backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tes Kimia Darah

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 12/01/2024

Tes Kimia Darah

Kimia darah adalah berbagai zat kimia yang terkandung dalam darah. Secara umum, darah adalah cairan tubuh kompleks yang mengandung sel-sel darah, plasma, dan berbagai zat kimia.

Zat kimia tersebut, termasuk protein, hormon, dan unsur-unsur kimia lainnya, yang terlibat dalam proses fisiologis dan metabolisme tubuh.

Melakukan pemeriksaan atau tes kimia darah dapat membantu dokter dan ahli laboratorium medis dalam mendiagnosis, memantau, dan menilai kondisi kesehatan seseorang.

Apa itu tes kimia darah?

Tes kimia darah adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar beberapa zat kimia di dalam darah Anda.

Dengan tes ini, Anda dapat mengetahui seberapa baik kerja organ-organ tubuh Anda serta mencari tahu bila ada masalah-masalah kesehatan tertentu.

Tes ini biasanya terdiri dari berbagai jenis. Umumnya, tes ini bisa mengukur enzim, elektrolit, hormon, serta zat kimia dalam darah lainnya.

Berikut adalah beberapa aspek mendasar yang akan diukur dalam pemeriksaan kimia darah.

1. Natrium

Di dalam darah, natrium menunjukkan keseimbangan antara asupan serta pengeluaran garam dan air.

Natrium juga berperan dalam berbagai fungsi tubuh, seperti menyalurkan sinyal-sinyal elektrik ke otak dan otot.

2. Kalium

Zat ini memainkan peran penting dalam mengatur aktivitas otot, termasuk kontraksi jantung.

Kadar kalium yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengakibatkan masalah-masalah seperti gangguan detak jantung (aritmia), otot melemah, serta kram otot.

3. Klorida

Serupa dengan natrium, klorida juga turut berperan dalam menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh.

Ketidakseimbangan klorida biasanya berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan, seperti dehidrasi, penyakit jantung, serta penyakit ginjal.

4. Karbon dioksida (CO2)

Tes ini juga dapat mengukur kadar karbon dioksida dalam darah yang biasanya ada dalam bentuk CO2.

Ketiga jenis karbon dioksida ini berfungsi untuk menyeimbangkan asam basa dalam darah.

Gangguan pada kadar CO2 biasanya berkaitan dengan penyakit pernapasan, gangguan ginjal, muntah parah, diare, dan infeksi yang sangat parah.

5. Glukosa

Glukosa alias gula darah berperan dalam menghasilkan energi untuk tubuh serta mendukung kinerja sistem saraf pusat dan otak.

Pemeriksaan kimia darah dapat membantu mengetahui apakah Anda mengalami hiperglikemia (glukosa terlalu tinggi), hipoglikemia (glukosa terlalu rendah), serta diabetes.

6. Blood urea nitrogen (BUN)

Tes kadar BUN membantu menunjukkan seberapa baik ginjal Anda bekerja. Jika kadar BUN terlalu tinggi, ini artinya ada masalah pada ginjal Anda.

Kadar BUN yang tidak normal juga dikaitkan dengan dehidrasi serta infeksi parah.

7. Kreatinin

Kadar kreatinin juga berhubungan dengan fungsi ginjal. Jika kreatinin terlalu tinggi, hal ini bisa jadi pertanda ginjal Anda bermasalah.

Tes kreatinin adalah pemeriksaan yang dinilai paling akurat untuk mendeteksi masalah pada ginjal.

Apakah tes kimia darah berbahaya?

Tes kimia darah sendiri tidak berbahaya. Proses pengambilan sampel darah (venipuncture) biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih dan menggunakan alat yang steril. Hal ini dilakukan dengan meminimalkan risiko infeksi atau efek samping yang serius.

Apa tujuan dari tes kimia darah?

Tes darah aglutinin

Tes kimia darah adalah bentuk pemeriksaan darah yang paling umum.

Tes ini sering dilaksanakan sebagai bagian dari pemeriksaan atau medical check up rutin, termasuk untuk orang-orang sehat.

Menurut situs Canadian Cancer Society, tes ini bertujuan untuk hal-hal di bawah ini.

  • Mengetahui bagaimana kondisi kesehatan Anda secara umum.
  • Mengecek seberapa baik organ tubuh Anda bekerja, seperti ginjal dan hati.
  • Mengukur keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
  • Membantu mendiagnosis penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
  • Mengetahui apakah pengobatan yang sedang dijalani memengaruhi kondisi organ tubuh Anda.
  • Memantau perkembangan kanker atau kondisi kesehatan lainnya.
  • Membantu dokter menentukan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Apa yang harus dilakukan sebelum menjalani tes kimia darah?

Persiapan yang perlu dilakukan biasanya akan bergantung pada apa jenis pemeriksaan kimia darah yang akan dilakukan.

Selalu ikuti petunjuk dan arahan dari dokter mengenai apa saja yang perlu Anda persiapkan menjelang tes ini.

Hal ini penting agar pemeriksaan dapat menunjukkan hasil yang akurat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Secara umum, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pemeriksaan kimia darah.

  • Berbagai jenis obat dapat mengubah tingkat elektrolit, nitrogen urea darah, dan kreatinin sehingga mengganggu hasil tes ini. Konsultasikan kepada dokter mengenai obat-obatan apa saja yang sebaiknya Anda berhenti konsumsi sebelum menjalani tes.
  • Tak hanya obat, makanan tertentu juga dapat memengaruhi kadar zat kimia dalam darah. Anda mungkin diharuskan berpuasa selama beberapa jam sebelum menjalani tes ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja yang perlu Anda persiapkan sebelum mengikuti pemeriksaan ini, konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.

Bagaimana proses tes kimia darah?

Hasi tes darah organ hati

Pemeriksaan biasanya dilakukan di rumah sakit atau laboratorium. Tenaga medis yang bertugas mengambil darah Anda akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

  • Melilitkan ikatan elastis di sekitar lengan bagian atas Anda. Hal ini membuat pembuluh darah di bawah ikatan membesar sehingga memudahkan untuk menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh.
  • Membersihkan bagian yang akan disuntikkan dengan alkohol.
  • Menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah. Mungkin diperlukan lebih dari satu jarum, tergantung pada kebutuhan dan kondisi Anda.
  • Memasangkan tabung ke jarum suntik untuk diisi dengan darah.
  • Melepaskan ikatan dari lengan Anda ketika pengambilan darah dirasa sudah cukup.
  • Menempelkan kain kasa atau kapas pada bagian yang disuntik, setelah selesai disuntik.
  • Memberi tekanan pada bagian tersebut dan kemudian memasang kapas atau plester.

Setelah itu, sampel darah Anda akan disimpan di dalam tabung kecil untuk diperiksa di laboratorium.

Apa yang harus dilakukan setelah menjalani tes kimia darah?

Setelah sampel darah diambil, plester atau kapas bekas suntikan sudah bisa Anda lepaskan. Biasanya, plester bisa dilepas setelah 20—30 menit kemudian.

Jika sedang tidak menjalani rawat inap, Anda mungkin diperbolehkan pulang langsung ke rumah setelah tes ini.

Selanjutnya, Anda bisa mengambil hasil tes sekaligus mendapatkan penjelasan dari dokter mengenai hasil tes tersebut.

Tenaga medis yang akan memberi tahu Anda kapan hasil tes bisa diambil.

Seperti apa hasil tes kimia darah yang dikatakan normal?

Dokter spesialis penyakit dalam sedang menangani pasien

Hasil pemeriksaan kimia darah bergantung pada berbagai faktor, mulai dari usia, jenis kelamin, serta riwayat penyakit.

Nilai normal juga mungkin akan berbeda-beda pada setiap rumah sakit atau laboratorium tempat Anda menjalani tes.

Selain itu, hasil tes kimi darah dapat berubah sesuai dengan kondisi Anda. Dokter nantinya akan berdiskusi dengan Anda tentang hasil tes yang dapat berhubungan dengan gejala atau riwayat medis.

Hasil tes juga akan menentukan pengobatan atau prosedur medis apa yang tepat jika Anda memang mengalami masalah kesehatan tertentu.

Konsultasikan kepada tenaga medis atau dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 12/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan