backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Konsumsi Antibiotik untuk Ibu Hamil, Pahami Aturannya!

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 08/10/2021

    Konsumsi Antibiotik untuk Ibu Hamil, Pahami Aturannya!

    Untuk menjaga kehamilan, tentu ada banyak penyesuaian yang harus ibu lakukan, salah satunya menjadi lebih selektif soal obat-obatan. Jadi, bagaimana jika sakit dan Anda harus minum obat antibiotik? Ketahui apakah antibiotik aman untuk ibu hamil dalam penjelasan berikut ini.

    Amankah antibiotik bagi ibu hamil?

    Antibiotik untuk ibu hamil

    Tak ada jawaban yang bersifat hitam di atas putih soal penggunaan antibiotik selama masa kehamilan.

    Melansir penjelasan dari Mayo Clinic, dokter memperbolehkan konsumsi antibiotik bagi ibu hamil tentunya dengan pengawasan ketat.

    Pasalnya, setiap kehamilan mempunyai kondisi yang berbeda

    Selain itu, ada beberapa jenis antibiotik yang memang aman bagi kehamilan dan ada pula yang harus dihindari sama sekali.

    Namun, hanya dokter yang bisa menentukan apakah ibu boleh minum obat antibiotik saat hamil atau tidak.

    Dokter biasanya memperbolehkan ibu hamil minum antibiotik untuk mengatasi penyakit infeksi serius bukan sekadar mengobati batuk atau gejala pilek ringan.

    Antibiotik yang aman untuk ibu hamil

    Ibu hamil tidak bisa mengonsumsi semua jenis antibiotik.

    Berikut adalah beberapa jenis antibiotik yang tergolong aman diminum saat hamil.

    Meski begitu, konsumsi obat-obatan ini tetap harus di bawah pengawasan dokter.

    1. Penisilin

    Ini salah satu jenis antibiotik yang tergolong aman untuk ibu hamil dan menyusui.

    Namun, beritahukan kepada dokter apabila Anda mempunyai riwayat alergi dengan mengonsumsi penisilin.

    Begitu juga bila mempunyai alergi seperti asma, eksim, serta demam, Anda berisiko lebih tinggi mengalami reaksi serius terhadap penisilin.

    Dokter kemungkinan akan memberikan penisilin dosis rendah apabila ibu hamil mempunyai kondisi penyakit ginjal dan hati.

    2. Cephalosporins

    Jenis antibiotik lainnya yang mungkin akan dokter berikan untuk ibu hamil adalah cephalosporins.

    Cephalosporins mungkin tidak cocok bagi Anda yang mempunyai penyakit ginjal, tetapi dokter bisa memberikannya dalam dosis rendah.

    Namun, perlu ibu ketahui bahwa jika memiliki alergi antibiotik penisilin, kemungkinan Anda bisa juga mengalami alergi cephalosporins.

    3. Eritromisin

    Sama halnya dengan jenis antibiotik lainnya, eritromisin bekerja menghentikan infeksi bakteri. Antibiotik ini tergolong aman diminum saat hamil.

    Pengobatan dengan eritromisin bertujuan membantu mengatasi berbagai infeksi bakteri seperti difteri, infeksi kulit, hingga gangguan saluran pernapasan.

    4. Clindamycin

    Cara kerja jenis antibiotik yang tergolong aman untuk ibu hamil ini adalah membantu pertumbuhan bakteri dan mencegah penyebaran ke area organ lainnya.

    Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik clindamycin saat ibu mengalami radang tenggorokan, infeksi paru, amandel, dan infeksi telinga.

    Meskipun tergolong aman, ingatlah bahwa tubuh setiap orang, terutama ibu hamil, bisa memunculkan reaksi yang berbeda-beda terhadap antibiotik.

    Jadi, selalu konsultasikan langsung dengan dokter sebelum menentukan pengobatan medis apa pun selama masa kehamilan.

    Pertimbangan sebelum minum antibiotik

    Antibiotik untuk ibu hamil

    Antibiotik adalah obat antimikroba yang digunakan untuk menghentikan atau memperlambat perkembangan bakteri di dalam tubuh.

    Sebelum meresepkan antibiotik untuk ibu hamil, dokter akan mempertimbangkan apakah risiko minum antibiotik lebih besar daripada risiko membiarkan bakteri berkembang.

    Pasalnya, infeksi bakteri tertentu seperti infeksi saluran kemih juga bisa membahayakan janin yang berujung pada komplikasi kehamilan.

    Jika risiko infeksi bakteri bagi janin masih lebih besar daripada risiko minum antibiotik, dokter akan meresepkan antibiotik untuk ibu hamil.

    Apabila Anda harus minum antibiotik saat hamil, perhatikan baik-baik dan ikuti anjuran dokter.

    Ikuti setiap aturan pengobatan, seperti berapa lama harus minum antibiotik, dosis pakainya, serta efek sampingnya.

    Jika ada pertanyaan atau khawatir akan risiko tertentu, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kandungan Anda.

    Hindari berasumsi atau mengambil keputusan sendiri tanpa pengawasan dokter.

    Risiko minum antibiotik saat hamil

    Walaupun antibiotik bermanfaat untuk mengatasi masalah penyakit infeksi, penggunaan obat ini diperbolehkan jika kesehatan ibu semakin menurun.

    Anda tetap perlu mewaspadai risiko efek samping dari antibiotik, beberapa di antaranya adalah sakit perut, reaksi alergi, hingga bayi cacat lahir.

    Dokter juga memantau agar Anda tidak menggunakan antibiotik secara berlebihan.

    Pasalnya, ada pula jenis antibiotik yang tidak cocok pada kondisi kehamilan tertentu sehingga menimbulkan bahaya.

    Ambil contoh, antibiotik jenis tetrasiklin dapat menghitamkan gigi bayi yang sedang berkembang.

    Maka dari itu, penggunaan tetrasiklin tidak dianjurkan setelah minggu ke-15 kehamilan (trimester kedua).

    Ketika Anda mempunyai kekhawatiran serta pertanyaan tentang penggunaan antibiotik selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 08/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan