backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Metode Pendidikan Montessori: Anak Bebas Bereksplorasi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/11/2023

Mengenal Metode Pendidikan Montessori: Anak Bebas Bereksplorasi

Montessori adalah metode pendidikan yang ditemukan Maria Montessori kurang lebih 100 tahun lalu. Pola pendidikan modern ini dianggap berbeda dengan gaya pendidikan lainnya. Apa yang membedakannya dengan pola pendidikan lain? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini, yuk!

Apa itu Montessori?

Montessori adalah metode pendidikan yang membantu anak untuk mencapai potensinya dalam kehidupan.

Metode ini menekankan pada kemandirian dan keaktifan anak dengan konsep pembelajaran langsung melalui praktik dan permainan kolaboratif.

Sesuai namanya, metode ini dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori pada awal tahun 1900.

Beliau merupakan lulusan dari sekolah kedokteran dan menjadi salah satu dokter wanita pertama yang mendapat gelar diploma di Italia.

Pekerjaannya sebagai dokter mempertemukan ia dengan anak-anak.

Sejak itulah Dr. Montessori mulai tertarik dengan dunia pendidikan dan mengembangkan metode ini sebagai hasil dari penelitiannya terhadap perkembangan intelektual anak yang mengalami gangguan mental

Metode Montessori untuk anak usia berapa?

Melansir dari American Montessori Society, metode Montessori bisa dimulai sejak anak baru lahir hingga berusia dewasa muda.

Apa prinsip pendidikan Montessori?

perkembangan otak anak usia dini

Ciri-ciri metode pendidikan Montessori adalah anak akan belajar secara mandiri dan memilih sendiri apa yang akan ia pelajari.

Di kelas, Anda akan melihat anak belajar masing-masing atau berkelompok dengan materi atau kegiatan yang menjadi pilihannya. 

Sementara guru akan menawarkan berbagai materi atau aktivitas yang sesuai dengan usia anak serta mengamati, memandu, memperkaya pengetahuan, dan memberi penilaian. 

Dengan cara ini, anak-anak diharapkan dapat menemukan, mengeksplorasi, dan mengembangkan potensi maksimalnya masing-masing.

Anak-anak pun dapat menjadi pembelajar yang aktif dan mandiri serta siap menghadapi dunia nyata.

Tidak hanya itu, melalui metode ini pun anak dapat mengoreksi dirinya sendiri. Anak bisa menjadi lebih paham atas kesalahan yang dilakukannya dan cenderung lebih puas saat berhasil melewatinya. 

Mereka pun cenderung tidak memerlukan motivasi dari pendidiknya. Itu sebabnya, sekolah dengan metode ini tidak mengenal adanya reward (hadiah) untuk anak dan punishment (hukuman) untuk anak.

Adapun metode ini berangkat dari pemikiran dan prinsip Dr. Montessori yang percaya bahwa anak-anak belajar lebih baik ketika mereka memilih apa yang akan dipelajari.

Ini juga mendukung perkembangan anak serta sifat alaminya yang serba ingin tahu. Jika terlalu banyak dilarang, anak-anak justru akan menjadi bosan dan malas belajar.

1. Tetap belajar teratur

Meski bebas bereksplorasi, anak-anak tetap berada dalam prepared environment.

Artinya, anak-anak berada dalam lingkungan atau ruangan yang aman, bersih, rapi, dan mendukung anak untuk bereksplorasi serta dengan aturan yang jelas. 

Dengan konsep dasar seperti ini, anak-anak bebas belajar apa pun dengan teratur.

Anak-anak boleh berkreasi dengan berbagai peralatan di kelas dengan teratur dan bergantian dengan temannya.

Anak-anak juga boleh berbicara di kelas selama tidak mengganggu teman-temannya yang lain.

Tidak hanya di sekolah, metode ini juga bisa orangtua terapkan di rumah sehingga anak terbiasa dan akan menikmati setiap proses belajar selama masa pertumbuhannya. 

2. Kelas multi-usia

Melansir laman Montessori Australia, ruang kelas Montessori adalah lingkungan belajar yang multi-usia.

Adapun pembagian kelasnya mengikuti teori tahap perkembangan manusia oleh Dr. Montessori yang disebut dengan The Four Planes of Development. 

Materi atau program belajar yang ditawarkan pada metode ini pun menyesuaikan dengan tahap perkembangan manusia tersebut.

Berikut adalah tahap pembelajaran Montessori serta fokus materinya.

  • Tahap pertama. Tahap pertama berlangsung sejak bayi baru lahir hingga anak usia 6 tahun. Pada usia 0—3 tahun, program berfokus pada pengembangan bicara, koordinasi gerakan, dan kemandirian. Sementara pada usia 3—6 tahun, program berfokus pada latihan kehidupan sehari-hari, pembelajaran melalui panca indra (sensorial), bahasa, dan matematika.
  • Tahap kedua. Ini berlangsung pada usia 6—12 tahun. Pada usia ini, program pendidikan fokus pada pemahaman mengenai alam semesta dan aspek budaya, yang meliputi geografi, biologi, sejarah, bahasa, matematika, sains, musik, dan seni.
  • Tahap ketiga. Berlangsung pada usia 12—18 tahun, program pendidikan di tahap ini berfokus pada pengenalan karakteristik khusus remaja.
  • Tahap keempat. Tahap keempat dari teori tersebut yaitu usia 18-24 tahun. Namun, ini merupakan tahap saat seorang anak sudah dewasa.

Apa bedanya Montessori dengan metode pendidikan lainnya?

cara mengajari anak menulis

Pada dasarnya, metode pendidikan Montessori hampir sama dengan sistem pendidikan reguler atau tradisional karena masih melibatkan peran murid dan guru.

Namun, di sekolah reguler, semua pelajaran yang diajarkan berdasarkan kurikulum yang berlaku untuk semua anak, seperti sistem full day school.

Artinya, setiap anak mau tak mau perlu mengerti semua materi yang ada di kurikulum tersebut. 

Anak pun menjadi pembelajar yang pasif dan mendengarkan semua materi yang diajarkan oleh gurunya. Guru menjadi pemimpin pada kelas tersebut dan mengatur materi mana yang perlu dan akan dipelajari.

Pengelompokkan kelas pada sekolah reguler pun dibuat berdasarkan kesamaan usia.

Sementara itu, metode pendidikan Montessori tidak mengenal kurikulum. Materi pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan alami manusia.

Anak-anak pun menjadi pembelajar yang aktif dengan memilih sendiri materi yang akan ia pelajari. Anak belajar untuk mandiri dan menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri saat di kelas. 

Tidak hanya itu, anak-anak yang belajar dengan metode Montessori juga akan bermain dengan aneka permainan yang mendidik.

Adapun metode ini dilakukan pada kelas dengan usia anak yang beragam. 

Keunggulan dari metode pendidikan Montessori

Ada banyak manfaat yang bisa anak Anda dapat dengan mengikuti metode ini.

Manfaat inilah yang membuat pendidikan Montessori dianggap lebih unggul daripada metode reguler atau tradisional.

Berikut adalah beberapa keunggulan yang bisa anak dan orangtua peroleh melalui metode Montessori.

  • Penekanan pada pembelajaran secara mandiri sehingga diyakini mampu menumbuhkan kemandirian dan membangkitkan kepercayaan diri anak.
  • Memungkinkan anak untuk belajar, berkembang, dan bekerja dengan kecepatan masing-masing.
  • Anak bisa membangun dan mengembangkan keahliannya masing-masing sejak dini.
  • Mengembangkan kemampuan sosial karena kelas yang multi-usia.
  • Anak menjadi lebih aktif dan senang belajar.
  • Melatih anak untuk disiplin.

Tantangan menyekolahkan anak dengan metode Montessori

manfaat sains

Metode ini memang memberi banyak manfaat atau aspek positif bagi beberapa anak dan orangtua.

Meski demikian, ada hal lain yang mungkin bisa menjadi tantangan bagi orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya dengan metode ini.

Berikut adalah tantangan bagi orangtua bila ingin menyekolahkan dengan metode Montessori.

  • Sekolah dengan metode Montessori cenderung lebih mahal karena memerlukan banyak bahan dan alat pembelajaran serta pelatihan yang panjang untuk pengajarnya.
  • Sekolah dengan metode ini masih terbatas di perkotaan, sehingga sulit terjangkau oleh orang-orang di luar area tersebut.
  • Bisa terjadi kesenjangan pengetahuan antara satu bidang yang anak sukai dengan yang tidak disukai. Ini dikhawatirkan akan memengaruhi kehidupan anak di masa depan.
  • Mempersulit anak untuk bekerja secara berkolaborasi dalam tim dan di bawah otoritas yang kaku, karena anak terbiasa belajar dan bereksplorasi sendiri.
  • Lingkungan dan metode pembelajaran yang bebas bisa membuat kelas lebih sulit teratur.
  • Bagi anak-anak yang lebih menyukai rutinitas terstruktur cenderung tidak nyaman belajar pada lingkungan kelas yang bebas seperti pada metode ini.

Setiap metode pendidikan, baik itu reguler maupun Montessori, pasti memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Agar dapat memilih sekolah untuk anak dan metode pembelajaran yang tepat, sebaiknya Anda melihat bagaimana gaya belajar anak yang disukainya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan