backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Elektroforesis Hb (Hemoglobin)

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 07/01/2021

Elektroforesis Hb (Hemoglobin)

Pengertian

Apa itu elektroforesis Hb?

Elektroforesis Hb atau elektroforesis hemoglobin adalah tes darah yang dilakukan untuk memeriksa tipe-tipe hemoglobin dalam darah. Hemoglobin adalah protein yang terdapat di dalam sel darah merah. Fungsinya untuk mengangkut oksigen ke seluruh organ dan jaringan tubuh.

Di dalam tubuh, terdapat ratusan jenis hemoglobin yang berbeda. Menurut situs MedlinePlus, berikut adalah tipe hemoglobin normal yang paling umum:

  • Hemoglobin A, jenis hemoglobin paling umum yang ada di tubuh orang dewasa sehat.
  • Hemoglobin F atau hemoglobin fetal, ditemukan pada janin dan bayi baru lahir. Hemoglobin F akan segera terganti oleh hemoglobin A setelah bayi lahir.

Apabila kadar hemoglobin A atau F terlalu tinggi atau rendah, kondisi ini dapat menandakan adanya anemia jenis tertentu.

Sementara itu, terdapat pula ratusan tipe hemoglobin yang abnormal atau bermasalah, seperti:

  • Hemoglobin S, tipe yang umum ditemukan pada penyakit anemia sel sabit.
  • Hemoglobin C, tipe ini tidak dapat membawa oksigen di dalam sel darah merah dengan baik. Umumnya ditemukan pada anemia tingkat ringan.
  • Hemoglobin E, tipe ini umum ditemukan pada orang keturunan Asia Tenggara, dan disertai dengan gejala-gejala anemia ringan atau tidak bergejala sama sekali.

Tes ini menggunakan aliran listrik untuk memisahkan hemoglobin normal dan abnormal di dalam darah. Dengan demikian, jumlah masing-masing hemoglobin di dalam darah dapat diukur.

Fungsi elektroforesis Hb

Tujuan dari tes elektroforesis Hb adalah untuk mendiagnosis penyakit kelainan hemoglobin. Salah satunya adalah penyakit thalasemia, yaitu kelainan yang membuat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah normal. Tes ini berguna untuk proses diagnosis pada seseorang yang mengalami gejala-gejala thalasemia.

Selain thalasemia, elektroforesis Hb juga bertujuan untuk mendiagnosis penyakit-penyakit lain yang berkaitan dengan masalah pada hemoglobin, seperti anemia sel sabit dan polisitemia vera. 

Elektroforesis Hb juga dapat membantu proses screening pada pasangan suami istri yang memiliki riwayat penyakit kelainan hemoglobin sebelum memiliki anak. Hal ini penting untuk memeriksa peluang Anda memiliki anak yang mewarisi penyakit kelainan hemoglobin.

Pencegahan & peringatan

Apa yang harus saya ketahui sebelum menjalani tes ini?

Tes elektroforesis Hb tergolong aman dan minim risiko. Itu sebabnya, Anda tak perlu khawatir. Namun, kemungkinan beberapa anak kecil yang menjalani tes ini akan merasa kelelahan atau pusing setelah menjalani tes ini.

Elektroforesis Hb dilakukan dengan menguji sampel darah seperti pengambilan darah pada umumnya. Apabila anak Anda takut jarum, mungkin akan ada sedikit kesulitan perihal hal ini. 

Untuk pertanyaan lebih lanjut seputar prosedur tes ini, Anda dapat bertanya pada dokter dan tim medis.

Proses

Apa yang harus saya lakukan sebelum menjalani tes elektroforesis Hb?

Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan untuk menjalani tes elektroforesis Hb. Namun, apabila Anda sedang menjalani terapi zat besi untuk anemia atau pernah melakukan transfusi darah selama 12 minggu ke belakang, informasikan kepada dokter.

Dokter akan menyarankan yang terbaik agar hasil pemeriksaan Anda akurat.

Bagaimana proses tes elektroforesis Hb?

Elektroforesis Hb pertama-tama dilakukan dengan mengambil sampel darah, sama seperti pemeriksaan darah pada umumnya. Nantinya, sampel darah yang sudah terkumpul akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis.

Apa yang harus saya lakukan setelah menjalani elektroforesis Hb?

Anda akan dijadwalkan untuk menerima dan mendiskusikan hasilnya. Dokter Anda kemudian akan menjelaskan mengenai arti dari hasil yang ditemukan selama tes. Umumnya, hasil tes akan keluar dalam waktu 1-2 hari.

Setelah proses tes, mungkin akan timbul sedikit memar atau rasa nyeri pada area bekas suntikan. Tidak perlu khawatir karena kondisi ini normal dan dapat hilang dengan sendirinya.

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, pembuluh darah bisa membengkak setelah darah diambil. Kondisi ini disebut dengan phlebitis dan dapat diatasi dengan kompres air hangat sebanyak beberapa kali sehari.

Penjelasan dari Hasil Tes

Apa arti hasil tes yang saya dapat?

Ada dua kemungkinan hasil tes elektroforesis Hb yang akan Anda dapat, yaitu hasil normal dan tidak normal. Angka yang tertera pada hasil tes biasanya menunjukkan kadar hemoglobin di dalam darah.

Pada orang dewasa, kadar hemoglobin yang normal adalah:

  • Hb A: 95% – 98% (0,95 – 0,98)
  • Hb A2: 2% – 3% (0,02 – 0,03)
  • Hb E: 0%
  • Hb F: 0.8% – 2% (0,008 – 0,02)
  • Hb S: 0%
  • Hb C: 0%

Sementara itu, hasil pemeriksaan elektroforesis Hb yang normal pada bayi dan anak-anak adalah:

  • Hb F (bayi baru lahir): 50% – 80% (0,5 – 0,8)
  • Hb F (6 bulan): 8%
  • Hb F (di atas 6 bulan): 1% – 2%

Kisaran hasil normal dari tes tersebut mungkin akan berbeda-beda pada setiap laboratorium. Beberapa laboratorium menggunakan metode pengukuran berbeda, atau menggunakan sampel yang berbeda. Diskusikan dengan dokter Anda mengenai hasil yang Anda terima.

Jika hasil tes elektroforesis Hb Anda menunjukkan tingkat hemoglobin yang tidak normal atau berada di luar kisaran yang ada di atas, hal tersebut mungkin menandakan adanya:

  • Penyakit hemoglobin C (penyakit turunan yang mengakibatkan anemia akut)
  • Hemoglobinopati jenis langka (kelompok penyakit turunan yang menyebabkan produksi atau struktur sel darah merah tidak normal)
  • Anemia sel sabit
  • Thalasemia

Apabila Anda memiliki kadar hemoglobin yang tidak normal, dokter dan tim medis akan segera mengambil tindakan pengobatan yang sesuai dengan apa jenis penyakit yang Anda miliki.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 07/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan