Terapi untuk wanita yang menjalani sunat perempuan
Bila diperlukan, prosedur yang disebut dengan deinfibulasi dapat dilakukan untuk membuka kembali jaringan vagina yang dijahit atau dipotong selama sunat perempuan.
Prosedur ini biasanya disarankan untuk mengatasi efek samping khitan perempuan dengan kondisi berikut ini.
- Tidak bisa melakukan hubungan seksual atau kesulitan buang air kecil.
- Wanita hamil yang memiliki risiko persalinan.
Namun, perlu diketahui bahwa prosedur ini tidak bisa mengembalikan jaringan vagina yang sudah dipotong atau memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi pada vagina akibat disunat.
Bila memungkinkan, deinfibulasi sebaiknya dilakukan sebelum hamil.
Jika sudah terjadi kehamilan, prosedur ini masih bisa dilakukan selama hamil atau saat persalinan. Namun idealnya dilakukan sebelum 2 bulan terakhir masa kehamilan.
Konsultasi ke dokter sebelum melakukan sunat perempuan
Di beberapa negara, prosedur mutilasi genital perempuan dilakukan selama masa awal kehidupan bayi, yaitu beberapa hari setelah kelahiran.
Pada kasus lain, prosedur ini akan dilakukan saat masa kanak-kanak, periode menjelang pernikahan, setelah pernikahan, saat kehamilan pertama, atau menjelang persalinan yang pertama.
Sebab umumnya dilakukan pada masa kanak-kanak, praktik khitan perempuan dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan penganiayaan atau kekerasan pada anak.
Selain itu, segala bentuk mutilasi genital perempuan dengan metode apa pun tidak dapat diterima dari perspektif kesehatan masyarakat dan dianggap sebagai pelanggaran etika kedokteran.
Oleh karena itu, sebelum melakukan sunat perempuan, sebaiknya lakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu guna memastikan keamanannya.
Dokter dapat membantu memberi penjelasan mengenai bahaya atau risiko dari praktik ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar