backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Osteoarthritis (Pengapuran Sendi)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 31/10/2022

Osteoarthritis (Pengapuran Sendi)

Definisi

Apa itu osteoarthritis?

Osteoarthritis atau osteoartritis (OA) adalah jenis arthritis atau radang sendi yang paling sering terjadi. Orang awam seringkali menyebut penyakit ini dengan nama pengapuran sendi. 

Pengertian osteoarthritis adalah peradangan pada sendi yang diakibatkan oleh kerusakan tulang rawan, yaitu bantalan halus yang melindungi bagian ujung tulang. Kondisi ini kemudian dapat menimbulkan rasa nyeri atau sakit dan kekakuan pada persendian. 

Ostheoarthritis adalah penyakit yang bisa menyerang sendi di bagian tubuh mana pun. Namun, osteoarthritis atau pengapuran sendi lebih sering terjadi pada tangan atau jari tangan, lutut, pinggul, serta tulang punggung. Penyakit ini pun umumnya berkembang secara bertahap dan semakin memburuk seiring waktu. 

Osteoartritis bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan. Namun, penyakit ini masih bisa dikelola secara efektif dengan meringankan gejalanya. 

Seberapa umumkah penyakit osteoarthritis?

Osteoarthritis adalah penyakit yang umum terjadi. Penyakit ini pun dikenal sebagai penyakit degeneratif atau arthritis yang terkait usia karena cenderung muncul seiring dengan pertambahan usia seseorang.

Oleh karena itu, osteoartritis umumnya ditemukan pada lansia atau di atas usia 50 tahun. Namun, pengapuran sendi ini juga bisa terjadi pada usia berapapun. 

Osteoarthritis dapat terjadi pada pria maupun wanita. Namun, penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita pascamenopause. 

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala osteoarthritis?

Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Keparahan gejalanya pun bisa bervariasi pada setiap orang.

Sebagian orang mungkin merasakan gejala yang ringan dan kerap hilang-timbul. Namun, sebagian orang lainnya mungkin merasakan gejala yang lebih parah dan terus menerus terjadi hingga penderitanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala osteoarthritis yang umumnya terjadi adalah:

  • Nyeri pada persendian, yang umumnya dirasakan selama beraktivitas atau setelah beraktivitas.
  • Sendi terasa kaku, yang umumnya terasa pada pagi hari dan akan pulih sendirinya dalam waktu 30 menit, atau ketika sedang tidak aktif melakukan kegiatan.
  • Sendi terasa lebih lunak saat diberikan tekanan.
  • Sendi kehilangan sifat fleksibilitasnya, yang membuatnya menjadi lebih kaku dan sulit untuk digerakkan.
  • Timbul bunyi klik atau retakan ketika sendi ditekuk atau digerakkan.
  • Munculnya taji tulang di sekitar sendi, yakni tonjolan tulang yang keras dan tajam.
  • Pembengkakan di sekitar sendi.
  • Otot di sekitar sendi yang melemah.

Selain tingkat keparahan, gejala osteoarthritis pun bisa beragam tergantung pada bagian sendi mana yang terkena. Dilansir dari Arthritis Foundation, gejala khas pada osteoarthritis pinggul adalah rasa nyeri di area selangkangan atau bokong dan terkadang di bagian dalam lutut atau paha.

Pada osteoarthritis lutut, munculnya rasa sakit seperti tergores atau teriris ketika lutut digerakkan. Pada osteoarthritis persendian jari tangan, munculnya tulang taji di tepi persendian dapat menyebabkan jari menjadi bengkak, lunak, dan memerah.

Selain gejala-gejala tersebut, kemungkinan ada tanda-tanda yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Sebaiknya segera hubungi dokter bila sendi Anda terasa nyeri dan kaku, bahkan tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu. Mengenali gejala osteoarthritis sedini mungkin dapat membantu Anda mengelola penyakit ini agar tidak semakin memburuk.

Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab & faktor risiko

Apa penyebab osteoarthritis?

Penyebab osteoarthritis adalah kerusakan pada tulang rawan, yaitu bantalan halus yang berada di ujung tulang. Bantalan halus ini seharusnya melindungi ujung tulang dari gesekan dengan tulang lainnya ketika bertemu di persendian. 

Namun, ketika tulang rawan rusak, gesekan antar ujung tulang tersebut terjadi, yang juga akan memengaruhi persendian. Persendian kemudian akan meradang serta menimbulkan rasa nyeri dan kekakuan pada penderitanya.

Meski demikian, penyebab utama terjadinya kerusakan tulang rawan tersebut tidak diketahui pasti. Namun, kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh pertambahan usia.

Pasalnya, seiring bertambahnya usia, sendi biasanya akan menjadi lebih kaku dan tulang rawan juga bisa lebih rentan kehilangan pelumas alaminya. Semua hal tersebutlah yang bisa mengakibatkan osteoarthritis pada usia lanjut.

Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit osteoarthritis?

Selain usia, ada faktor risiko lainnya yang meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit osteoarthritis. Faktor-faktor risiko penyakit osteoarthritis adalah: 

1. Jenis kelamin wanita

Memang belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Namun, sebagian besar kasus osteoarthritis biasanya dialami oleh wanita. Oleh karena itu, wanita berisiko lebih tinggi untuk mengalami osteoarthritis daripada pria.

2. Obesitas

Seseorang yang mengalami obesitas berisiko tinggi mengalami osteoarthritis pada kemudian hari. Pasalnya, berat badan berlebih atau obesitas menambah tekanan pada sendi dalam menahan beban tubuh, terutama pinggul dan lutut. Selain itu, jaringan lemak juga menghasilkan protein yang menyebabkan inflamasi atau peradangan pada sendi dan di area sekitarnya. 

4. Trauma atau cedera

Pernah mengalami trauma atau cedera saat berolahraga maupun kecelakaan, bisa meningkatkan risiko osteoartritis. Bahkan meskipun cedera tersebut telah sembuh sekali pun, masih ada peluang untuk menimbulkan pengapuran sendi pada masa mendatang. 

5. Tekanan yang berulang pada sendi

Jika Anda memiliki pekerjaan atau olahraga tertentu yang menimbulkan tekanan pada suatu sendi secara berulang dan terus menerus, sendi tersebut dapat mengembangkan penyakit osteoartritis pada kemudian hari.

6. Genetik

Osteoarthritis adalah penyakit yang dapat diturunkan dalam keluarga, meski penelitian belum mengidentifikasi gen tunggal apa yang diturunkan. Namun, seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan OA lebih mungkin mengembangkan penyakit ini pada masa mendatang. 

7. Kelainan bentuk tulang

Seseorang yang memiliki kelainan kongenital atau kelainan bawaan sejak lahir terkait sendi dan tulang, berisiko lebih besar untuk mengalami osteoartritis. Khususnya, jika kelainan dari lahir tersebut menyerang tulang rawan.

8. Penyakit tertentu

Faktor risiko lainnya yang memperbesar peluang osteoarthritis adalah kehadiran penyakit tertentu. Jika Anda memiliki diabetes, hiperlipidemia (kolesterol tinggi), atau penyakit arthritis lainnya, seperti penyakit asam urat dan rheumatoid arthritis, Anda juga bisa saja mengalami pengapuran sendi.

Diagnosis & stadium

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis osteoartritis?

Untuk membuat diagnosis osteoartritis (OA), dokter umumnya melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu pada bagian sendi Anda yang mengalami peradangan. Pemeriksaan fisik ini untuk mencari tahu tanda-tanda atau gejala osteoarthritis yang timbul.

Setelah itu dokter akan melakukan beberapa tes untuk memastikan penyebabnya. Beberapa tes pemeriksaan yang umumnya dilakukan untuk diagnosis osteoarthritis, yaitu: 

1. Sinar-X

Sinar-X atau foto rontgen mampu mendeteksi tulang rawan yang hilang, dengan menunjukkan adanya penyempitan ruang antara tulang-tulang di sendi. Selain itu, foto rontgen juga bisa menunjukkan kemunculan taji tulang di sekitar persendian.

2. MRI

Magnetic resonance imaging atau MRI bekerja dengan menggunakan gelombang radio dan teknologi magnet kuat untuk menampilkan gambar detail dari tulang dan jaringan lunak, termasuk tulang rawan.

MRI biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis osteoarthritis secara langsung. Namun, setidaknya dapat membantu memberikan lebih banyak informasi jika ada kondisi lain yang lebih kompleks.

3. Tes darah

Sebenarnya tidak ada tes darah yang cukup spesifik untuk mendeteksi osteoartritis. Namun, tes ini dapat membantu memastikan apakah kondisi yang Anda alami terkait dengan penyakit radang sendi lainnya, seperti rheumatoid arthritis.

4. Aspirasi cairan sendi

Pada prosedur ini, dokter menggunakan suntikan berlubang untuk mengeluarkan cairan dari dalam sendi yang bermasalah. Selanjutnya, cairan tersebut akan diuji dan diperiksa lebih lanjut di laboratorium guna menentukan kemungkinan adanya peradangan di dalam.

Jika Anda kerap mengeluhkan nyeri pada persendian, cara ini juga berfungsi untuk mencari tahu penyebab rasa sakit tersebut.

Stadium penyakit osteoarthritis

Osteoarthritis adalah penyakit yang berkembang secara perlahan dan semakin memburuk seiring waktu. Perkembangan penyakit ini kemudian digambarkan melalui stadium.

Namun, tidak seperti penyakit lainnya, gambaran stadium osteoarthritis tidak hanya merujuk pada hasil tes atau pemeriksaan yang dilakukan. Sebab, beberapa orang yang menderita osteoarthrtis berat mungkin hanya menunjukkan perubahan ringan pada pemeriksaan sinar-X atau rontgennya.

Oleh karena itu, stadium osteoarthritis, termasuk lutut, umumnya berkonsentrasi pada gejala yang timbul, tidak hanya pada hasil tes yang dijalani. Berikut penjelasan mengenai stadium osteoarthritis:

  • Stadium 0. Stadium 0 disebut juga dengan kondisi normal atau sendi yang masih sehat dan tidak menunjukkan adanya kerusakan.
  • Stadium 1. Stadium ini ditandai dengan kerusakan minor pada sendi dan adanya pertumbuhan taji tulang di ujung sendi. Penderitanya pun umumnya tidak mengalami rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada sendi.
  • Stadium 2. Stadium ini ditandai dengan taji tulang yang lebih besar, meski ruang di antara tulang tampak normal. Pada tahap ini, umumnya seseorang sudah mulai mengalami gejala nyeri sendi.
  • Stadium 3. Pada tahap ini sudah jelas terlihat adanya kerusakan pada tulang rawan dan ruang antara tulang terlihat menyempit. Rasa nyeri umumnya semakin terasa, terutama saat berlari, berjalan, berlutut, atau membungkuk.
  • Stadium 4. Pada tahap ini, ruang antar tulang sangat berkurang dan tulang rawan semakin hilang. Kondisi ini menyebabkan peradangan kronis dan rasa nyeri yang semakin besar.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan untuk osteoarthritis?

Osteoarthritis adalah kondisi kronis yang tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, penderitanya perlu mendapat pengobatan untuk meredakan gejala dan mencegah penyakitnya semakin parah.

Beberapa pilihan pengobatan untuk osteoarthritis adalah sebagai berikut:

1. Konsumsi obat-obatan

Gejala rasa sakit, nyeri, dan kekakuan akibat osteoartritis, bisa ditolong dengan pemberian obat-obatan tertentu, yaitu: 

  • Obat pereda nyeri, seperti Acetaminophen atau opioids.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dan naproxen sodium (Aleve), dan lain-lain.
  • Duloxetine (Cymbalta) untuk membantu meredakan nyeri kronis, termasuk osteoarthritis.

2. Terapi

Anda juga bisa mempercepat pemulihan gejala dengan rutin melakukan terapi, seperti terapi fisik dan okupasi. Terapi fisik adalah prosedur perawatan yang akan membantu Anda untuk melatih otot-otot di sekitar persendian yang nyeri. Sementara terapi okupasi melatih Anda melakukan tugas sehari-hari tanpa memberi tekanan ekstra pada sendi Anda yang sakit. 

3. Prosedur medis

Jika beberapa perawatan sebelumnya tidak cukup membantu, dokter mungkin akan menyarankan prosedur lainnya, seperti suntikan kortikosteroid, suntikan pelumas, operasi penggantian sendi, atau operasi penyelarasan tulang.

Perawatan di rumah

Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau perawatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi osteoartritis?

Perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi osteoarthritis adalah sebagai berikut:

  • Tetap aktif dan rutin berolahraga ringan untuk memperkuat otot di sekitar sendi dan sendi lebih fleksibel, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. 
  • Hindari makanan yang menjadi pantangan untuk osteoarthritis.
  • Jaga berat badan ideal. 
  • Kompres air hangat dan dingin. Air hangat utamanya dilakukan untuk mengendurkan otot dan meredakan nyeri, sedangkan air dingin dapat meredakan nyeri otot setelah berolahraga.
  • Gunakan alat bantu, seperti penopang atau tongkat untuk mengurangi beban lutut Anda saat bergerak.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah osteoarthritis?

Osteoarthritis adalah penyakit yang sulit dicegah. Namun, Anda dapat mengurangi risiko terkena kondisi ini dengan menghindari cedera atau trauma serta menjalani gaya hidup sehat. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah osteoarthritis:

  • Lakukan olahraga yang baik untuk kesehatan sendi Anda, seperti berenang, bersepeda, atau jalan cepat, selama 150 menit setiap minggu, dan diselingi dengan latihan kekuatan selama 2 hari dalam seminggu. Hindari olahraga yang membebani sendi, seperti lari dan latihan angkat beban.
  • Pertahankan postur tubuh yang baik dan menghindari posisi yang sama terlalu lama. Bila Anda bekerja di meja, sebaiknya Anda sesekali bergerak dan atur posisi duduk yang nyaman.
  • Jaga berat badan tetap ideal. Bila Anda obesitas, sebaiknya Anda menurunkan berat badan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 31/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan