backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Apakah Saya Mampu Kerja Lagi Setelah Punya Bayi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 02/03/2022

    Apakah Saya Mampu Kerja Lagi Setelah Punya Bayi?

    Setelah sang buah hati lahir, kehidupan Anda dan suami Anda pun langsung berubah. Mulai sekarang, prioritas utama pastinya si kecil. Jika Anda sebelumnya bekerja, dilema pun timbul dalam memutuskan apakah perlu bekerja lagi atau stop untuk fokus mengurus bayi Anda. Bagi seorang ibu, terutama ibu baru, keputusan untuk kerja lagi setelah punya bayi mungkin merupakan hal yang sulit. Tentu, banyak yang harus dipertimbangkan. Apakah Anda mampu?

    Haruskah kembali bekerja setelah punya bayi?

    Ini merupakan keputusan yang sulit, mungkin jawaban benarnya hanya ada pada diri Anda masing-masing. Ya, ini semua tergantung dari Anda. Memang benar, perawatan optimal diperlukan bayi di awal-awal masa kehidupannya, bahkan ini dapat memengaruhi kesehatan dan kecerdasannya di dewasa kelak. Namun di satu sisi, Anda mungkin tetap harus bekerja untuk bisa mencukupi kebutuhan si kecil.

    Menurut Jenny Stuart, seorang psikoanalisis keluarga, seperti dikutip dari WebMD, keputusan untuk kerja lagi setelah punya bayi bergantung pada beberapa faktor, seperti ketersediaan dan kualitas dukungan eksternal, kendala keuangan, dan kesiapan emosional untuk tetap tinggal di rumah mengurus bayi Anda atau kerja lagi dan meninggalkan bayi Anda.

    Jika jawaban yang Anda yakini adalah merawat bayi di rumah dan tidak kembali bekerja, ini bukan merupakan keputusan yang salah. Anda justru bisa lebih memantau setiap pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda. Lagipula, jika Anda memaksakan bekerja namun Anda kurang fokus dalam bekerja, ini dapat mengganggu pekerjaan Anda dan tidak baik juga untuk bayi Anda, bukan?

    Sedangkan, jika jawaban Anda adalah tetap ingin bekerja, artinya Anda harus mempunyai tenaga ekstra untuk dapat tetap memantau dan menjamin kebutuhan bayi Anda, serta untuk tetap fokus dalam pekerjaan Anda.

    Beberapa hal yang harus diperhatikan jika kerja lagi setelah punya bayi

    Menjadi ibu baru dan harus kembali lagi bekerja memang bukan suatu pekerjaan yang mudah. Anda dituntut untuk tetap bisa merawat bayi Anda dan fokus pada pekerjaan Anda. Saat meninggalkan bayi untuk bekerja, Anda harus menjamin bayi Anda tetap mendapatkan apa yang ia butuhkan walau Anda tak ada di sisinya.

    Beberapa hal yang harus Anda perhatikan adalah:

    Siapa yang merawat bayi Anda?

    Ini sangat penting, Anda harus mencari seseorang untuk bisa merawat bayi Anda dengan baik saat Anda sedang bekerja. Untuk memercayakan orang lain dalam mengasuh dan merawat bayi Anda bukan merupakan hal yang mudah. Akan sangat terbantu jika orangtua Anda atau ibu mertua Anda bisa membantu dalam merawat bayi Anda. Hal ini mungkin sangat melegakan dan membuat Anda tenang saat bekerja. Atau jika tidak, Anda bisa menyewa seorang pengasuh anak yang bisa dipercaya.

    Apakah Anda tetap bisa menyusui?

    Tentu bisa, bahkan Anda masih bisa memberikan ASI eksklusif pada bayi. Namun, Anda harus rajin memompa ASI untuk persediaan bayi Anda di rumah. Anda mungkin harus beberapa kali memompa ASI Anda di kantor. Dan saat di rumah, sediakan beberapa waktu untuk menyusui bayi Anda, sebelum tidur misalnya. Semakin sering Anda memompa ASI dan menyusui bayi Anda, semakin lancar ASI yang keluar.

    Bagaimana Anda bisa mengurus pekerjaan rumah Anda?

    Selain urusan kantor dan mengurus bayi, urusan rumah juga harus dipikirkan. Anda bisa bekerja sama dengan suami Anda untuk berbagai pekerjaan rumah. Atau, Anda juga bisa menyewa asisten rumah tangga untuk membantu Anda.

    Bagaimana bisa menghabiskan waktu bersama bayi Anda?

    Ingat, walau bagaimanapun pengasuh tidak dapat menggantikan peran ibu. Sehingga, kebersamaan Anda dan bayi sangatlah penting. Menghabiskan waktu berkualitas dengan bayi Anda (walaupun hanya sesaat) merupakan waktu yang sangat berharga. Ada banyak cara dalam mendapatkannya, misalnya saat sebelum bayi tidur, sebelum Anda bekerja, atau di akhir pekan.

    Bagaimana jika bayi sakit?

    Ada baiknya Anda menjalin hubungan baik dengan bos dan rekan kerja Anda dari awal. Sehingga, jika suatu waktu diperlukan Anda harus merawat bayi Anda yang sedang sakit di rumah, Anda bisa tinggalkan pekerjaan Anda sementara. Namun, yakinkan bos Anda bahwa Anda bisa mengatur waktu antara pekerjaan dan urusan pribadi, serta dapat menyelesaikan pekerjaan Anda dengan baik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 02/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan