backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tissue Type Test

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 08/07/2021

Tissue Type Test

Apa itu tissue type test?

Tissue type test adalah tes darah yang mengidentifikasi zat yang disebut antigen pada permukaan sel-sel tubuh dan jaringan.

Dengan memeriksa antigen, dapat diketahui apakah jaringan donor Anda aman (kompatibel) untuk transplantasi ke orang lain.

Tes ini juga dapat disebut human leukocyte antigen (HLA) typing.

Dalam beberapa kasus, pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk melihat apakah seseorang memiliki risiko untuk mengidap penyakit tertentu yang menyebabkan tubuh untuk menyerang sel sendiri, seperti penyakit autoimun.

Berikut ini adalah dua kelompok antigen utama digunakan untuk pemeriksaan ini.

  • Kelas I memiliki tiga kelas antigen (HLA-A, HLA-B, HLA-C) yang ditemukan pada beberapa jenis sel darah.
  • Kelas II memiliki satu kelas antigen (HLA-D) yang hanya ditemukan pada sel-sel tertentu dalam tubuh.

Tentang antigen

Antigen dapat membedakan antara jaringan tubuh normal dan jaringan asing (misalnya, jaringan dari tubuh orang lain).

Jenis jaringan tersebut membantu menemukan jaringan yang paling cocok untuk jaringan atau sel-sel darah (seperti trombosit) tertentu.

Sebuah pola khusus antigen (disebut tipe jaringan) hadir pada sel masing-masing orang dan jaringan.

Setengah dari antigen setiap orang berasal dari ibu dan setengahnya lagi dari ayah.

Kembar identik memiliki pola yang sama, tetapi orang lain memiliki pola khusus masing-masing.

Pola antigen setiap orang dapat menjadi sesuatu yang unik dalam tissue type test.

Hal penting tentang tissue type test

Dikutip dari Michigan Medicine, berikut hal penting yang perlu diketahui dari pemeriksaan ini.

  • Semakin cocok antigen, semakin besar kemungkinan transplantasi organ atau jaringan akan berhasil.
  • Semakin mirip pola antigen dari dua orang yang berbeda, semakin besar kemungkinan kedua antigen tersebut terkait satu sama lain.
  • Beberapa penyakit (seperti multiple sclerosis atau ankylosing spondylitis) lebih sering terjadi pada orang yang memiliki pola antigen tertentu. Tidak diketahui apa alasannya.

Kapan saya perlu menjalani tissue type test?

Tissue type test dilakukan untuk keperluan-keperluan yang dijelaskan dalam ulasan di bawah ini.

1. Melihat kecocokan antigen untuk donor jaringan atau organ

Salah satu kegunaan pemeriksaan ini adalah untuk melihat kecocokan pola antigen untuk donor jaringan atau organ tertentu (termasuk transfusi trombosit darah atau transplantasi sumsum tulang).

Keberhasilan transplantasi tergantung pada seberapa dekat kecocokan pola antigen. Pola antigen paling mungkin serupa ketika organ atau jaringan yang didonorkan berasal dari keluarga dekat

2. Melihat seberapa dekat ikatan darah di antara dua orang

Jika pola antigen  sangat mirip, mungkin kedua orang tersebut memiliki hubungan darah satu sama lain.

Namun, jenis jaringan ini tidak dapat membuktikan secara serta-merta bahwa dua orang tersebut memiliki hubungan darah.

Sebuah tissue type test dapat dilakukan sebagai salah satu bagian dari tes DNA untuk memeriksa hubungan ayah dan anak kandung

3. Menemukan risiko tinggi penyakit autoimun

Kegunaan lainnya adalah menemukan orang yang mungkin memiliki risiko tinggi mengidap penyakit autoimun.

Apa yang perlu saya ketahui sebelum menjalani tissue type test?

Tissue type test memang tidak dapat membuktikan bahwa dua orang memiliki hubungan darah, tetapi tes ini dapat menunjukkan seberapa besar kemungkinan keterkaitan antar dua orang tersebut.

Jenis jaringan dapat dilakukan sebagai bagian dari gugatan ketika terjadi masalah yang berkaitan dengan hubungan darah.

Memiliki pola antigen yang terkait dengan penyakit tertentu bukan berarti bahwa penyakit ini hadir atau pasti akan muncul pada Anda.

Dokter Anda akan berbicara dengan Anda tentang kemungkinan munculnya penyakit ini.

Apa yang perlu dilakukan sebelum menjalani tissue type test?

Anda tidak perlu melakukan persiapan untuk tes ini. Jika Anda mendonorkan jaringan atau sel darah, dokter Anda mungkin ingin berbicara tentang riwayat kesehatan Anda seperti:

  • riwayat kanker,
  • risiko infeksi,
  • perilaku berisiko tinggi,
  • penggunaan obat-obatan, terkena racun,
  • dan bepergian ke luar negeri.

Hal tersebut penting untuk memahami apakah jaringan donor Anda dapat digunakan.

Bagaimana prosedur ini berlangsung?

Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan dilakukan dokter atau petugas kesehatan dalam tissue type test. 

  • Dokter akan membersihkan area kecil dari lengan atau siku dengan antiseptik atau alkohol.
  • Dalam beberapa kasus, dokter akan membalut sebuah sabuk elastis di sekitar bagian atas lengan Anda untuk meningkatkan aliran darah. Hal ini membuat pengumpulan darah dari pembuluh darah Anda lebih mudah.
  • Lengan Anda kemudian akan ditusuk dengan jarum suntik yang kemudian masuk ke dalam pembuluh darah Anda.
  • Darah akan terkumpul dalam sebuah tabung yang menempel pada ujung jarum.
  • Setelah darah yang diambil cukup, dokter akan melepas jarum tersebut.
  • Kemudian dokter akan menerapkan kapas dan perban untuk menghentikan perdarahan di tempat jarum suntik diinjeksikan.

Apa arti hasil tes yang saya dapat?

Berikut ini adalah penjelasan hasil tissue type test yang perlu Anda ketahui.

Tes untuk keperluan transplantasi organ

Untuk transplantasi organ atau jaringan, hasil tes ini menunjukkan apakah jaringan yang disumbangkan cocok.

Kecocokan pola antigen berbeda untuk setiap jenis transplantasi.

Contohnya, kecocokan untuk transplantasi sumsum tulang harus lebih dekat daripada kecocokan untuk transplantasi ginjal.

Tes untuk menemukan penyakit

Jika antigen yang terkait dengan suatu penyakit ditemukan, kemungkinan besar Anda memang mengalami penyakit tersebut.

Apa risiko yang mungkin terjadi akibat tissue type test?

Dikutip dari U.S. National Library of Medicine, pengambilan darah untuk tissue type test biasanya memiliki risiko kecil.

Meskipun begitu, Anda tetap perlu waspada terhadap risiko yang mungkin terjadi, seperti:

  • pingsan atau merasa pusing,
  • beberapa tusukan untuk menemukan vena,
  • hematoma (penumpukan darah di bawah kulit),
  • perdarahan berlebihan,
  • hingga infeksi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 08/07/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan