backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Azithromycin

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Azithromycin

    Bila Anda mengalami penyakit infeksi akibat bakteri, dokter mungkin akan meresepkan azithromycin (azitromisin) untuk mengatasinya. Obat ini dapat diberikan berupa obat minum atau injeksi di rumah sakit. Ketahui dosis, aturan pakai, dan peringatan penggunaan azitromisin melalui artikel berikut.

    Golongan obat: antibiotik

    Merek dagang: Azithromycin, Sohomac, Trozin, Azivol, Z Max (Zithromax Sd), Azomax, Zarom, Zibramax, Aztercon, Zicho, Aztrin, Zifin, Azydoz, Zistic, Binozyt, Zistic, Ethrimax, Zithrax, Zithromax, Infimycin, Lanzitrin, Maxmor, Zycin, Mezatrin, Zymed.

    Apa itu azithromycin?

    adefovir dipivoxil, adefovir, tablet

    Azithromycin (azitromisin) adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati penyakit infeksi akibat bakteri, di antaranya:

    Obat ini juga dapat digunakan dalam jangka panjang untuk mencegah infeksi pernapasan pada orang yang terus kambuh.

    Azitromisin termasuk kelompok obat yang disebut antibiotik makrolida, yaitu antibiotik yang bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi.

    Obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus, seperti flu dan penyakit infeksi virus lainnya.

    Dosis azithromycin

    methergin obat untuk perdarahan setelah melahirkan

    Azitromisin tersedia dalam bentuk tablet minum dengan kekuatan 250 mg dan 500 mg. Sediaan lainnya berupa obat cair, injeksi, tetes mata.

    Namun, di Indonesia, azithromycin dalam bentuk tetes mata belum tersedia.

    Melansir situs MIMS Indonesia, berikut dosis azithromycin secara umum berdasarkan penyakit yang ingin diobati.

    1. Pneumonia

    Obat ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit pneumonia yang diperoleh dari lingkungan/orang lain.

    Pemberian obat dapat melalui obat ataupun suntik dengan dosis berikut.

    Dewasa:

    • Obat minum diberikan dengan dosis sebanyak 500 mg pada hari pertama, kemudian dilanjutkan 250 mg sekali sehari pada hari ke 2 sampai 5.
    • Injeksi intravena dengan dosis 500 mg dalam dosis tunggal selama 2 hari, dilanjutkan dengan obat minum 500 mg sekali sehari hingga 7 – 10 hari.

    Anak-anak (usia 6 bulan ke atas):

    • Obat minum diberikan dengan dosis 10 mg/kg berat badan sekali sehari pada hari ke-1, dilanjutkan dengan dosis 5 mg/kg berat badan per hari pada hari ke 2-5.
    • Untuk obat minum suspensi lepas lambat, dosisnya 60 mg/kg berat badan sekali sehari, maksimal 2 gram/hari.

    2. Radang panggul

    Untuk mengobati penyakit radang panggul, azithromycin diberikan pada orang dewasa menurut dosis berikut.

    • Injeksi intravena sebesar 500 mg dalam dosis tunggal pada 1 atau 2 hari pertama.
    • Lalu dilanjutkan dengan obat minum dengan dosis 250 mg sekali sehari hingga 7 hari perawatan.

    3. Konjungtivitis oleh bakteri

    Untuk mengobati penyakit infeksi bakteri pada mata (konjungtivitis), obat tetes mata yang mengandung azitromisin diberikan menurut dosis berikut.

    Dewasa:

    • Tetes mata azitromisin 1%:  masukkan 1 tetes ke dalam mata yang terkena sebanyak dua kali sehari dengan jarak waktu 8 sampai 12 jam selama 2 hari. Lalu dilanjutkan 1 tetes sekali sehari selama 5 hari berikutnya.
    • Tetes mata 1,5% (sebagai dihidrat): teteskan 1 tetes ke konjungtiva forniks (kelopak mata bagian dalam) sebanyak 2 kali sehari (pagi dan sore) selama 3 hari.

    Anak-anak (usia 1 tahun ke atas):

    • Tetes mata azitromisin 1% dan 1.5% dosisnya sama dengan orang dewasa.

    4. Penyakit infeksi pada kelamin

    Untuk mengobati penyakit infeksi pada kelamin seperti chancroid dan infeksi Chlamydia trachomatis tanpa komplikasi, obat azithromycin diberikan dosis:

    • Dewasa: 1 gram dalam dosis tunggal

    Untuk pengobatan gonore tanpa komplikasi, obat ini diberikan menurut dosis:

    • Dewasa: 1 gram atau 2 gram dalam dosis tunggal yang dikombinasikan dengan ceftriaxone.

    5. Otitis media akut

    Untuk mengobati otitis media (infeksi telinga bagian tengah) yang bersifat akut pada anak-anak usia 6 tahun ke atas, azitromisin diberikan menurut dosis berikut:

    • 30 mg/kg berat badan dalam dosis tunggal, atau
    • 10 mg/kg berat badan sekali sehari selama 3 hari, atau
    • 10 mg/kg berat badan dalam dosis tunggal pada hari 1, lalu dilanjutkan dengan 5 mg/kg berat badan sekali sehari pada hari ke 2-5.

    6. Sinusitis akut

    Untuk mengobati penyakit sinusitis akut akibat infeksi bakteri, obat minum tablet atau cair diberikan menurut dosis berikut.

    Dewasa:

    • Tablet atau obat suspensi lepas cepat sebanyak 500 mg sekali sehari selama 3 hari.
    • Suspensi lepas lambat sebanyak 2 gram sebagai dosis tunggal.

    Anak-anak:

    • Obat minum cair (suspensi) lepas cepat sebanyak 10 mg/kg berat badan sekali sehari selama 3 hari.

    7. Radang tenggorokan dan amandel

    Untuk mengobati radang tenggorokan (faringitis) dan radang amandel (tonsillitis), obat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet minum menurut dosis:

    • Anak-anak 2 tahun ke atas: 12 mg/kg berat badan per hari selama 5 hari.

    Aturan pakai azithromycin

    Azithromycin sebaiknya disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan obat ini dari paparan sinar matahari langsung dan tempat yang lembap. 

    Jangan disimpan di kamar mandi, lemari pendingin, dan jangan dibekukan.

    Jika dokter meresepkan obat ini dalam bentuk kapsul, minum setidaknya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. 

    Bila dokter meresepkan obat ini dalam bentuk tablet atau cairan, Anda dapat mengonsumsinya dengan atau tanpa makan.

    Gunakan obat ini sampai waktu yang ditentukan dokter. Habiskan obat ini sesuai dengan instruksi yang diberikan meski Anda sudah merasa membaik atau gejala sudah hilang.

    Efek samping azithromycin

    perut mual kepala pusing mulut pahit badan lemas

    Melansir Medicine UK, beberapa efek samping paling umum dari obat azithromycin yaitu:

    • mual dan muntah,
    • merasa tidak enak badan,
    • sakit perut,
    • perut kembung, dan
    • diare,

    Selain itu, efek samping yang juga umum terjadi seperti:

    • mulut pahit,
    • pusing atau sakit kepala,
    • lemas, lesu, tidak berenergi,
    • nafsu makan menurun,
    • rasa makanan berubah,
    • tubuh kesemutan (parestesia),
    • gangguan penglihatan,
    • pendengaran terganggu,
    • sulit mencerna makanan,
    • ruam di kulit yang terasa gatal,
    • nyeri pada sendi, serta
    • perubahan jumlah sel darah putih dan konsentrasi bikarbonat dalam darah.

    Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter segera jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti:

    • mengalami tanda-tanda infeksi seperti tenggorokan perih, demam tinggi, dan jumlah sel darah putih meningkat,
    • muncul bintik-bintik merah berisi cairan yang menyebar dengan cepat,
    • diare yang parah dan terus menerus atau mengandung darah,
    • menurunnya jumlah sel darah merah dalam darah,
    • kulit dan mata menguning (jaundice),
    • nyeri hebat pada perut sampai ke punggung,
    • buang air kecil sedikit atau tidak sama sekali,
    • keluar bercak darah bersama air kencing,
    • jantung berdebar kencang atau tidak teratur.

    Efek samping obat ini mungkin berbeda-beda pada setiap pasien. Jadi, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. 

    Segeralah mencari pertolongan medis terdekat bila Anda mengalami reaksi efek samping yang parah seperti:

    • tiba-tiba susah bernapas, bicara, dan menelan,
    • pusing yang berlebihan bahkan pingsan,
    • kulit mengalami ruam yang parah disertai bengkak, kemerahan, dan mengelupas, serta
    • bengkak pada wajah, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki, atau kemaluan.

    Peringatan dan perhatian saat pakai azithromycin

    obat radang tenggorokan di apotek

    Sebelum minum obat azithromycin, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan segala manfaat dan risiko dari obat ini. 

    Pasalnya, obat ini tidak boleh digunakan secara sembarangan.

    Berikut beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menggunakan obat azithromycin.

    • Beri tahu dokter terkait semua obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, termasuk herbal, vitamin, dan suplemen.
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi atau gejala tidak biasa dari penggunaan obat ini atau obat-obatan lainnya.
    • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit hati dan ginjal, penyakit jantung, myasthenia gravis, dan diabetes.

    Terdapat beberapa masalah medis lain yang mungkin memengaruhi penggunaan obat ini.

    Pastikan Anda memberi tahu dokter kalau Anda memiliki masalah medis lainnya, khususnya:

    • riwayat penyakit perut atau usus,
    • gangguan darah porfiria,
    • gangguan fungsi ginjal,
    • sindrom atopik,
    • gangguan fungsi hati,
    • meningitis,
    • diabetes, serta
    • penyakit jantung, termasuk aritmia

    Mungkin ada beberapa kondisi kesehatan yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda ragu sebaiknya berkonsultasi kepada dokter.

    Apakah azithromycin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    obat saat hamil

    Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. 

    Diskusikan dengan dokter mengenai potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini bila berencana hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui.

    Menurut US Food and Drugs Administration Amerika Serikat, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B yaitu tidak berisiko pada beberapa penelitian.

    Tidak diketahui apakah obat ini dapat ikut keluar bersamaan dengan ASI atau dapat membahayakan bayi. 

    Jangan gunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter jika Anda sedang menyusui.

    Interaksi azithromycin dengan obat lain

    Azitromicin dapat menimbulkan interaksi obat dengan obat-obatan lain.

    Oleh sebab itu, sampaikan kepada dokter mengenai obat apapun yang Anda konsumsi, terutama bila Anda sedang mengonsumsi atau baru-baru ini mengonsumsi obat-obatan berikut ini.

    • Obat untuk perawatan gangguan jantung (digoxin).
    • Obat untuk asam urat dan demam Mediterranean (colchicine).
    • Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi heartburn dan gangguan pencernaan (antasida).
    • Obat untuk mengatasi migrain (ergotamin).
    • Obat-obatan pengencer darah (warfarin, dan obat sejenis).
    • Obat-obatan untuk mengatasi rinitis alergi atau alergi kulit (terfenadin).
    • Obat-obatan untuk perawatan infeksi HIV (nelfinavir).
    • Obat-obatan untuk tuberkulosis (rifabutin).
    • Obat-obatan untuk mengatasi gangguan irama jantung (quinidine).
    • Obat untuk menghentikan penolakan tubuh setelah transplantasi organ (ciclosporin).
    • Obat untuk mengatasi rematik dan mencegah malaria (hydroxychloroquine, chloroquine).

    Selain itu, selama mengonsumsi azithromycin, sebaiknya Anda menghindari minum minuman beralkohol untuk mencegah risiko interaksi obat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan