backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Cell Surface Immunophenotyping

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 08/01/2021

Definisi

Apa itu cell surface immunophenotyping?

Cell surface immunophenotyping digunakan untuk mendeteksi perkembangan CD4 T-sel. Kemudian, dokter akan mendiagnosis risiko infeksi AIDS pada pasien. Sebagai informasi tambahan, tes ini dapat mendiagnosis myeloid leukemia akut. Semua limfosit berasal dari sel-sel jaringan di sumsum tulang. Sel-sel hematopoietik yang normal mengalami perubahan pada penanda permukaan ketika tumbuh dari sel induk ke sel tertentu. Monoklonal antibodi telah berkembang sebagai respon pada sel permukaan periferal darah.

Salah satu jenis limfosit yang matang dalam sumsum tulang disebut B-limfosit. B-limfosit menyediakan immunitas humoral (produksi antibodi). Jenis kedua limfosit tumbuh dari thymus disebut T-limfosit. T-limfosit bertanggung jawab terhadap immunitas selular. Terakhir, kelompok sel non-limfosit T dan B disebut pembunuh sel alami/natural killer cells (NK sel). Sel ini menyerang sel asing atau kanker dengan bahan kimia.

Anitibodi monoklonal melawan sinyal permukaan sel untuk menentukan jenis-jenis limfosit yang berbeda. Jumlah dan proporsi pasti dari sel diukur dengan menggunakan metode aliran sitometri. Metode ini bisa diambil dengan menggunakan darah atau jaringan sel suspense. Pengukuran aliran sel dapat menganalisis ribuan sel dalam waktu kurang dari semenit.

CD4 (pembantu T-sel) dan CD8 (penekan T-sel) adalah contoh dari T-limfosit. T-limfosit khususnya ketika dikombinasikan dengan HIV viral load test dapat menentukan waktu awal pengobatan antiretroviral. Tes ini juga bisa digunakan untuk memantau pengobatan antiviral. Kesuksesan pengobatan antiviral berkaitan dengan meningkatnya jumlah CD4. Bertambah buruknya kondisi penyakit ini atau gagalnya pengobatan diakibatkan oleh berkurangnya jumlah T-limfosit.

Ada tiga pengukuran CD4 yang berhubungan dengan T-limfosit. Pengukuran pertama adalah jumlah total dari CD4 (jumlah pasti). Parameter ini mengukur keseluruhan darah dan dengan mengukur total sel darah putih, meninjau dan mengklasifikasikan limfosit dan persentase limfosit CD4 T-sel. Kedua, mengukur persentase CD4, sebagai tanda untuk membantu prognosis lebih akurat. Persentase CD4 T mengukur persentase CD4+ T-limfosit dalam keseluruhan sampel darah dengan mencocokkan antigen permukaan dan aliran sitometri. Prosedur ini diambil oleh deteksi elemen antigen spesifik pada permukaan limfosit CD4 oleh antibodi monoklonal yang ditandai dengan pewarna fluorescent. Tanda prognostik ketiga yang dapat dipercaya daripada jumlah sel CD4, rasio CD4 dan CD8.

AIDS menurunkan jumlah sel T yang membawa reseptor CD4. Komplikasi klinis yang disebabkan oleh AIDS disebabkan oleh penurunan jumlah CD4 T-sel. Oleh karena itu, jumlah sel CD4 membantu memprediksi apakah pasien yang berisiko terhadap perkembangan infeksi HIV memiliki infeksi oportunistik lainnya. Pengukuran tingkat CD4 digunakan untuk memutuskan dimulainya pengobatan profilaksis Pneumocytis pneumonia jiroveci dan apakah perlu menggunakan pengobatan antiretroviral atau tidak, dan prognosis untuk pasien dengan HIV.

Kedua kasus immunodeficiency dan obat imunosupresif digunakan setelah transplantasi organ dapat dipantau menggunakan identifikasi permukaan sel kekebalan tubuh. Limfoma dan penyakit limfosit lainnya diklasifikasikan dan diproses berdasarkan jenis limfosit dominan. Dalam beberapa kasus, prognosis penyakit ini tergantung pada identifikasi kekebalan dari limfosit ini.

Kapan saya harus menjalani cell surface immunophenotyping?

Tes ini digunakan untuk mendeteksi perkembangan penurunan CD4 T-sel, yang meningkatkan kemampuan komplikasi klinis saat terkena AIDS. Hasil tes dapat menunjukkan jika pasien AIDS berisiko terhadap penyakit infeksi oportunistik. Tes ini juga digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis leukemia, myeloid akut (AML) dan untuk membedakan AML dengan leukemia akut, garis limfoma (ALL).

Pencegahan & peringatan

Apa yang harus saya ketahui sebelum menjalani cell surface immunophenotyping?

Faktor yang mempengaruhi hasil tes, di antaranya adalah:

  • waktu pengambilan sampel: jumlah sel berubah sepanjang hari
  • penyakit viral dapat mengurangi jumlah total limfosit T
  • nikotin mengurangi jumlah limfosit
  • steroid dapat meningkatkan jumlah limfosit
  • obat imunosupresif akan mengurangi jumlah limfosit

Penting bagi Anda untuk mengetahui peringatan dan pencegahan sebelum melakukan operasi ini. Bila Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan kepada dokter untuk informasi dan instruksi lebih lanjut.

Proses

Apa yang harus saya lakukan sebelum menjalani cell surface immunophenotyping?

Dokter Anda akan menjelaskan prosedur dan uji prosedur. Anda harus siap mental saat mendapatkan hasil. Anda tidak perlu berpuasa. Jangan khawatir karena dokter akan memastikan tidak akan ada yang men-judge perilaku seksual Anda. Bicarakanlah bila ada kekhawatiran apapun dengan dokter.

Bagaimana proses cell surface immunophenotyping?

Tenaga medis yang bertugas mengambil darah Anda akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • melilitkan ikatan elastis di sekitar lengan bagian atas Anda untuk menghentikan aliran darah. Hal ini membuat pembuluh darah di bawah ikatan membesar sehingga memudahkan untuk menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh
  • membersihkan bagian yang akan disuntikkan dengan alkohol
  • menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah. Mungkin diperlukan lebih dari satu jarum.
  • memasangkan tabung ke jarum suntik untuk diisi dengan darah
  • melepaskan ikatan dari lengan Anda ketika pengambilan darah dirasa sudah cukup
  • menempelkan kain kasa atau kapas pada bagian yang disuntik, setelah selesai disuntik
  • memberi tekanan pada bagian tersebut dan kemudian memasang perban.

Apa yang harus saya lakukan setelah menjalani cell surface immunophenotyping?

Anda tidak akan merasa sakit pada saat injeksi. Pada beberapa orang, mereka mungkin merasa nyeri seperti ditusuk ketika jarum melewati kulit. Tapi ketika jarum sudah berada di pembuluh darah dan mulai mengambil darah, mayoritas orang tidak merasakan sakit lagi. Umumnya, tingkat nyeri tergantung pada keterampilan perawat, kondisi vena dan sensitivitas Anda pada rasa sakit.

Setelah mengambil darah, Anda perlu menggunakan perban dan tekan ringan pada bagian yang diinjeksi untuk menghentikan perdarahan. Anda dapat kembali beraktivitas normal setelah pemeriksaan. Anda akan diminta untuk memantau bagian yang diinjeksi bila terjadi infeksi karena jika Anda menderita leukimia atau AIDS, Anda berada pada risiko tinggi terkena infeksi pada bagian pengambilan darah. Anda harus mendiskusikan kekhawatiran Anda dengan dokter Anda, apakah hasil dan prognosis yang diperoleh baik atau buruk. Dokter tidak dapat menjelaskan hasil tes Anda melalui telepon.

Apabila Anda memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan proses tes ini, konsultasikanlah kepada dokter Anda untuk pemahaman yang lebih baik.

Penjelasan dari Hasil Tes

Apa arti hasil tes yang saya dapat?

Hasil normal:

Jenis % Sel/uL
Sel T 60-95 800-2500
Pendukung sel T 60-75 600-1500

Hasil abnormal:

Meningkatnya jumlah sel

Berkurangnya jumlah sel

Leukemia pada pasien transplantasi

Limfoma

Penyakit immunodeficiency

Tergantung pada laboratorium pilihan Anda, jangkauan normal cell surface immunophenotyping dapat bervariasi. Diskusikan pertanyaan yang Anda miliki seputar hasil tes kesehatan Anda kepada dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 08/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan