Apa yang Anda alami sebenarnya bukanlah depresi, melainkan emosi negatif, mood, dan kesedihan yang menjadi gejalanya. Fenomena yang sama pun berlaku bagi emosi positif. Contohnya, saat melihat orang lain tertawa, Anda bisa ikut tertawa tanpa sadar.
Tidak hanya emosi, perilaku dan kebiasaan pun dapat menular. Jika teman-teman Anda berhenti merokok, Anda kemungkinan juga akan melakukan hal yang sama. Begitupun bila orang terdekat Anda gemar mengonsumsi junk food, Anda juga akan menyukainya.

Depresi bisa menular dengan cara yang sama. Namun, perantaranya bukanlah bakteri ataupun virus, melainkan perilaku negatif. Perilaku negatif tersebut bisa berupa sikap pesimis, menarik diri dari pergaulan, mudah marah, sering mengeluh, dan sebagainya.
Proses ini bahkan tidak memakan waktu lama. Pada tahun 2014, sejumlah peneliti melakukan studi terhadap 100 pasang mahasiswa yang menjadi teman sekamar. Masing-masing mahasiswa dipasangkan dengan teman sekamarnya selama 3-6 bulan.
Setelah enam bulan, mahasiswa yang tinggal bersama teman sekamar yang sering merenung menunjukkan lebih banyak ciri depresi. Para peneliti menyimpulkan, hal ini terjadi karena mereka menganut cara berpikir yang sama dengan teman sekamarnya.