backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Uji Penyerapan D-xylose (D-xylose Absorption Test)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/01/2022

    Uji Penyerapan D-xylose (D-xylose Absorption Test)

    Prosedur uji penyerapan D-xylose digunakan untuk memeriksa seberapa baik usus bekerja. Tes medis ini menggunakan D-xylose, yakni sejenis gula sederhana yang mudah diserap usus.

    Apa itu uji penyerapan D-xylose?

    Uji absorpsi D-xylose (D-xylose absorption test) adalah pemeriksaan medis untuk mengukur kadar D-xylose atau D-xilosa, yakni sebuah tipe gula sederhana dalam darah atau urine. 

    Pemeriksaan ini berfungsi mendiagnosis gangguan fungsi usus halus dalam menyerap zat gizi dari makanan yang Anda konsumsi. 

    D-xilosa pada dasarnya mudah diserap oleh usus. Saat masalah penyerapan muncul, D-xilosa tidak diserap oleh usus dan kadarnya dalam darah atau urine akan menurun.

    Kapan harus menjalani D-xylose absorption test?

    Jika usus tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik, dokter akan merekomendasikan pengujian ini untuk menentukan apakah Anda mengidap sindrom malabsorpsi

    Sindrom malabsorpsi terjadi saat usus halus yang bertanggung jawab dalam proses pencernaan makanan tidak mampu menyerap zat gizi dari makanan Anda. 

    Gangguan pencernaan ini bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti kehilangan berat badan, diare kronis, dan rasa lemas sekaligus lelah yang intens.

    Sementara pada bayi dan anak-anak, masalah ini dapat ditandai dengan gagalnya menambah berat badan walaupun sudah cukup makan.

    Persiapan sebelum uji penyerapan D-xylose

    Dokter akan meminta Anda berpuasa makanan yang mengandung pentosa selama 24 jam sebelum menjalani D-xylose absorption test

    Pentosa merupakan jenis gula yang mirip dengan D-xilosa. Makanan kaya kandungan pentosa termasuk kue kering, jeli, selai olesan roti, dan buah-buahan. 

    Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menghentikan sementara obat-obatan tertentu, seperti aspirin dan indometasin yang dapat memengaruhi hasil tes.

    Anda tidak diperbolehkan untuk makan atau minum apa pun kecuali air putih selama 8–12 jam sebelum tes sampel darah. 

    Sementarai itu, anak-anak di bawah 9 tahun harus menghindari makan atau minum apa pun selain air putih selama 4 jam sebelum pemeriksaan.

    Prosedur uji penyerapan D-xylose

    pemeriksaan laboratorium

    Dokter akan mengukur jumlah D-xilosa dalam sampel darah dan urine sebelum dan sesudah Anda meminum larutan D-xilosa. 

    Untuk memulai tes, dokter akan mengambil sampel kloter pertama dari darah dan urine Anda. 

    Selanjutnya, dokter akan meminta Anda meminum larutan oral D-xilosa. Untuk orang dewasa, sampel darah biasanya diambil 2 jam setelah Anda meminum larutan. 

    Sementara untuk anak-anak, sampel darah dapat diambil 1 jam setelah minum larutan tersebut. Sampel darah lain baru akan diambil 5 jam setelah Anda meminum larutan D-xilosa. 

    Anda harus mengumpulkan semua urine yang tubuh keluarkan 5 jam setelah minum larutan D-xilosa. Sampel urine juga bisa diambil setelah 24 jam meminum larutan tersebut.

    Tes darah

    Tes darah akan mengambil darah dari pembuluh vena pada lengan bawah atau punggung tangan. Tenaga medis yang bertugas akan melakukan langkah-langkah berikut ini.

    • Tenaga medis akan melilitkan sabuk elastis (tourniquet) pada sekitar lengan atas untuk menghentikan aliran darah sehingga mempermudah untuk menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah vena Anda.
    • Bagian yang akan menerima suntikan akan dibersihkan dengan alkohol, lalu jarum disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
    • Sampel darah akan terkumpul ke dalam tabung yang terhubung ke jarum suntik hingga jumlahnya cukup untuk uji penyerapan D-xylose.
    • Tenaga medis akan melepaskan ikatan dari lengan dan menempelkan kain kasa atau kapas pada bekas suntikan bila pengambilan darah sudah selesai.
    • Anda perlu memberi tekanan dan memasang perban pada bagian tersebut untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.

    Tes urine

    Uji penyerapan D-xylose membutuhkan sampel untuk tes urine di laboratorium. Anda dapat mengumpulkan sampel urine secara mandiri dengan langkah-langkah berikut ini.

    • Saat pertama bangun pada pagi hari, silakan buang air kecil tetapi jangan sertakan urine ini dalam sampel yang akan diserahkan kepada dokter. 
    • Catat waktu persis Anda buang air kecil pada pagi hari ini untuk menandakan 5 jam pertama periode pengumpulan sampel urine.
    • Dalam 5 jam selanjutnya, kumpulkan sampel urine Anda ke dalam sebuah kontainer besar berukuran sekitar 4 liter yang telah disediakan dokter atau petugas medis.
    • Buang air kecil ke wadah kecil steril dan tuang urine Anda ke dalam kontainer besar. Ingatlah untuk jangan menyentuh bagian dalam kontainer dengan jari Anda. 
    • Simpan kontainer besar dalam lemari es selama masa pengumpulan sampel urine. Kontainer ini juga memiliki sejumlah pengawet di dalamnya. 
    • Kosongkan kandung kemih Anda saat terakhir kali pengumpulan atau sesaat sebelum mengakhiri masa 5 jam pengumpulan sampel. 
    • Usahakan agar kontainer tidak terkontaminasi dengan benda-benda asing, seperti tisu, rambut kemaluan, feses, darah menstruasi, dan benda asing lainnya.

    Selama menjalani prosedur uji penyerapan D-xylose Anda tidak diperbolehkan makan sampai tes selesai. Ikuti petunjuk dari dokter untuk mendapatkan hasil tes yang akurat.

    Bagaimana hasil dari prosedur yang telah dilakukan?

    Kadar D-xilosa dalam darah mencapai angka tertinggi dalam 2 jam setelah meminum larutan, sedangkan hampir seluruh D-xilosa akan hanyut dalam urine dalam 5 jam pertama. 

    Jika usus Anda tidak dapat menyerap D-xilosa dengan baik, jumlah gula sederhana ini dalam darah dan urine akan sangat rendah.

    Dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan dan hubungannya dengan riwayat kesehatan dan masalah kesehatan yang Anda alami.

    Hasil normal

    Nilai yang menentukan rentang normal tes ini dapat bervariasi tergantung laboratorium yang Anda pilih. Dokter juga akan melihat hasil berdasarkan usia, kondisi kesehatan, dan faktor lainnya.

    Uji penyerapan D-xylose dalam sampel darah menunjukkan hasil normal seperti berikut ini.

    D-xylose dalam darah

    Bayi (dosis 5 gram) Lebih dari 15 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih dari 1,0 milimol per liter (mmol/L)
    Anak-anak (dosis 5 gram) Lebih dari 20 mg/dL atau lebih dari 1,3 mmol/L
    Dewasa (dosis 5 gram) Lebih dari 20 mg/dL atau lebih dari 1,3 mmol/L
    Dewasa (dosis 25 gram) Lebih dari 25 mg/dL atau lebih dari 1.6 mmol/L

    Sementara itu, pemeriksaan D-xylose dalam sampel urine yang dikumpulkan dalam waktu 5 jam dapat menunjukkan hasil normal seperti berikut ini.

    D-xylose dalam urine (sampel urine 5 jam)

    Anak-anak  16% – 33% D-xylose ditemukan
    Dewasa  Lebih dari 16% D-xylose atau lebih dari 4 gram (g) ditemukan
    Dewasa usia 65 tahun atau lebih Lebih dari 14% D-xylose atau lebih dari 3,5 g ditemukan

    Hasil abnormal

    Penurunan kadar D-xylose dalam sampel darah dan urine bisa menunjukkan beberapa masalah kesehatan tertentu. Kadar rendah dapat diakibatkan oleh kondisi berikut ini. 

    • Penyakit yang memengaruhi kemampuan usus untuk menyerap nutrisi (sindrom malabsorpsi), seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, dan penyakit Whipple.
    • Peradangan pada dinding usus.
    • Sindrom usus pendek.
    • Infeksi parasit, seperti giardiasis atau cacing tambang.
    • Keracunan makanan atau flu.

    Apabila mencurigai sindrom malabsorpsi, dokter akan merekomendasikan sebuah tes untuk memeriksa dinding usus kecil. 

    Untuk diagnosis terhadap infeksi parasit, dokter akan menjadwalkan tes tambahan untuk menentukan tipe parasit dan terapi yang cocok untuk kondisi Anda.

    Sementara itu, dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan pola makan atau memberi resep obat-obatan bila menduga Anda mengalami sindrom usus pendek.

    Konsultasikan pertanyaan yang Anda miliki seputar hasil uji penyerapan D-xylose kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan