backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Laparoskopi Diagnostik

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 12/04/2022

Laparoskopi Diagnostik

Definisi

Apa itu laparoskopi diagnostik?

Laparoskopi diagnostik adalah suatu tindakan medis dengan menggunakan teleskop untuk melihat bagian perut dan organ panggul.

Tindakan ini juga mempunyai keunggulan dibandingkan operasi besar. Seperti pemulihan yang lebih cepat, nyeri berkurang dan bekas luka yang jauh lebih kecil.

Pemeriksaan perut juga panggul internal ini dapat memberikan informasi penting sekaligus mencari tahu apa penyebab nyeri perut bagian bawah, nyeri panggul, infertilitas, hingga gangguan ginekologi umum.

Posedur ini terbagi dalam dua jenis ini dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.

Laparoskopi diagnostik hanya melihat bagian dalam, sedangkan laparoskopi operasi adalah gabungan dari melihat kondisi sekaligus pembedahan.

Operasi atau tindakan laparoskopi ini juga dilakukan untuk memeriksa apakah Anda mengalami:

  • Endometriosis
  • Infeksi panggul
  • Adhesi
  • Kerusakan saluran tuba falopi
  • Kehamilan ektopik
  • Kista ovarium atau fibroid.

Kapan saya perlu menjalani laparoskopi diagnostik?

Ketika tes lain tidak dapat menyediakan data yang cukup untuk kebutuhan diagnosis, laparoskopi dapat menyediakan data yang diperlukan dengan rinci.

Bisa dikatakan, operasi ini dilakukan ketika masalah pada tubuh tidak dapat ditemukan hanya dengan pemeriksaan fisik eksternal saja.

Apalagi, saat Anda mempunyai masalah kesuburan sehingga membutuhkan laparoskopi untuk persiapan kehamilan di kemudian hari.

Tes ini juga dapat dilakukan untuk mengambil biopsi. Dokter akan merekomendasikan tes laparoskopi untuk memeriksa organ berikut:

  • Usus buntu
  • Kantung empedu
  • Hati
  • Pankreas
  • Usus kecil dan besar
  • Limpa
  • Perut
  • Organ panggul atau reproduksi

Pencegahan & peringatan

Apa yang harus saya ketahui sebelum menjalani operasi laparoskopi?

Risiko infeksi dapat terjadi ketika menjalani laparoskopi. Maka dari itu, Anda mungkin akan diberikan antibiotik untuk mencegah komplikasi terjadi.

Laparoskopi diagnostik mungkin dilakukan jika usus membengkak, terdapat cairan di perut (ascites), atau pernah melakukan operasi sebelumnya.

Lalu, operasi atau bedah laparoskopi juga diperlukan ketika wanita mengalami nyeri panggul serta kondisi lainnya yang berhubungan dengan bagian dalam perut.

Apakah ada alternatif lainnya?

Operasi atau bedah laparoskopi dilakukan apabila tes sebelumnya yang dilakukan tidak cukup untuk mendapatkan simpulan dari diagnosis.

Seperti tes darah, ultrasound, rontgen, dan CT scan yang diperlukan untuk mengetahui penyebab dari gejala-gejala tertentu pada Anda.

Proses

Apa yang harus saya lakukan sebelum laparoskopi diagnostik?

Dokter mungkin akan meminta Anda untuk puasa atau tidak mengonsumsi apa pun 8 jam sebelum tes.

Selain itu, ada kemungkinan dokter juga akan meminta Anda untuk berhenti minum obat tertentu, termasuk obat pereda nyeri sebelum tes laparoskopi dilakukan.

Hal lainnya yang perlu diingat, Anda tidak boleh mengganti atau mengonsumsi obat tanpa seizin dokter. Ikutilah prosedur yang sudah ditentukan oleh tenaga medis.

Bagaimana prosedurnya?

Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas, bedah laparoskopi merupakan suatu prosedur yang dilakukan oleh dokter untuk melihat organ dalam termasuk organ reproduksi wanita.

Dikutip dari Cleveland Clinic, tindakan ini menggunakan laparoskop.

Tabung penglihatan yang mirip teleskop, tetapi tipis. Diperlukan sayatan kecil di bagian perut untuk memasukkan alat ini.

Operasi ini biasanya dilakukan di bawah anestesi umum dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Hal ini membuat Anda tidak merasakan sakit atau bahkan tidak mengingat prosedur yang dilakukan di dalam ruangan.

Dokter akan membedah satu atau dua bagian kecil di perut. Kemudian instrumen bedah dimasukkan bersama dengan teleskop sehingga dapat melihat bagian dalam perut dan melakukan prosedur medis ringan.

Organ tubuh yang dapat terlihat di antaranya adalah bagian luar rahim, ovarium, saluran tuba, dan organ di sekitarnya.

Beberapa kondisi yang mungkin bisa ditemukan dokter setelah melakukan tindakan operasi, seperti:

  • Menemukan penyebab nyeri di daerah panggul dan perut.
  • Memeriksa apabila terdapat jaringan lunak.
  • Mengonfirmasi endometriosis atau penyakit radang panggul.
  • Mencari masalah penyumbatan tuba falopi.
  • Penyebab infertilitas atau masalah kesuburan lainnya.

Apa yang harus saya lakukan setelah laparoskopi?

Setelah melakukan operasi atau bedah laparoskopi, ada kemungkinan dapat pulang pada hari yang sama.

Dokter akan memberi tahu tentang apa hasil laparoskopi dan mendiskusikan pengobatan yang tepat untuk Anda.

Akan tetapi, hal yang langsung dirasakan adalah ketidaknyamanan pada bagian tenggorokan, luka di sekitar perut, juga pada area bahu. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan gas dari dalam perut.

Anda boleh beristirahat selama satu sampai dua minggu serta mengonsumsi obat pereda rasa sakit jika membutuhkannya.

Lalu, olahraga teratur akan membantu Anda kembali melakukan aktivitas normal segera.

Namun, sebelumnya mintalah saran dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

Macam-macam operasi laparoskopi pada wanita

Laparoskopi umum ditemukan dalam perawatan atau pengobatan yang berkaitan dalam masalah kesuburan wanita.

Hal ini karena operasi atau bedah laparoskopi memiliki peran penting serta bermanfaat untuk mengatasi infertilitas.

Salah satunya meningkatkan peluang kehamilan.

Berikut beberapa macam operasi atau bedah laparoskopi pada organ reproduksi wanita dengan kondisi tertentu, seperti:

1. Endometriosis

Endometriosis merupakan salah satu penyebab susah hamil pada wanita. Yaitu, ketika jaringan yang melapisi dinding rahim tumbuh dan menumpuk di luar rahim.

Laparoskopi endometriosis dilakukan dengan mengangkat kista atau jaringan parut yang ada di dalam perut dengan menggunakan panas atau laser.

Tindakan dilakukan untuk beberapa kondisi, di antaranya ketika:

  • Terapi hormon tidak dapat mengendalikan gejala endometriosis
  • Terdapat jaringan parut atau kista yang tumbuh dan mengganggu fungsi organ lain dalam perut
  • Endometriosis diduga menyebabkan wanita tidak subur

2. Jaringan abnormal

Ada kemungkinan di dalam tubuh terdapat adhesi atau jaringan abnormal di area perut.

Maka dari itu, operasi atau bedah laparoskopi dapat menghilangkan jaringan sekaligus rasa sakit yang dirasakan.

Setelah dipotong, struktur akan kembali normal dan dalam beberapa kasus mengembalikan kesuburan.

3. Sindrom ovarium polikistik

Kondisi yang biasa disebut dengan PCOS ini juga dapat diatasi dengan melakukan operasi atau bedah laparoskopi.

Walaupun bukan hal yang umum, tetapi bisa menjadi pilihan bagi wanita untuk memicu terjadinya ovulasi.

Diperlukan alat elektrokauter atau laser untuk menghancurkan bagian ovarium sebagai cara mengembalikan siklus ovulasi.

4. Kista atau tumor ovarium

Masalah pada tubuh ini juga dapat ditemukan dengan menggunakan laparoskopi.

Namun, ada kemungkinan tidak bisa langsung dirawat dalam waktu bersamaan. Hal ini juga berlaku pada kondisi fibroid di dalam luar rahim.

Menghilangkan fibroid rahim dengan bantuan laparoskopi dapat meredakan kram juga pendarahan parah saat menstruasi.

5. Kehamilan ektopik

Operasi atau bedah laparoskopi juga dapat menemukan jaringan janin yang bersarang pada area tuba falopi.

Tergantung kondisi, semua atau sebagian tuba falopi dapat diangkat.

Komplikasi

Komplikasi apa yang dapat terjadi?

Tindakan laparoskopi tergolong sangat aman dilakukan. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadinya komplikasi walaupun peluangnya tergolong kecil.

Komplikasi yang paling umum adalah perdarahan dan infeksi, tetapi jarang terjadi. Namun, setiap operasi memiliki risiko komplikasi, misalnya:

  • Reaksi terhadap anestesi umum.
  • Peradangan pada dinding perut.
  • Pendarahan dari bekas sayatan.
  • Pembekuan darah, yang dapat menjalar ke panggul, kaki, paru-paru, jantung atau otak (jarang terjadi).
  • Kerusakan organ atau pembuluh darah.

Segera kembali ke rumah sakit dan bertemu dengan petugas medis apabila Anda mengalami:

  • Rasa sakit yang bertambah parah dan tidak juga membaik.
  • Sakit bertambah pada bagian bahu.
  • Rasa sakit atau tidak nyaman ketika buang air kecil.
  • Pendarahan semakin bertambah.
  • Suhu tubuh meningkat atau demam.
  • Tidak merasa ada perubahan atau gejala lainnya.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 12/04/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan