backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Komplikasi Osteoporosis yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 15/04/2021

    Berbagai Komplikasi Osteoporosis yang Perlu Diwaspadai

    Apabila dibiarkan tanpa pengobatan, osteoporosis bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain. Komplikasi dari osteoporosis sangat beragam dan tak sama pada setiap orangnya. Kembali lagi, semuanya tergantung pada kondisi masing-masing orang. Berikut berbagai komplikasi yang paling rentan dan cara mencegahnya.

    Komplikasi osteoporosis yang paling sering menyerang

    mencegah lansia terjatuh

    Osteoporosis adalah kondisi saat tulang kehilangan kepadatan mineralnya sehingga lebih rapuh dan rentan patah. Penyakit pengeroposan tulang ini bisa muncul dengan rentang kondisi dari yang ringan hingga yang parah.

    Ketika tingkatannya sudah parah dan tidak mendapatkan pengobatan osteoporosis yang tepat dan sesegera mungkin, ada berbagai komplikasi yang mengintai seperti:

    1. Patah tulang

    Salah satu komplikasi dari osteoporosis yang paling sering terjadi adalah patah tulang. Area tulang yang kehilangan kepadatan mineralnya lama-lama akan patah secara bertahap. Tulang belakang, tulang pinggul, dan pergelangan tangan merupakan area tulang yang paling sering patah ketika terkena osteoporosis.

    Patah tulang belakang

    Patah tulang belakang adalah kondisi saat tulang-tulang kecil di area punggung patah baik satu ataupun lebih. Jika Anda sudah terkena osteoporosis, patah tulang menjadi komplikasi yang sangat rentan terjadi. Bahkan, membungkuk atau batuk yang keras saja bisa langsung mematahkan tulang belakang Anda.

    Ketika tulang belakang patah, biasanya disertai dengan rasa nyeri pada area sepanjang tulang belakang dari punggung bawah ke tengah. Bahkan, kondisinya sering kali memburuk ketika Anda duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.

    Patah tulang belakang biasanya menyebabkan tinggi badan menjadi berkurang. Jika tulang yang patah cukup banyak, bukan tidak mungkin postur tubuh Anda menjadi bungkuk.

    Selain itu, salah satu komplikasi yang terjadi akibat gejala osteoporosis yang tidak disadari ini bisa juga menimbulkan rasa sakit yang tak kunjung hilang pada punggung dan leher Anda.

    Patah tulang pinggul

    Patah tulang pinggul biasanya disertai dengan rasa nyeri yang kadarnya berbeda-beda. Seseorang bisa saja hanya merasakan sedikit sakit tetapi masih bisa berjalan. Namun, mungkin juga ada yang tidak lagi bisa menahan berat beban tubuhnya sendiri.

    Namun, secara umum, komplikasi dari osteoporosis ini merupakan kondisi dengan gejala seperti:

    • Rasa nyeri pada bagian pinggul.
    • Bengkak atau memar.
    • Kesulitan berjalan atau berdiri selayaknya normal.
    • Kaki pada salah satu sisi yang terkena terlihat lebih pendek atau bengkok.

    Terkadang tulang pinggul menjadi sangat lemah akibat osteoporosis sehingga aktivitas ringan pun bisa memperparah kondisinya. Kebanyakan, orang yang mengalami patah tulang ini masih bisa berdiri dan berjalan tetapi merasa sangat sakit pada pangkal paha, lutut, atau paha bawah.

    Patah pergelangan tangan

    Patah pergelangan tangan termasuk salah satu komplikasi dari osteoporosis yang juga kerap dialami. Kondisi ini biasanya terpicu ketika penderita osteoporosis menjadikan telapak tangan sebagai tumpuan saat terjatuh. Akibatnya, area pergelangan tangan memikul beban tubuh yang terlalu berat bagi orang dengan osteoporosis.

    Ketika pergelangan tangan patah, ada beberapa gejala yang akan muncul seperti:

    • Nyeri, bengkak, dan memar pada pergelangan tangan atau pangkal ibu jari.
    • Pergelangan tangan Anda tertekuk pada sudut yang tidak wajar.
    • Muncul sensasi sakit ketika mencoba menggenggam sesuatu pada area tangan yang terluka.

    2. Osteoarthritis

    Menurut National Osteoporosis Foundation, osteoporosis yang semakin parah dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi berupa gangguan muskuloskeletal lainnya, yaitu osteoarthritis. Khususnya saat tulang yang telah keropos meningkatkan tekanan pada persendian sekitarnya.

    Osteoarthritis adalah pengapuran sendi yang biasanya terjadi di sekitar pinggul, lutut, leher, hingga tubuh bagian bawah. Umumnya, penyakit ini terjadi pada sendi yang cedera akibat penggunaan yang berlebihan. Namun, tekanan yang terjadi pada persendian karena pengeroposan tulang juga dapat memicu terjadinya pengapuran sendi.

    3. Depresi

    Depresi merupakan gangguan kejiwaan yang bisa muncul sebagai komplikasi dari osteoporosis yang sudah lanjut. Pasalnya, orang yang pengeroposan tulangnya sudah tak terkendali sering kali sulit untuk bergerak.

    Akibatnya, mereka banyak menghabiskan waktunya hanya di tempat tidur atau kursi. Hal ini membuat penderita osteoporosis menjadi sulit untuk melakukan segala hal sendiri, sehingga akan selalu membutuhkan bantuan orang lain, bahkan untuk sekadar beranjak dari tempat tidurnya.

    Selain itu, penderita osteoporosis juga kemungkinan sulit melakukan berbagai hobi dan aktivitas hariannya seperti berkebun, memasak, dan jalan-jalan. Kalaupun bisa, penderita osteoporosis ini biasanya membutuhkan bantuan kursi roda. Pasalnya, berbagai kegiatan ini bukannya membuat rileks tetapi justru menyakitkan.

    Penting memerhatikan pengelolaan perasaan dan pikiran secara positif untuk mencegah depresi. Bergabung dengan kelompok pendukung atau perkumpulan orang dengan osteoporosis bisa jadi solusinya.

    Dengan begitu, penderita osteoporosis tidak merasa sendirian lagi. Selain itu, melakukan berbagai hal menyenangkan juga bisa membantu mengalihkan pikiran tentang kondisi penderia osteoporosis.

    4. Masalah jantung

    Berdasarkan penelitian terkini, ternyata osteoporosis dapat berujung pada masalah jantung, yaitu penyakit jantung koroner.

    Penyebabnya adalah orang dengan osteoporosis memngalami laju pemecahan tulang berlangsung dengan cepat. Akibatnya, kadar kalsium dalam darah meningkat. Ini dapat meningkatkan risiko terbentuknya aterosklerosis yang merupakan penyebab penyakit jantung koroner.

    Oleh karena itu, selama Anda masih sehat atau mengalami osteoporosis ringan, segera tinggalkan gaya hidup yang tak sehat. Perbanyak olahraga yang baik untuk tulang dan konsumsi makanan penguat tulang. Selain itu, jaga kesehatan tulang Anda sejak dini dengan menghindari berbagai penyebab dari osteoporosis.

    Lakukan berbagai pencegahan terhadap penyakit pengeroposan tulang agar tulang tetap kuat dan sehat. Lakukan tes kepadatan tulang untuk memahami bagaimana kondisi kesehatan tulang Anda. Dengan begitu, Anda bisa lebih mantap mengambil langkah selanjutnya demi tubuh yang lebih sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 15/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan