backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Atorvastatin

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 22/11/2022

Atorvastatin

Atorvastatin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan lipid yang dikenal sebagai kolesterol dan trigliserida (lemak) dalam darah. Agar tidak salah, ketahui aturan pakai, dosis, efek samping, dan ketentuan lainnya mengenai obat ini pada ulasan berikut.

Golongan obat: Obat statin

Merek dagang: Liviator 20, Atorvastatin Calcium Trihydrate, Atorvastatin Calcium, Stator 10, Strator 20, Cholastin, Orvast 10, Orvast 20, Orvast 40, Removchol, Lipitor, Chlorestol, Lipidef, Caduet, Atozet, Litorcom 40, Litorcom 20, Litorcom 10, Amlator, Stavinor 10, Genlipid 20, Atofit, Stavinor 20, Stavinor 40, Simtor-10, Simtor-20, Tavora 20, Tavora 10, Covetor 20, Liptorfast 10, Truvas, Nulipid 10, Nulipid 20, Atofar 20, Atofar 10, Fastor 10, Atofar 40, Avesco 20, Avesco 10, Genlipid 10, Genlipid 40, Atopid, Intorvas, Actalipid, Debostin, Astotin, Atorvastatin 40 mg, Atorvastatin 20 mg, Atorsan 40

Apa itu obat atorvastatin?

simvastatin obat kolesterol

Atorvastatin adalah obat yang termasuk dalam golongan statin yang berfungsi untuk menurunkan kolesterol dan lemak “jahat”, seperti LDL dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol “baik” (HDL) di dalam darah.

Jadi, dalam melakukan fungsinya, obat ini akan menekan jumlah kolesterol yang dibuat di hati sehingga akhirnya kadar lemak lebih terkendali. 

Supaya obat ini efektif menurunkan kadar lemak tinggi, Anda juga sebaiknya menerapkan diet rendah lemak serta melakukan kebiasaan hidup sehat lainnya. 

Misalnya, melakukan olahraga, menurunkan berat badan jika sudah kelebihan berat badan, dan berhenti merokok. 

Selain kegunaan tersebut, obat atorvastatin juga mungkin digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya. Tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Dosis obat atorvastatin

Obat atorvastatin tersedia dalam bentuk tablet dengan rincian 10mg, 20mg, 40mg, dan 80mg. Obat ini digunakan secara oral dan diminum sesuai dengan dosis yang dokter tentukan.

Adapun penentuan dosis umumnya bergantung pada kegunaan obat dan usia pasien.

Namun, secara umum, berikut adalah gambaran dosis dari obat atorvastatin yang dilansir dari MIMS.

1. Hiperkolesterolemia familial heterozigot

  • Anak: Sebagai tambahan untuk diet anak usia 10-17 tahun. Dosis awal 10 mg setiap hari dapat disesuaikan menurut respons dengan interval minimal 4 minggu. Dosis pada kisaran  biasa 10-20 mg sekali sehari.

2. Dislipidemia campuran 

  • Dewasa: Sebagai tambahan untuk diet dosis awal biasa 10 mg atau 20 mg sekali sehari. Pasien yang memerlukan penurunan LDL-C (low-density lipoprotein cholesterol) >45% dapat dimulai dengan dosis 40 mg sekali sehari. Dosis pada kisaran biasa 10-80 mg sekali sehari. Maksimal dosis 80 mg sekali sehari. Evaluasi kadar lipid dalam 2-4 minggu setelah inisiasi dan atau saat titrasi, kemudian sesuaikan dosisnya.

3. Hiperkolesterolemia familial homozigot 

  • Dewasa: Sebagai tambahan untuk pengobatan penurun lipid lainnya misalnya apheresis LDL (low-density lipoprotein) dosis awal 10-80 mg setiap hari.

4. Kejadian kardiovaskular pada pasien berisiko tinggi

  • Dewasa: Pencegahan primer dosis awal 10 mg setiap hari. Dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk mencapai kadar LDL-C (low-density lipoprotein cholesterol) sesuai dengan pedoman saat ini.

5. Kelompok pasien khusus

  • Pasien yang memakai klaritromisin, itrakonazol, fosamprenavir, ritonavir (ditambah darunavir, fosamprenavir, atau saquinavir), kombinasi elbasvir/grazoprevir, atau letermovir gunakan dosis atorvastatin terendah yang diperlukan maksimal 20 mg setiap hari.
  • Pasien yang memakai boceprevir, nelfinavir gunakan dosis atorvastatin terendah yang diperlukan maksimal 40 mg setiap hari.

Dosis atorvastatin dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada jumlah darah Anda dan bagaimana Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsi obat ini.

Aturan pakai obat atorvastatin

Atorvastatin adalah obat resep yang bisa Anda beli di apotek. Jangan menggunakan obat ini di luar resep dokter untuk menghindari kondisi kesehatan yang semakin buruk.

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat menggunakan obat ini, di antaranya.

  • Minum dosis obat ini sesuai dengan yang disarankan oleh dokter. Umumnya, obat ini hanya diminum sekali dalam sehari.
  • Minum obat ini dengan atau tanpa makan terlebih dahulu. Anda bisa melakukan keduanya.
  • Minum obat ini di waktu yang sama setiap harinya agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal.
  • Jangan memotong obat menjadi beberapa bagian.
  • Gunakan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter.
  • Sebelum minum obat ini, Anda harus memberitahu dokter dan apoteker apa saja obat yang sedang digunakan, termasuk obat resep, obat tanpa resep, dan produk herbal.
  • Lanjutkan penggunaan obat ini sekalipun Anda telah merasa sehat. Sebab, kebanyakan orang dengan kolesterol atau trigliserida tinggi biasanya tidak mengalami gejala tertentu.
  • Ikuti terus anjuran dokter tentang diet dan olahraga sembari menggunakan obat ini.  
  • Mungkin membutuhkan waktu sampai 4 minggu sebelum Anda mendapatkan manfaat utuh dari obat ini.

Jangan menambah dosis atau minum obat ini lebih sering tanpa persetujuan dokter.

Kondisi Anda tidak akan membaik dengan lebih cepat dan risiko efek samping serius mungkin meningkat.

Efek samping obat atorvastatin

Penyebab mual

Dapatkan pertolongan medis secepatnya apabila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal sulit bernapas bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Hentikan penggunaan atorvastatin dan hubungi dokter segera apabila Anda mengalami efek samping serius berikut.

  • Otot nyeri, melunak, atau lemah tanpa sebab.
  • Kebingungan, gangguan ingatan.
  • Demam, rasa lelah yang tidak biasa, dan urin berwarna gelap.
  • Bengkak, berat badan bertambah, urine lebih sedikit atau sama sekali tidak buang air kecil.
  • Cepat haus, lebih sering buang air kecil, semakin cepat lapar, mulut kering, mulut berbau, seperti buah-buahan, mengantuk, kulit kering, penglihatan buram, berat badan menurun.
  • Mual, sakit perut atas, gatal-gatal, nafsu makan hilang, urine berwarna gelap, kotoran berwarna, seperti tanah liat, sakit kuning.

Efek samping yang lebih ringan mungkin termasuk.

  • Nyeri otot ringan.
  • Diare.
  • Mual ringan.

Tidak semua orang mengalami efek samping obat atorvastatin. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat atorvastatin

Sebelum mendapatkan obat atorvastatin, dokter akan menanyakan beberapa hal terkait kondisi dan riwayat kesehatan yang Anda alami.

Konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki kondisi kesehatan di bawah ini:

  • gangguan hati,
  • lemah otot,
  • penyakit ginjal,
  • diabetes,
  • gangguan tiroid, dan
  • kecanduan alkohol.

Selain itu, jangan lupa beri tahu dokter dan apoteker jika.

  • Anda alergi atorvastatin dan bahan kandungannya.
  • Sedang menggunakan obat-obatan lain.
  • Menderita penyakit hati.
  • Sedang hamil atau berencana hamil.
  • Akan menjalani operasi.

Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, konsultasikanlah dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.

Penyimpanan obat atorvastatin

Ada beberapa tata cara penyimpanan obat atorvastatin yang harus Anda perhatikan.

Simpan obat pada suhu ruangan, jauh dari cahaya dan kelembapan. Jangan simpan di dalam kamar mandi dan jangan dibekukan.

Obat dengan merek yang berbeda mungkin mempunyai cara penyimpanan yang berbeda.

Periksa kotak produk untuk mencari tahu instruksi bagaimana cara menyimpannya, atau menanyakan apoteker.

Pastikan pula obat disimpan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.

Dilarang membuang obat ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali diinstruksikan sebaliknya. Buang produk ini dengan benar jika sudah melewati batas waktu atau tidak dibutuhkan lagi.

Konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal untuk detail lebih mendalam tentang bagaimana membuang produk obat secara aman.

Apakah obat atorvastatin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

kolostrum

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori X menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Atorvastatin termasuk kontraindikasi selama kehamilan karena keamanannya pada wanita hamil belum ditetapkan.

Tidak ada uji klinis terkontrol dengan atorvastatin yang dilakukan pada wanita hamil.

Obat atorvastatin tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang hamil atau berencana untuk hamil.

Selain itu, pengobatan dengan atorvastatin harus dihentikan selama masa kehamilan atau sampai ditentukan bahwa wanita tersebut tidak hamil.

Interaksi obat atorvastatin dengan obat lain

Interaksi obat mungkin mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. 

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan termasuk obat resep/tanpa resep dan produk herbal serta beritahu dokter dan apoteker.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat tanpa persetujuan dokter.

Berikut ini beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan obat atorvastatin, di antaranya:

  • itraconazole (Sporanox),
  • ketoconazole (Nizoral),
  • boceprevir (Victrelis),
  • cimetidine (Tagamet),
  • clarithromycin (Biaxin),
  • cobicistat (Stribild),
  • colchicine (Colcrys),
  • digoxin (Lanoxin),
  • efavirenz (Sustiva, dalam Atripla),
  • kontrasepsi oral (pil kontrol kelahiran),
  • obat penurun kolesterol lainnya seperti fenofibrate (Tricor),
  • gemfibrozil (Lopid),
  • niacin (asam nikotin, Niacor, Niaspan),
  • penghambat protease HIV tertentu macam darunavir (Prezista),
  • fosamprenavir (Lexiva),
  • lopinavir (dalam Kaletra),
  • nelfinavir (Viracept),
  • ritonavir (Norvir, dalam Kaletra),
  • saquinavir (Invirase),
  • tipranavir (Aptivus),
  • obat penekan sistem imun macam cyclosporine (Neoral, Sandimmune),
  • rifampin (Rifadin, Rimactane),
  • spironolactone (Aldactone), dan
  • telaprevir (Incivek).
  • Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lainnya yang mungkin diperlukan.

    Oleh karena itu, beri tahu ahli kesehatan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau obat lain yang beredar di pasaran.

    Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan di atas mungkin tidak dianjurkan.

    Dokter Anda mungkin memutuskan untuk tidak memberikan obat ini pada Anda atau mengubah beberapa obat lain yang Anda gunakan.

    Jika ada pertanyaan lain seputar obat ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 22/11/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan