backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Aminofilin (Aminophylline)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 18/04/2023

Aminofilin (Aminophylline)

Pengidap gangguan pernapasan kronis kerap mengalami gejala berupa batuk dan sesak napas yang mengganggu. Untuk mengurangi kemunculan dan keparahannya, dokter Anda dapat meresepkan obat aminofilin.

Golongan obat: bronkodilator.

Merek dagang aminofilin: Aminophylline, Decafil, Erphafillin, Phaminov.

Apa itu obat aminofilin?

Aminofilin (aminophylline) adalah obat untuk mengobati gejala batuk, mengi, dan kesulitan bernapas akibat gangguan pernapasan kronis atau berkepanjangan.

Beberapa gangguan tersebut contohnya asma serta penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), termasuk emfisema dan bronkitis kronis.

Aminofilin termasuk dalam kelas obat xanthine. Obat ini bekerja dengan merilekskan otot-otot, membuka saluran udara, dan mengurangi respons paru-paru terhadap zat-zat asing.

Obat ini tidak langsung bekerja dan tidak boleh digunakan untuk serangan asma mendadak. Dokter harus meresepkan obat yang mampu bekerja instan, misalnya salbutamol.

Obat dengan kerja instan akan membantu meredakan asma dan serangan napas pendek mendadak saat Anda menggunakan obat aminofilin.

Dosis aminofilin

obat aminofilin

Aminofilin tersedia dalam bentuk tablet oral 150 miligram (mg) dan 200 mg. Selain itu, obat ini juga tersedia dalam bentuk cairan injeksi dengan dosis 24 miligram per mililiter (mg/ml).

Dosis obat yang diresepkan dokter mungkin berbeda-beda, tergantung jenis sediaan obat, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.

Sebagai gambaran, berikut ini dosis obat aminofilin seperti dikutip dari laman MIMS Indonesia.

Bronkospasme akut

  • Dewasa (tidak menerima teofilin): dosis awal 250–500 mg tablet oral atau 5 mg/kgBB melalui suntikan lambat atau infus selama 20–30 menit; dosis pemeliharaan 0,5 mg/kgBB per jam melalui infus.
  • Dewasa (menerima teofilin): dosis awal ditunda hingga kadar serum teofilin ditentukan atau dosis awal dapat diberikan berdasarkan potensi manfaat dan risikonya; dosis pemeliharaan 0,5 mg/kgBB/jam melalui infus.
  • Anak-anak 6 bulan–9 tahun: dosis awal sama dengan dosis dewasa; dosis pemeliharaan 1 mg/kgBB per jam melalui infus.
  • Anak-anak 10–16 tahun: dosis awal sama dengan dosis dewasa; dosis pemeliharaan 0,8 mg/kgBB per jam melalui infus.
  • Bronkospasme kronis

    • Dewasa: 225–450 mg tablet oral dua kali sehari; mulai dengan dosis yang lebih rendah dan kemudian tingkatkan sesuai kebutuhan.
    • Anak-anak ≥6 tahun: 10 mg/kgBB tablet oral dua kali sehari; dalam beberapa kasus asma anak kronis, dibutuhkan 11–18 mg/kg BB tablet oral sebanyak dua kali sehari.

    Aturan pakai aminofilin

    Aminofilin termasuk obat keras yang harus dikonsumsi dengan resep dokter. Selalu ikuti aturan pakai obat yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum mulai mengonsumsi obat ini.

    Secara umum, sediaan tablet oral bisa diminum satu jam sebelum atau dua jam setelah makan.

    Minum obat ini sesuai dengan anjuran dokter Anda. Umumnya, obat ini diminum dua kali sehari dengan dosis yang dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan.

    Aminophylline oral merupakan tablet lepas lambat. Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyahnya karena ini dapat melepaskan seluruh kandungan obat sekaligus dan meningkatkan efek sampingnya.

    Sementara untuk sediaan cairan injeksi, obat ini hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis yang bertugas di bawah pengawasan dokter.

    Dosis obat aminofilin ditentukan berdasarkan kondisi medis, respons terhadap obat, usia, berat badan, kadar obat dalam darah, dan obat-obatan lainnya yang sedang Anda gunakan.

    Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan hasil yang optimal. Untuk membantu Anda mengingat, minum obat pada waktu yang sama setiap hari. 

    Beri tahu dokter apabila kondisi Anda tidak kunjung membaik atau justru makin memburuk.

    Efek samping aminofilin

    efek samping minum obat

    Sama halnya dengan obat-obatan lain, obat aminofilin juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut ini beberapa efek samping ringan hingga serius yang perlu Anda perhatikan.

    Efek samping ringan

    Efek samping ringan bisa muncul setelah Anda minum obat, tetapi ini jarang terjadi pada dosis yang tepat. Lanjutkan minum aminofilin dan sampaikan kepada dokter bila Anda mengalami:

    • mual ringan,
    • penurunan nafsu makan,
    • penurunan berat badan,
    • mudah marah,
    • merasa gelisah dan gemetaran, 
    • kesulitan tidur (insomnia),
    • selalu merasa kurang istirahat,
    • sakit kepala ringan,
    • pusing seperti ingin pingsan, dan
    • peningkatan produksi urine.

    Efek samping serius

    Jika Anda mengalami efek samping serius, hentikan penggunaan aminofilin dan segera cari pertolongan medis. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai, seperti:

    • kesulitan bernapas,
    • ruam dan gatal pada kulit,
    • pembengkakan pada bibir, lidah, atau wajah,
    • kejang,
    • detak jantung cepat atau tidak teratur,
    • mual atau muntah berat, dan
    • dada terasa sakit.

    Pada dasarnya, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. 

    Apabila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat aminofilin

    Sebelum menggunakan obat medis untuk asma ini, berikut ini beberapa hal yang harus Anda beri tahukan kepada dokter.

    • Pernah mengalami reaksi alergi terhadap aminofilin atau kandungan lain di dalam obat ini.
    • Sedang atau pernah mengalami kejang, penyakit jantung, gangguan tiroid, hipertensi, penyakit hati, atau riwayat penyalahgunaan alkohol.
    • Merokok atau menggunakan produk tembakau karena kandungan di dalamnya dapat mempengaruhi mekanisme kerja aminophylline dalam tubuh.
    • Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
    • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.

    Obat ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan khusus. Simpanlah aminofilin tablet pada suhu ruangan dan jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.

    Perhatikan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk. Buang produk obat ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak digunakan lagi.

    Apakah aminofilin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    asma saat hamil

    Konsultasikan terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.

    Menurut US Food and Drug Administration (FDA), obat aminophylline termasuk ke dalam kategori C yang berarti mungkin berisiko bagi ibu dan janin.

    Oleh sebab itu, dokter perlu melakukan pemantauan rutin dan menyesuaikan dosis obat untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan pada ibu hamil.

    Para ahli juga sepakat bahwa konsumsi obat aminofilin tergolong aman selama Anda menyusui.

    Ibu mungkin perlu menyesuaikan waktu menyusui, yakni setidaknya dua jam setelah menerima cairan suntik atau empat jam setelah minum obat tablet.

    Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan dosis obat yang diterima oleh bayi lewat ASI.

    Interaksi obat aminofilin dengan obat lain

    Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut ini beberapa interaksi obat aminofilin yang perlu Anda waspadai.

    • Meningkatkan konsentrasi aminofilin di dalam darah bila digunakan bersama dengan simetidin, fluvoksamin, flukonazol, eritromisin, propranolol, dan isoniazid.
    • Menurunkan konsentrasi aminofilin di dalam darah bila digunakan bersama dengan rifampisin, ritonavir, karbamazepin, fenitoin, fenobarbital, dan sulfinpirazon.
    • Meningkatkan risiko kejang bila digunakan bersama ketamin.
    • Meningkatkan risiko aritmia bila digunakan bersama halotan.
    • Menghambat efek agonis reseptor adenosin bila digunakan bersama adenosin.
    • Mengurangi efek bronkodilator bila digunakan bersama beta-blocker.
    • Mengurangi efek benzodiazepin dan litium.

    Selain obat-obatan tersebut, catat juga semua obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan saat ini.

    Konsultasikan daftar obat yang Anda gunakan ini pada dokter untuk mengetahui risiko interaksi yang mungkin timbul selama penggunaan bersama aminofilin.

    Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

    Kesimpulan

    • Aminofilin (aminophylline) adalah obat untuk mengobati gejala-gejala akibat asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), termasuk emfisema atau bronkitis kronis.
    • Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan cairan injeksi yang dosisnya akan disesuaikan dengan jenis sediaan, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara umum.
    • Sebagai obat keras, aminofilin harus digunakan secara hati-hati dengan resep dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

    Farmasi · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 18/04/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan