backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Alprazolam

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 24/02/2023

Alprazolam

Alprazolam merupakan salah satu obat yang sering digunakan untuk menangani pasien dengan gangguan kejiwaan. Simak manfaat, aturan pakai, dan efek sampingnya di bawah ini.

Golongan obat: ansiolitik, benzodiazepin

Merek dagang alprazolam: Alprazolam, Alganax, Apazol, Atarax, Calmlet, Frixitas, Nuzolam, Opizolam, Xanax, Zolastin, Zolysan, Zypraz

Apa itu obat alprazolam?

Alprazolam adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan mental, seperti gangguan kecemasan dan gangguan panik.

Jenis obat ini termasuk ke dalam kelas obat yang disebut benzodiazepin. Obat ini bekerja pada otak dan sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek menenangkan.

Efek tersebut dihasilkan dengan cara meningkatkan kerja zat kimia alami tertentu dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA).

Obat ini juga terkadang juga digunakan untuk tujuan lain, seperti mengobati depresi, ketakutan berlebih akan ruang terbuka (agorafobia), dan sindrom pramenstruasi.

Karena fungsinya yang beragam, selalu konsultasikan tentang penggunaan obat ini pada dokter atau apoteker Anda sebelum mengonsumsinya. 

Dosis alprazolam

minum obat antikecemasan

Alprazolam tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 0,25 miligram (mg), 0,5 mg, dan 1 mg.

Selalu tanyakan pada dokter untuk mengetahui dosis obat yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan respons tubuh Anda terhadap pengobatan.

Berikut ini merupakan gambaran umum dosis obat alprazolam seperti dikutip dari MIMS Indonesia.

Gangguan kecemasan

  • Dewasa: dosis awal 0,25–0,5 mg tiga kali sehari, dengan dosis yang dapat ditingkatkan tiap 3–4 hari berdasarkan respons dan kondisi pasien (tidak lebih dari 3–4 mg per hari). Durasi pengobatan tidak boleh lebih dari 8–12 minggu, termasuk durasi berhenti minum obat dengan menurunkan dosis secara bertahap (tapering off).
  • Lansia: dosis 0,25 mg dua hingga tiga kali sehari, dengan dosis yang dapat ditingkatkan secara bertahap berdasarkan respons dan kondisi pasien.

Gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia

  • Dewasa: dosis awal 0,5 mg tiga kali sehari, dengan dosis yang dapat ditingkatkan tiap 3–4 hari berdasarkan respons dan kondisi pasien (tidak lebih dari 1 mg per hari). Dosis maksimal 10 mg per hari dapat digunakan bila diperlukan.
  • Lansia: dosis 0,25 mg dua hingga tiga kali sehari, dengan dosis yang dapat ditingkatkan secara bertahap berdasarkan respons dan kondisi pasien.

Aturan pakai alprazolam

Ikuti petunjuk pemakaian sesuai dengan yang diarahkan oleh dokter. Jangan meminum obat ini dalam jumlah banyak atau lebih dari yang disarankan dokter Anda. 

Dosis alprazolam yang Anda minum mungkin meningkat secara bertahap sampai obat ini mulai bekerja dengan baik. Ikuti petunjuk dokter untuk mengurangi risiko efek samping.

Obat ini dapat menimbulkan kecanduan, jadi jangan memberikan obat Anda kepada orang lain.

Penyalahgunaan obat ini juga membahayakan penggunanya. Maka dari, itu minumlah alprazolam sesuai saran dokter saja. Jangan menjual atau memberikan obat ini untuk sembarang orang.

Jangan berhenti minum obat ini secara mendadak meski Anda sudah merasa sehat. Tanyakan kepada dokter Anda bagaimana cara yang baik untuk berhenti menggunakannya.

Catat tiap dosis yang Anda gunakan untuk menghindari penyalahgunaan obat oleh orang lain. Obat ini dapat membahayakan seseorang bila diminum tanpa resep dokter.

Apabila Anda punya pertanyaan lebih lanjut seputar penggunaan obat alprazolam, lebih baik konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda.

Efek samping alprazolam

rasa cemas

Dengan mengetahui kegunaan alprazolam, Anda bisa berhati-hati terhadap efek samping obat ini. Berikut kemungkinan efek samping ringan hingga serius yang dapat muncul.

Efek samping ringan

Berikut beberapa efek samping ringan yang sering terjadi setelah memakai obat ini.

  • Rasa kantuk, pusing, lelah, atau mudah marah.
  • Penglihatan kabur, sakit kepala, masalah ingatan, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Masalah tidur (insomnia).
  • Bengkak pada tangan atau kaki.
  • Kelemahan otot, kurangnya keseimbangan atau koordinasi, dan bicara cadel.
  • Perut mulas, mual, muntah, sembelit, dan diare.
  • Meningkatnya keringat, mulut kering, dan hidung tersumbat.
  • Perubahan nafsu makan atau berat badan.
  • Kehilangan minat pada seks.
  • Masalah memori.

Efek samping serius

Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter bila mengalami efek samping serius seperti berikut.

  • Perasaan depresi, pikiran ingin bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, perilaku berisiko yang tidak biasa, berkurangnya pantangan, dan tidak takut bahaya.
  • Kebingungan, hiperaktif, mudah marah, dan halusinasi.
  • Merasa pusing dan seperti akan pingsan.
  • Kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali.
  • Nyeri dada, jantung berdebar, atau rasa tertekan di dada.
  • Gerakan otot yang tidak terkendali, tremor, atau kejang.
  • Penyakit kuning atau jaundice pada kulit dan mata.

Segera kunjungi rumah sakit terdekat bila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, termasuk gatal, ruam kulit, kesulitan bernapas, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Efek samping dari alprazolam juga mungkin hilang seiring dengan adaptasi yang dilakukan oleh tubuh Anda terhadap obat ini. 

Konsultasi pada dokter atau ahli profesional bila Anda mengkhawatirkan efek samping tertentu.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat alprazolam

Alprazolam bisa menyebabkan masalah pernapasan yang membahayakan jiwa bila dosisnya berlebihan atau digunakan bersama dengan narkotika lain.

Obat ini juga berisiko menyebabkan kecanduan. Jangan mengonsumsi obat dengan dosis yang lebih besar, lebih sering, atau untuk waktu yang lebih lama dari yang disarankan dokter Anda.

Sebelum menggunakan alprazolam, pastikan Anda paham akan kegunaan dan efek dari obat ini serta memberitahukan dokter mengenai hal-hal seperti berikut ini.

  • Menunjukkan reaksi alergi terhadap alprazolam atau kandungan lain di dalam obat ini.
  • Memiliki penyakit glaukoma, yakni kondisi meningkatnya tekanan dalam mata yang bisa menyebabkan kebutaan.
  • Sedang atau pernah mengalami depresi, memiliki pikiran bunuh diri atau tindakan yang merugikan diri sendiri, kebiasaan minum alkohol dan merokok, maupun menggunakan narkoba atau obat resep secara berlebihan.
  • Sedang atau pernah mengalami kejang, epilepsi, gangguan paru-paru, penyakit ginjal, atau penyakit hati.
  • Hendak menjalani prosedur operasi dalam waktu dekat, termasuk operasi gigi.
  • Memiliki pekerjaan yang butuh kewaspadaan tinggi, seperti mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin, sebab obat ini bisa menimbulkan rasa kantuk.
  • Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
  • Berusia 65 tahun atau lebih, sebab lansia memerlukan dosis obat yang lebih rendah.

Obat ini tidak perlu disimpan dalam kondisi khusus. Alprazolam bisa disimpan pada suhu ruangan di bawah 25°C dan jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Perhatikan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk. Buang produk obat ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak digunakan lagi.

Apakah alprazolam aman untuk ibu hamil dan menyusui?

minum obat saat hamil

Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat alprazolam bila Anda sedang hamil atau menyusui.

Penggunaan obat ini dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi dalam kandungan. Maka dari itu, pastikan Anda tidak sedang hamil sebelum mengonsumsinya.

Alprazolam juga bisa masuk ke dalam ASI. Jika bayi Anda tidak menyusu atau tidur seperti biasanya, segera periksakan ke dokter.

Apabila obat ini memang diperlukan selama masa kehamilan dan menyusui, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui alternatif pengobatan yang lebih aman.

Interaksi obat alprazolam dengan obat lain

Interaksi alprazolam dengan obat-obatan lain dapat memengaruhi cara kerja obat maupun meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.

Beri tahu dokter atau apoteker bila Anda sedang menggunakan obat-obatan seperti:

  • ketokonazol,
  • itrakonazol,
  • tramadol,
  • fluvoksamin,
  • fluoksetin,
  • ertitromisin,
  • klaritromisin,
  • diltiazem,
  • digoksin
  • ritonavir, 
  • fenitoin, dan
  • karbamazepin.

Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

Konsultasikan daftar obat yang Anda gunakan ini pada dokter untuk mengetahui risiko interaksi yang mungkin timbul selama penggunaan alprazolam.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

Kesimpulan

  • Alprazolam adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan gangguan panik.
  • Obat ini termasuk ke dalam golongan benzodiazepin yang bekerja pada otak dan sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek menenangkan.
  • Sayangnya, obat alprazolam sering disalahgunakan untuk kepentingan rekreasi dan bisa menimbulkan dampak buruk, seperti kecanduan dan ketergantungan.
  • Berhati-hatilah saat meminum obat ini dan berkonsultasilah dengan dokter secara rutin untuk mengetahui perkembangan kondisi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 24/02/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan