backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hernia Inguinalis

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 04/03/2021

Hernia Inguinalis

Definisi hernia inguinalis

Hernia inguinalis adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan lunak dalam tubuh, biasanya sebagian dari usus, menonjol melalui melalui bagian yang lemah atau robek pada bagian bawah perut dekat lipatan paha.

Tonjolan yang dihasilkan sering terasa menyakitkan, terutama ketika Anda batuk, membungkuk, atau mengangkat benda yang berat.

Hernia inguinalis biasanya tidak bisa membaik atau hilang sendiri, tetapi belum tentu berbahaya. Meski begitu, jika dibiarkan terus tanpa terobati, hernia dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Maka, umumnya dokter akan merekomendasikan operasi untuk memperbaiki hernia yang menyakitkan atau membesar. Perbaikan hernia pada area bawah perut tergolong sebagai prosedur bedah umum.

Seberapa umumkah hernia inguinalis?

Hernia inguinalis adalah kondisi medis yang umum dan dapat terjadi pada semua kelompok usia. Namun, biasanya hernia pada laki-laki lebih umum dibandingkan perempuan.

Anda bisa mengurangi kemungkinan mengalami kondisi ini dengan menghindari berbagai faktor risikonya. Mohon diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Jenis hernia inguinalis

Dikutip dari Harvard Health Publishing, hernia inguinalis terbagi menjadi dua jenis berikut.

1. Hernia inguinalis tidak langsung

Kondisi ini terjadi ketika terdapat bukaan pada saluran inguinalis. Saluran inguinalis merupakan tempat bagi testis, saluran sperma, serta skrotum (kantong testis) pada laki-laki.

Saluran inguinalis seharusnya menutup pada beberapa minggu atau segera setelah bayi lahir. Namun, pada beberapa orang, saluran inguinalis gagal menutup sehingga menyebabkan usus masuk ke bagian bawah perut.

Hernia inguinal tidak selalu didiagnosis pada tahun pertama kehidupan dan mungkin tidak akan muncul sampai dewasa. Kondisi ini terjadi pada sekitar 1% hingga 5% bayi baru lahir normal dan 10% bayi prematur.

2. Hernia inguinalis langsung

Hernia inguinalis langsung terjadi apabila sebagian usus menonjol melalui otot perut yang lemah di sepanjang dinding saluran inguinalis. Hernia jenis ini lebih umum terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak.

Pada orang dewasa, hernia inguinal langsung dan tidak langsung bisa menunjukkan tanda-tanda yang hampir sama. Hernia dapat muncul pada salah satu ataupun kedua sisi pangkal paha.

Dokter Anda mungkin baru akan mengetahui jenis hernia yang Anda alami setelah melakukan operasi. Meski begitu, kedua jenis kondisi tersebut ditangani dengan cara yang sama.

Tanda dan gejala hernia inguinalis

Kadang-kadang tonjolan hernia muncul tanpa disertai gejala lain. Umumnya, penderita merasakan nyeri atau rasa penuh di sekitar area selangkangan. Tonjolan tersebut biasanya dapat didorong kembali.

Tonjolan mungkin kembali masuk ke dalam perut saat penderita sedang berbaring. Sementara pada bayi, tonjolan biasanya muncul saat bayi merasa tegang, menangis, batuk, atau berdiri.

Hernia yang tidak ditangani dapat mengalami komplikasi. Bagian usus yang mencuat bisa saja terjebak dalam kantong ovarium/testis atau mengganggu bagian tertentu dari usus dan jaringan lemak. Kondisi ini dikenal sebagai incarcerated hernia.

Ada pula komplikasi lainnya yang disebut strangulasi. Usus yang mencuat terjepit oleh dinding otot dan tidak bisa masuk kembali. Strangulasi dapat menyebabkan gangren, yang berarti jaringan usus mati karena tidak mendapatkan suplai darah.

Mungkin masih ada ciri dan gejala lainnya yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kecemasan akan gejala tertentu, konsultasikanlah kepada dokter Anda. Hal ini akan mengurangi risiko terjebaknya usus yang merupakan keadaan darurat.

Kapan harus menghubungi dokter?

Anda sebaiknya mengunjungi dokter bila mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut.

  • Memiliki gejala tak biasa yang Anda curigai sebagai gejala hernia inguinalis.
  • Terjadi pembengkakan pada kantong zakar.
  • Mengalami demam tinggi setelah menjalani operasi hernia.
  • Bekas luka operasi tampak memerah, bengkak, atau mengeluarkan cairan.

Setiap orang mungkin mengalami tanda dan gejala yang beragam. Oleh karena itu, selalu diskusikan dengan dokter untuk menentukan metode diagnosis, pengobatan, dan perawatan terbaik bagi Anda.

Penyebab dan faktor risiko

Apa penyebab hernia inguinalis?

Penyebab hernia inguinalis yang utama yaitu pelemahan dinding otot perut serta peregangan yang terus-menerus dialami oleh otot ini.

Bisa butuh waktu yang lama bagi penyakit ini untuk terjadi, tapi ada pula kasus yang muncul secara tiba-tiba.

Hernia inguinalis paling umum terjadi pada bayi dan balita. Sebagian besar remaja yang didiagnosis dengan hernia umumnya telah memiliki kelemahan pada otot atau jaringan lainnya di sekitar perut sejak lahir.

Apa yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini?

Berikut beberapa faktor yang dapat membuat Anda lebih berisiko mengalami hernia pada pangkal paha.

  • Jenis kelamin. Anda jauh lebih berisiko untuk mengalami hernia inguinal jika berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar bayi yang baru lahir dan anak-anak yang mengalami kondisi ini juga adalah laki-laki.
  • Keturunan. Risiko hernia inguinalis meningkat jika Anda memiliki kerabat dekat, seperti orangtua atau saudara kandung, yang memiliki kondisi tersebut.
  • Kondisi medis tertentu. Orang yang menderita cystic fibrosis, suatu kondisi yang menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah dan sering batuk kronis, lebih berisiko mengalami hernia pada pangkal paha.
  • Batuk kronis. Kondisi yang memicu batuk kronis, misalnya merokok, dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia.
  • Sembelit kronis. Mengejan saat buang air besar adalah penyebab umum dari berbagai jenis hernia, termasuk pada pangkal paha.
  • Obesitas. Kelebihan berat badan tingkat sedang atau parah dapat memberikan tekanan ekstra pada perut Anda.
  • Kehamilan. Tekanan dari janin yang berkembang dapat melemahkan otot-otot perut dan menyebabkan peregangan pada otot perut Anda.
  • Pekerjaan tertentu. Pekerjaan yang membuat Anda berdiri dalam waktu yang lama atau melakukan pekerjaan fisik yang berat (termasuk mengangkat benda berat) akan meningkatkan risiko terkena hernia inguinalis.
  • Kelahiran prematur. Bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami hernia karena saluran inguinal mungkin tidak menutup sempurna.

Tidak adanya risiko tidak berarti Anda bebas dari kemungkinan mengalami gangguan kesehatan ini. Ciri dan gejala yang dituliskan hanyalah untuk referensi.

Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Diagnosis dan pengobatan

Apa saja tes yang digunakan untuk mendiagnosis hernia inguinalis?

Hernia inguinal didiagnosis melalui riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Awalnya, dokter akan memeriksa apakah ada benjolan pada area selangkangan. Anda mungkin akan diminta untuk berdiri, batuk, atau mengejan sesekali.

Apabila pemeriksaan fisik tidak memberikan hasil yang jelas, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain USG, MRI, CT scan.

Apa saja pilihan pengobatan yang tersedia?

Ada beragam pilihan pengobatan untuk hernia inguinal, tapi kondisi ini biasanya diatasi dengan pembedahan. Operasi harus dilakukan sesegera mungkin, bahkan pada bayi, terutama bila hernia menyakitkan atau tidak dapat didorong kembali.

Operasi bisa dilakukan secara standar (dengan bedah biasa) atau laparoskopi untuk hernia inguinalis. Dalam prosedur ini, dokter menggunakan tabung tipis lentur yang dimasukkan melalui sayatan pada kulit. Tabung ini dilengkapi dengan cahaya pada bagian ujungnya.

Pengobatan hernia inguinalis di rumah

Pengobatan rumahan untuk jenis hernia apa pun umumnya dilakukan melalui gaya hidup sehat. Berikut berbagai tips yang dapat Anda terapkan.

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri setelah operasi seperti yang diarahkan oleh dokter Anda.
  • Berjalan-jalan ringan di sekitar rumah dan naik-turun tangga. Namun, lakukan ini hanya jika dokter Anda menyetujui dan jangan berlebihan.
  • Berupaya mencegah sembelit dengan makan makanan tinggi serat dan minum delapan gelas air setiap hari.
  • Melakukan hubungan seks hanya ketika dokter sudah mengizinkan.
  • Menjaga berat badan agar tetap dalam rentang ideal.
  • Mengikuti petunjuk keselamatan ketika Anda harus mengangkat beban berat.
  • Berkonsultasi kepada dokter apabila Anda menderita batuk kronis, alergi, atau kondisi apa pun yang membuat Anda sering batuk.

Hernia inguinalis terjadi ketika jaringan lunak seperti usus mencuat ke dinding otot perut yang melemah. Pengobatan umumnya berupa pembedahan yang bertujuan untuk mengembalikan jaringan lunak ke posisinya semula.

Tanpa penanganan, hernia pada perut berisiko menyebabkan komplikasi. Oleh sebab itu, jangan abaikan gejala yang Anda alami. Periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 04/03/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan