backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Amitriptilin

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 23/12/2021

    Amitriptilin

    Amitriptilin adalah obat antidepresan yang biasa diresepkan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental, seperti depresi. Baca selengkapnya di bawah ini untuk tahu secara mendalam terkait dosis dan aturan pakai obat ini.

    Golongan obat: Antidepresan trisiklik, nyeri neuropatik

    Merek dagang: Amitriptyline HCL

    Apa itu obat amitriptilin?

    Amitriptilin atau amitriptyline adalah obat antidepresan trisiklik yang digunakan untuk mengobati masalah kejiwaan seperti perubahan suasana hati secara drastis dan depresi.

    Obat ini dapat membantu meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan dan ketegangan, membantu tidur jadi lebih nyenyak, dan membuat tubuh lebih berenergi.

    Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi keseimbangan zat kimia alami (neurotransmiter seperti serotonin) pada otak yang biasanya tidak seimbang pada seseorang yang menderita depresi.

    Fungsi lain dari amitriptilin adalah untuk mengobati penyakit saraf (misalnya neuropati perifer, postherpetic neuralgia), gangguan makan (bulimia), masalah kejiwaan/suasana hati lainnya (seperti kecemasan, gangguan panik), atau untuk mencegah sakit kepala migrain.

    Dosis amitriptilin

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

    Obat amitriptilin tersedia dalam bentuk tablet dan cairan dengan ukuran 10 mg, 25 mg, dan 50 mg.

    Di bawah ini adalah dosis yang dianjurkan.

    Depresi

    • Dewasa: Dosis awal adalah 75 mg per hari yang dibagi menjadi beberapa dosis, atau 50-100 mg sebelum tidur. Dokter akan menyesuaikan dosis sesuai dengan kebutuhan Anda. Dosis maksimal per hari adalah 150 mg, kecuali jika Anda sedang dirawat di rumah sakit. Beberapa pasien rawat inap mungkin membutuhkan dosis lebih tinggi.
    • Remaja dan lansia: 10 mg sebanyak 3 kali sehari, dan 20 mg sebelum tidur.
    • Anak-anak di bawah 12 tahun: Dosis hanya boleh ditentukan oleh dokter.

    Aturan pakai amitriptilin

    Amitriptilin adalah obat yang hanya boleh dikonsumsi dengan resep dan pemantauan secara berkala dari dokter.

    Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai risiko, manfaat, dan waktu terbaik minum obat antidepresan ini.

    Pastikan Anda mengonsumsi obat ini sesuai dengan resep dan arahan dari dokter. Hindari menambah, mengurangi dosis obat, atau berhenti mengonsumsi obat tanpa seizin dokter.

    Bila Anda lupa minum satu dosis amitriptilin, segera minum ketika Anda ingat. Namun, jika waktunya sudah mendekati dosis berikutnya, lewati dosis sebelumnya dan lanjut minum obat sesuai dengan dosis seperti biasa. Jangan minum 2 dosis sekaligus untuk menggantikan dosis yang terlewatkan.

    Obat ini mungkin akan menimbulkan perilaku tidak menyenangkan, seperti gelisah dan mudah marah.

    Beberapa orang mungkin akan mengalami depresi yang lebih parah, bahkan kecenderungan untuk bunuh diri (suicidal). Jika Anda menyadari adanya efek-efek berikut, segera periksakan diri atau orang terdekat Anda ke dokter.

    Obat ini juga berpotensi menimbulkan efek kantuk. Jangan mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin sampai Anda tahu bagaimana obat ini memengaruhi Anda.

    Pastikan Anda menyimpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Simpanlah obat di tempat dengan suhu ruangan dan tidak terpapar panas, sinar matahari, atau keadaan lembap (seperti di kamar mandi).

    Efek samping amitriptilin

    Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi amitriptilin adalah:

    • mengantuk,
    • pusing,
    • jantung berdebar,
    • bibir kering,
    • sembelit,
    • berat badan meningkat,
    • susah buang air kecil, dan
    • penglihatan kabur.

    Jika efek samping yang telah disebutkan muncul atau semakin memburuk, segera hubungi dokter atau apoteker Anda.

    Ada kemungkinan obat amitriptilin dapat memicu gejala overdosis. Menurut laman MedlinePlus, berikut adalah beberapa efek overdosis obat:

    • jantung berdebar,
    • kejang,
    • koma,
    • kebingungan,
    • sulit fokus,
    • berhalusinasi,
    • gelisah,
    • sangat mengantuk,
    • otot kaku,
    • muntah,
    • demam, dan
    • suhu tubuh dingin.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat amitriptilin

    Di bawah ini hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan amitriptilin.

    • Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap obat amitriptilin.
    • Beri tahu dokter mengenai apa saja kondisi kesehatan lain yang Anda miliki, seperti penyakit jantung, glaukoma, pembesaran prostat, kesulitan buang air kecil, hipertiroidisme, diabetes, skizofrenia, penyakit hati, dan penyakit ginjal.
    • Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil.
    • Bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat dari minum obat ini jika Anda berusia 65 tahun atau lebih. Orang lanjut usia biasanya tidak dianjurkan menggunakan obat ini karena tidak aman atau efektif selama obat lain dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang sama
    • Jika Anda menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi tentang penggunaan obat ini.

    Apakah obat amitriptilin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Hingga saat ini, belum ada penelitian terkontrol yang dilakukan terhadap ibu hamil terkait keamanan obat ini. Namun, ada potensi risiko dan efek samping yang bisa memengaruhi perkembangan janin.

    Apabila Anda sedang hamil dan menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini.

    Interaksi obat amitriptilin dengan obat lain

    Obat ini kemungkinan dapat memicu interaksi jika dikonsumsi dengan obat-obatan tertentu, seperti:

    • antihistamin,
    • cimetidine,
    • disulfiram,
    • guanethidine,
    • ipratropium,
    • quinidine,
    • obat aritmia,
    • obat antidepresan lain,
    • obat tidur,
    • obat tiroid, dan
    • obat penenang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 23/12/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan