backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bisolvon

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 05/09/2022

Bisolvon

Ada beragam obat yang bisa digunakan untuk membantu meredakan batuk. Salah satunya yaitu Bisolvon. Obat ini pun memiliki beberapa varian berbeda yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi yang dialami dan usia masing-masing pengguna obat.

Golongan obat: Obat mukolitik 

Apa itu obat Bisolvon?

fenobarbital

Bisolvon adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi batuk yang disertai dahak.

Bisolvon mengandung bahan utama bromhexine HCl, yaitu obat mukolitik dengan level kandungan kimia yang rendah untuk mengencerkan atau menipiskan dahak di saluran pernapasan.

Selain batuk, obat ini juga bisa membantu meredakan gangguan pernapasan lain akibat dahak berlebih, seperti pilek, flu, dan infeksi saluran pernapasan.

Bisolvon tersedia dalam beberapa varian yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

Dosis obat Bisolvon

Obat ini tersedia pada dosis sebagai berikut:

  • Sirup 4 mg/5 mL
  • Tablet 8 gr

Bisolvon dipasarkan dengan kemasan sirup, tablet, dan injeksi. Selain itu, terdapat juga sediaan kombinasi dengan guaiphenesin dengan merek Bisolvon Extra.

Tersedia pula Bisolvon Kids yang diformulasikan untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas dengan rasa stroberi.

Berikut pembagian dosis bisolvon berdasarkan jenisnya.

1. Bisolvon Tablet

  • Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 1 tablet 3 kali sehari.
  • Anak-anak 6-12 tahun: setengah tablet 3 kali sehari.
  • Anak-anak 2-6 tahun: setengah tablet 2 kali sehari.

2. Bisolvon Solution

  • Anak-anak 5-10 tahun: 2 mL 3 kali sehari.
  • Anak-anak 2-5 tahun: 2 mL 2 kali sehari.

3. Bisolvon Extra

  • Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 10 mL 3 kali sehari.
  • Anak-anak 6-12 tahun: 5 mL 3 kali sehari.
  • Anak-anak 2-6 tahun: 1,5 mL 3 kali sehari.

4. Bisolvon Kids

  • Anak-anak 5-10 tahun: 2 mL 3 kali sehari.
  • Anak-anak 2-5 tahun: 2 mL 2 kali sehari.

5. Bisolvon Injeksi

  • Melansir dari MIMS, obat ini juga tersedia dalam bentuk cairan injeksi untuk kondisi serius dengan dosis 1 ampul sebagai injeksi IV 2-3 kali sehari.

    Injeksi juga bisa diberikan sebagai infus bersama dengan glukosa, levulose, salin fisiologi (larutan garam), atau larutan Ringer.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan dengan bisolvon.

Aturan pakai Bisolvon

Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa resep dokter.

Jangan lupa selalu membaca aturan minum obat yang tertera di label produk atau ikuti ajuran dari dokter. Jangan gunakan obat ini lebih lama, lebih sedikit, atau lebih banyak dari dosis yang dianjurkan.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sirup yang harus dikonsumsi bersama dengan makanan atau setelah makan.

Penggunaan obat tablet dapat diminum langsung dengan batuan air. Sementara itu, pastikan untuk mengocok obat sirup terlebih dahulu sebelum digunakan.

Untuk obat injeksi atau infus, pemberian obat akan dilakukan oleh dokter atau tenaga ahli lainnya.

Jika Anda melewatkan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin saat Anda ingat.

Namun, jika sudah mendekati waktu dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis digandakan.

Anda mungkin akan menyadari adanya peningkatan jumlah dahak. Ini hal normal sebagai tanda dari obat ini bekerja dengan baik dalam mengencerkan dahak.

Segera konsultasikan ke dokter apabila obat ini tidak memberikan reaksi setelah 14 hari penggunaan. Jangan menggunakan obat lebih dari 14 hari tanpa anjuran dari dokter.

Efek samping Bisolvon

Obat Bisolvon pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Namun, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi, di antaranya sebagai berikut:

  • mual,
  • muntah,
  • kembung,
  • diare,
  • nyeri di bagian ulu hati,
  • sakit perut,
  • pusing,
  • sakit kepala,
  • gangguan pencernaan, dan
  • berkeringat.

Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius berupa reaksi alergi, seperti kulit kemerahan, bengkak pada wajah, sesak napas, dan sulit menelan.

Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai Bisolvon

Batuk di pagi hari

Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi pada bromhexine HCL. Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap obat-obatan tertentu, termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.

Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Beri tahu juga kepada dokter jika Anda hamil saat sedang menggunakan bromhexine HCL.

Obat ini tidak dianjurkan bagi mereka memiliki kondisi tertentu, seperti berikut ini.

  • Memiliki indikasi gejala pneumonia atau infeksi paru-paru.
  • Sistem imun lemah karena kondisi kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS.
  • Sedang melakukan pengobatan atau mengonsumsi obat-obatan kemoterapi.
  • Memiliki maag/gastritis, masalah hati atau ginjal.

Cara penyimpanan Bisolvon

Obat Bisolvon paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.

Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah obat ini aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Untuk Bisolvon Tablet, Bisolvon Solution, Bisolvon Kids, dan Bisolvon Injeksi, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori A (tidak berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bromhexine HCL tidak menimbulkan gangguan kehamilan apapun pada ibu hamil ataupun wanita yang berpotensi hamil.

Sementara itu, untuk Bisolvon Extra, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori N (tidak diketahui) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Belum ada data yang cukup untuk memastikan keamanan guauaphenesine yang terkandung dalam obat ini pada ibu hamil. Penggunaan obat ini pada ibu hamil sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter.

Pada ibu menyusui, bromhexine HCL diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Meski belum terbukti menimbulkan dampak berbahaya pada bayi, ibu menyusui tidak dianjurkan menggunakan obat ini.

Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apapun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.

Interaksi Bisolvon dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko Anda mengalami efek samping serius.

Mengonsumsi obat ini dengan obat-obatan tertentu tidak direkomendasikan. Dokter Anda mungkin tak akan meresepkan obat ini kepada Anda atau mengganti beberapa obat yang sudah Anda konsumsi.

Beri tahu kepada dokter atau apoteker jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut ini.

Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.

Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 05/09/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan