamine-oxidase inhibitors (MAOIs), tranylcypromine, dan paroxetine.
  • Serotonin norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs) seperti venlafaxine atay duloxetine.
  • Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti fluoxetine.
  • Obat untuk infeksi bakteri seperti eritromisin atau rifampisin.
  • Antidepresan seperti amitriptyline atau clomipramine.
  • Obat tekanan darah tinggi, seperti verapamil, lofexidine, dan diltiazem.
  • Obat untuk epilepsi, seperti fenitoin, fenobarbital, dan karbamazepin.
  • Rifampisin
  • Sumatriptan.
  • Tramadol.
  • Baclofen.
  • Nabilone.
  • Antihistamin.
  • Digoksin.
  • Simetidin.
  • Diazepam.
  • Warfarin.

Jika Anda harus mengonsumsi obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan buspirone, jangan menghentikan atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter.

Konsultasikan kepada dokter agar dokter dapat memberikan pengobatan berdasarkan pertimbangan risiko dan manfaat yang didapat.

Serba-serbi buspirone

  • Digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan atau anxiety disorder.
  • Hanya bisa didapat dengan resep dokter dan digunakan oleh orang dewasa.
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan bersama obat antidepresan.
  • Tidak dianjurkan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
  • Penggunaannya tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba. Perlu dilakukan pengurangan dosis secara bertahap.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 18/01/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan