backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Betametason (Betamethasone)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Betametason (Betamethasone)

Betametason merupakan obat untuk mengatasi reaksi alergi, peradangan, hingga gejala gangguan autoimun. Berikut informasi lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis, efek samping, hingga interaksi obat ini.

Golongan obat: anti-inflamasi

Merek dagang betametason: Tavacor, Meclovel, Gentason B, Betamethasone Dipropionate, Diprogenta, Mytaderm, Celestamine

Apa itu obat betametason?

Betamethasone atau betametason adalah obat untuk mengatasi reaksi alergi, peradangan, dan gangguan autoimun. Penggunaannya bermanfaat untuk mengatsi gejala-gejala seperti:

  • iritasi
  • bengkak,
  • gatal, dan
  • kulit kemerahan.

Obat ini bisa digunakan untuk anak dan orang dewasa. Meski begitu, pemakaian betametason pada anak harus sesuai rekomendasi dokter.

Dosis betametason

salep 2-4

Betametason tersedia dalam bentuk salep topikal, oral, nasal, tetes mata, dan tetes telinga. Berikut dosis betametason secara umum.

Psoriasis

  • Dewasa: gunakan salep betamethasone dipropionate 0,05%. Oleskan secara tipis pada area kulit yang mengalami psoriasis dua kali sehari.
  • Anak: gunakan salep betamethasone dipropionate 0,05%. Oleskan secara tipis pada area kulit yang mengalami psoriasis dua kali sehari.

Dermatitis

  • Dewasa: gunakan krim betametason valerate 0,1%. Oleskan secara tipis pada area kulit yang terserang dermatitis 1–3 kali sehari selama 4 minggu atau sampai kondisi Anda membaik.
  • Anak: gunakan krim betametason valerate 0,1% dengan dosis efektif minimum. Batasi penggunaan maksimal 5 hari.

Rheumatoid arthritis

  • Dewasa: konsumsi tablet betametason dengan dosis sebanyak 0,5–2 mg per hari atau ikuti rekomendasi yang tertera pada kemasan obat.
  • Alergi dan peradangan pada mata

    • Dewasa: gunakan betamethasone Na phosphate 0,1%. Awalnya, teteskan obat 1–2 kali setiap 2 jam sekali. Setelah itu, kurangi penggunaan secara perlahan jika kondisi sudah membaik.
    • Anak: gunakan betamethasone Na phosphate 0,1%. Awalnya, teteskan obat 1–2 kali setiap 2 jam sekali. Setelah itu, kurangi penggunaan secara perlahan jika kondisi sudah membaik.

    Alergi dan peradangan pada hidung

    • Dewasa: gunakan betamethasone Na phosphate 0,1%. Teteskan obat 1–2 kali pada masing-masing lubang hidung, 2 atau 3 kali sehari sesuai kebutuhan. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik dalam 7 hari, hentikan penggunaan.
    • Anak: gunakan betamethasone Na phosphate 0,1%. Teteskan obat 1–2 kali pada masing-masing lubang hidung, 2 atau 3 kali sehari sesuai kebutuhan. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik dalam 7 hari, hentikan penggunaan.

    Alergi dan peradangan pada telinga

    • Dewasa: gunakan betamethasone Na phosphate 0,1%. Teteskan obat 2–3 kali pada telinga yang mengalami gejala setiap 3 atau 4 jam sekali. Kurangi frekuensi pemberian obat jika kondisi Anda mulai membaik. Hentikan penggunaan apabila kondisi Anda tidak kunjung membaik dalam 7 hari.
    • Anak: gunakan betamethasone Na phosphate 0,1%. Teteskan obat 2–3 kali pada telinga yang mengalami gejala setiap 3 atau 4 jam sekali. Kurangi frekuensi pemberian obat jika kondisi Anda mulai membaik. Hentikan penggunaan apabila kondisi Anda tidak kunjung membaik dalam 7 hari.

    Aturan pakai betametason

    Selalu gunakan obat sesuai anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi ke dokter.

    Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada label resep atau kemasan obat. Dokter mungkin mengubah dosis untuk memastikan hasil yang terbaik dari pengobatan ini.

    Jangan menggunakan obat melebihi waktu yang ditentukan. Periksakan diri ke dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik setelah satu minggu menggunakan obat.

    Setelah kondisi membaik, Anda tidak perlu lagi menggunakan obat ini. Namun, sebelum berhenti menggunakan obat, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

    Dalam menyimpan betametason salep, tetes, maupun tablet, ikuti petunjuk yang ada pada kemasan. Umumnya, obat paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya langsung atau tempat lembap.

    Efek samping betametason

    salah satu efek samping betametason yaitu pandangan kabur

    Efek samping betametason berbeda-beda, tergantung jenis sediaannya. Berikut beberapa efek samping secara umum akibat penggunaan obat ini.

    • Siklus mentruasi tidak teratur.
    • Peningkatan kolesterol dalam darah.
    • Retensi air.
    • Perubahan suasana hati.
    • Kulit kering.
    • Masalah pencernaan.
    • Reaksi alergi.
    • Pandangan kabur.
    • Kulit melepuh.
    • Penipisan kulit.
    • Timbul jerawat pada area yang diberi obat.
    • Munculnya sensasi terbakar.
    • Kulit mengelupas.

    Daftar di atas tidak mencakup semua efek samping akibat penggunaan betamethasone. Selain itu, efek samping yang dirasakan oleh masing-masing orang mungkin akan berbeda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai betametason

    dokter kulit medan

    Sebelum memakai obat, beberapa hal perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan. Jika Anda hendak menggunakannya, sampaikan hal berikut ke dokter.

    • Riwayat alergi terhadap betamethasone atau obat sejenis.
    • Memiliki riwayat atau mengidap penyakit seperti infeksi kulit, diabetes, glaukoma, katarak, kelainan sirkulasi, dan kelainan imun.
    • Sedang menjalani pengobatan lain seperti kemoterapi, atau mengonsumsi obat atau vitamin tertentu.
    • Berencana atau sedang hamil.

    Nantinya, dokter akan mempertimbangkan apakah obat ini boleh Anda gunakan atau tidak. Penggunaan obat tanpa izin dokter dapat berbahaya bagi Anda.

    Apakah obat betametason aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Dilansir dari Electronic Medicines Compendium (EMC), betametason sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil.

    Pasalnya, paparan obat kortikosteroid selama kehamilan bisa memperlambat perkembangan janin, mulai dari jantung hingga gerak tubuhnya.

    Begitu pula pada ibu menyusui, obat ini dapat masuk ke dalam ASI. Betametason di dalam ASI dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh bayi yang menyusu.

    Maka dari itu, konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki kondisi yang membutuhkan betametason. Dengan begitu, dokter bisa memberikan alternatif obat yang lebih aman.

    Interaksi betametason dengan obat lain

    Betamethasone dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain. Sampaikan pada dokter apabila Anda mengonsumsi obat-obatan seperti:

    • aspirin,
    • diphenhydramine,
    • albuterol,
    • paracetamol,
    • vitamin B12 (cyanocobalamin), dan
    • budesonide.

    Daftar di atas mungkin tidak mencakup semua obat yang dapat berinteraksi dengan betametason. Maka dari itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memakai obat ini.

    Fakta seputar betametason

    • Obat untuk mengatasi gejala reaksi alergi, peradangan, dan gangguan autoimun.
    • Tersedia dalam bentuk topikal, oral, hingga obat tetes.
    • Tidak boleh digunakan dalam jangka panjang pada anak-anak.
    • Tidak direkomendasikan bagi ibu hamil dan menyusui karena bisa membahayakan bayi.
    • Dapat berinteraksi dengan obat-obatan seperti aspirin, paracetamol, vitamin B12, hingga albuterol.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan