backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bisacodyl

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 18/04/2023

Bisacodyl

Sembelit merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh semua golongan usia. Untuk mengatasi kondisi ini, bisacodyl termasuk obat yang bisa digunakan dalam membantu melancarkan pencernaan.

Golongan obat: Laksatif atau obat pencahar

Merek dagang: Dulcolax, Stolax, Laxana, Bicolax, Prolaxan, Laxacod

Apa itu bisacodyl?

Supositori

Bisacodyl adalah obat yang utamanya digunakan untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar.

Selain itu, bisakodil juga dapat digunakan untuk membersihkan usus sebelum pemeriksaan atau operasi usus.

Obat ini dikenal sebagai stimulan laksatif alias obat pencahar. Cara kerjanya adalah dengan merangsang gerakan usus serta membantu pengeluaran feses.

Bisacodyl termasuk ke dalam jenis obat bebas. Obat ini bisa Anda dapatkan di apotek baik dengan resep dokter maupun tanpa anjuran dari dokter.

Namun, pastikan Anda tetap berhati-hati dalam penggunaan berbagai obat-obatan.

Tak hanya bentuk oral yang langsung diminum, obat ini juga tersedia dalam bentuk supositoria (kapsul) dan cairan yang biasanya dimasukkan langsung melalui anus.

Dosis bisacodyl

Bisacodyl tersedia dalam bentu tablet lepas tunda (5 mg), enema rektal (10 mg), dan supositoria rektal (10 mg).

Dilansir dari MIMS, dosis bisacodyl adalah sebagai berikut.

1. Dosis bisacodyl untuk orang dewasa

Berdasarkan kondisi yang ditangani, berikut pembagian dosis bisacodyl untuk orang dewasa.

Dosis dewasa untuk persiapan kolonoskopi

  • Tablet: 10 mg 2 kali sehari yang diberikan setiap pagi dan sore.
  • Rectal secara enema: 10 mg dimasukkan ke usus besar melalui anus sekali sehari sesuai kebutuhan
  • Rectal secara supositoria: 10 mg (1 suppositoria) dimasukkan ke usus besar melalui anus sekali sehari sesuai kebutuhan

Dosis dewasa untuk sembelit

  • Tablet: 5—10 mg diminum sekali sehari sebelum tidur. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 15 mg sehari.
  • Rectal secara enema: 10 mg dimasukkan ke usus besar melalui anus sekali sehari sesuai kebutuhan
  • Rectal secara supositoria: 10 mg (1 suppositoria) dimasukkan ke usus besar melalui anus sekali sehari sesuai kebutuhan

2. Dosis bisacodyl untuk anak-anak

Untuk anak-anak, berikut pembagian dosis bisacodyl berdasarkan kondisi yang dialami.

Dosis anak-anak untuk persiapan kolonoskopi

Tablet:

  • Anak usia 4-10 tahun: 5 mg di sore hari.
  • Anak usia lebih dari 10 tahun: sama dengan dosis dewasa.

Rectal dengan supositoria:

  • Anak usia 4-10 tahun: 5 mg di pagi hari setelah pemberian bisacodyl tabket di hari sebelumnya.
  • Anak usia lebih dari 10 tahun: sama dengan dosis dewasa.

Dosis anak-anak untuk sembelit

Tablet:

  • Anak usia 4—10 tahun: 5 mg satu kali sehari sebelum tidur.
  • Anak usia lebih dari 10 tahun: sama seperti dosis dewasa.

Rectal dengan supositoria:

  • Anak usia 4—10 tahun: 5 mg satu kali sehari.
  • Anak usia lebih dari 10 tahun: sama seperti dosis dewasa.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai bisacodyl

Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada kemasan obat setiap kali sebelum menggunakan obat. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.

Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan saat menggunakan obat bisakodil, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Dosis diberikan berdasarkan pada usia, kondisi medis dan respon terhadap pengobatan. Jangan menaikkan dosis atau menggunakan obat ini lebih sering dari petunjuk.
  • Jangan gunakan obat ini untuk lebih dari 7 hari kecuali diberi petunjuk oleh dokter. Efek samping serius bisa terjadi jika digunakan berlebihan.
  • Untuk tablet, mungkin diperlukan 6—12 jam sebelum obat ini menyebabkan keinginan buang air besar.
  • Untuk rectal dengan supositoria, reaksi obat akan timbul lebih cepat, yaitu sekitar 15—60 menit.
  • Sementara untuk rectal dengan enema, reaksi obat berkisar antara 5—20 menit.
  • Beri tahu dokter jika kondisi tidak membaik atau memburuk, atau jika perdarahan dari rektum terjadi. Jika Anda merasa Anda memiliki masalah medis khusus, segera cari bantuan medis.

Cara penggunaan bisacodyl tablet

Berikut cara menggunakan bisakodil tablet.

  • Minum obat tablet menggunakan segelas air mineral.
  • Jangan mengunyah, menghancurkan, atau membelah obat menjadi beberapa bagian.
  • Minum obat ini sesuai dengan aturan yang diberikan oleh dokter. Jika Anda mengobati sendiri, ikuti semua petunjuk pada kemasan produk. 
  • Jangan menggunakannya dalam jangka waktu satu jam setelah meminum antasid, susu, atau produk susu, karena dapat merusak lapisan tablet dan dapat meningkatkan risiko sakit perut dan mual.

Cara penggunaan bisacodyl rectal enema

Obat bisacodyl enema berbentuk cair dan umumnya dimasukkan ke dalam anus. Berikut adalah cara pemakaiannya.

  • Kocok terlebih dahulu cairan obat sebelum menggunakannya. Bukalah penutup dari wadah obat.
  • Tidurlah dengan posisi miring ke arah kiri dengan kaki kanan Anda berada di depan dada dan tubuh Anda agak menjorok ke depan.
  • Perlahan masukkan ujung botol enema melalui anus dan arahkan ke pusar.
  • Perlahan pencet botol hingga botolnya kosong, dan keluarkan botol dari anus.
  • Untuk hasil yang maksimal, tahan cairan enema pada anus Anda hingga 10 menit. Setelah itu Anda bisa mengeluarkan cairannya di toilet.

Cara penggunaan bisacodyl rectal supositoria

Obat jenis ini berbentuk padat yang dimasukkan melalui anus. Berikut cara penggunaannya.

  • Buka pembungkus supositorianya, namun jangan menggenggam supositoria terlalu lama karena bisa leleh di tangan Anda.
  • Jika supositorianya lunak, Anda bisa memasukkannya untuk sementara waktu di dalam kulkas.
  • Berbaringlah dengan posisi miring kiri dengan lutut kaki kanan berada di depan dada. Masukkan supositoria ke dalam anus.
  • Tetaplah berbaring hingga beberapa menit sembari menahan supositoria hingga supositoria leleh di dalam anus.
  • Gunakan satu supositoria sekali dalam satu hari.

Efek samping bisacodyl

Setiap obat tentu memiliki efek samping, meski tidak semua efek samping berbahaya. Namun, Anda tetap harus memerhatikan beberapa kondisi yang mungkin timbul akibat penggunaan obat.

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan bisacodyl antara lain sebagai berikut.

  • Sakit pada lambung atau perut.
  • Kram.
  • Mual.
  • Diare atau kelemahan mungkin terjadi.
  • Badan terasa lemas.

Jika salah satu efek samping tersebut tidak membaik atau bahkan memburuk, beri tahu dokter atau apoteker segera.

Meski memang jarang terjadi, efek samping yang cukup serius mungkin muncul, seperti berikut ini.

  • Mual/muntah/diare yang tidak kunjung membaik.
  • Kram atau kelemahan otot.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Pusing.
  • Jarang atau tidak buang air kecil (BAK).
  • Mood berubah.
  • Linglung.

Segera hentikan penggunaan obat jika Anda mengalami beberapa kondisi berikut.

  • Pendarahan pada anus.
  • Tidak adanya pergerakan pada usus sehingga menyebabkan sembelit.

Jika dokter memberikan obat ini untuk Anda gunakan, ketahuilah bahwa dokter telah menimbang manfaat yang melebihi risiko dari efek samping. Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping serius.

Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang Anda alami, tetapi tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda. 

Peringatan dan perhatian saat pakai obat bisacodyl

mengatasi sembelit cara mengobati konstipasi

Beri tahu dokter dan apoteker apabila Anda alergi terhadap bisacodyl, obat lain, atau kandungan pada produk ini. Periksa label atau tanyakan pada apoteker daftar kandungan obat ini.

Beri tahu dokter dan apoteker apa saja obat-obatan dengan atau tanpa resep, vitamin, suplemen dan produk herbal yang sedang Anda gunakan.

Jika Anda menggunakan antacid, tunggu hingga setidaknya satu jam sebelum menggunakan bisacodyl.

Beri tahu dokter jika Anda merasakan sakit perut, mual, muntah atau perubahan pada buang air besar secara mendadak hingga lebih dari 2 minggu.

Beri tahu dokter jika Anda sedang atau berencana hamil atau sedang menyusui. Jika Anda hamil saat menggunakan bisacodyl, hubungi dokter.

Bicarakan dengan dokter mengenai risiko dan manfaat dari obat ini jika Anda berusia 65 tahun ke atas. Lansia biasanya dilarang menggunakan bisacodyl karena tidak aman atau tidak seefektif obat lain yang dapat mengatasi kondisi yang sama.

Jangan memberikan obat ini kepada anak yang usianya masih di bawah dua tahun.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah aman untuk menggunakan bisacodyl jika Anda memiliki beberapa masalah kesehatan di bawah ini.

  • Gejala dehidrasi, seperti jarang buang air kecil atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat.
  • Sakit perut yang parah dan Anda merasa atau sedang sakit (mual atau muntah).
  • Masalah serius di perut Anda (perut) seperti radang usus buntu.
  • Penyumbatan di usus Anda (obstruksi usus), seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn.
  • Robek atau luka terbuka (fisura ani) atau kulit pecah-pecah di sekitar anus.
  • Jika Anda tidak bisa menelan makanan tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.
  • Lansia sebaiknya tidak menggunakan bisacodyl dalam bentuk rectal tanpa anjuran dokter.
  • Bagaimana cara menyimpan bisacodyl?

    Dalam bentuk tablet, obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan dan diletakkan di tempat yang jauh dari paparan cahaya langsung serta tempat yang lembab.

    Sementara itu, rectal dengan supositoria sebaiknya disimpan di dalam kulkas dengan suhu 15—25 derajat Celsius.

    Jangan menyimpan obat ini di dalam kamar mandi dan jangan pula membekukannya. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

    Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan obat pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

    Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Jangan membuang obat-obatan sembarangan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

    Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

    Apakah bisacodyl aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Bisacodyl termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat.

    Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada hewan sehingga belum dapat dipastikan keamanannya untuk janin jika digunakan oleh ibu hamil. 

    Bisacodyl diketahui terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, obat ini hanya boleh digunakan hanya jika diperlukan.

    Interaksi obat bisacodyl dengan obat lain

    Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi.

    Pada kasus seperti ini, dokter mungkin akan mengganti dosisnya, atau melakukan hal-hal pencegahan lain yang dibutuhkan.

    Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.

    Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter karena bisa menimbulkan efek samping.

    Beberapa obat yang berpotensi menyebabkan interaksi dengan obat litium di antaranya sebagai berikut.

    Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi. Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan obat herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

    Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan bisacodyl. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

    Farmasi · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 18/04/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan