backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gastric Bypass

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 15/12/2023

Gastric Bypass

Gastric bypass adalah salah satu prosedur medis yang bisa dilakukan untuk membantu penurunan berat badan pada orang dengan obesitas. Operasi ini mengubah proses masuknya makanan dari lambung yang seharusnya diteruskan ke usus. Bagaimana perubahan yang terjadi dan seperti apa prosedurnya?

Apa itu gastric bypass?

Gastric bypass adalah prosedur menurunkan berat badan dengan cara membuat kantung lambung lebih kecil dan dihubungkan langsung ke usus halus. Prosedur ini disebut juga dengan Roux-en-Y.

Setelah prosedur, makanan yang ditelan akan masuk ke dalam kantong kecil lambung dan langsung ke usus halus, sehingga makanan tidak akan masuk ke beberapa bagian perut termasuk usus kecil yang berfungsi menyerap makanan.

Dengan kata lain, jenis operasi bariatrik ini bertujuan untuk mengubah mekanisme proses pencernaan makanan. Perubahan ini akan mengurangi penyerapan kalori dari makanan dan mengurangi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung, sehingga Anda lebih cepat kenyang.

Siapa yang membutuhkan gastric bypass?

Gastric bypass biasanya dilakukan ketika Anda ingin menurunkan berat badan dan mengurangi bahaya komplikasi obesitas seperti diabetes dan penyakit jantung.

Meski begitu, tidak semua orang bisa menjalani operasi ini. Ada sejumlah kriteria yang perlu Anda perhatikan, antara lain: 

Walaupun demikian, tidak semua penyandang obesitas bisa menjalani prosedur ini. Anda mungkin perlu memenuhi syarat lainnya untuk menjalani operasi bariatrik. 

Selain itu, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat juga diperlukan untuk memantau asupan nutrisi, pola hidup, dan kondisi medis usai menjalani operasi. 

Itu sebabnya, cobalah konsultasikan dengan dokter apakah kondisi Anda termasuk kriteria yang cocok untuk melakukan gastric bypass

Manfaat gastric bypass

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gastric bypass merupakan operasi yang bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan cepat. 

Prosedur ini dapat menurunkan berat badan dalam jangka panjang. Namun, hal ini tentu tergantung pada bagaimana Anda menjaga gaya hidup. 

Ada pun cara kerja operasi bypass lambung untuk menurunkan berat badan meliputi: 

  • membatasi jumlah makanan yang ditampung perut, 
  • mengubah hormon usus yang membuat rasa kenyang lebih lama, 
  • menekan nafsu makan, serta 
  • membatasi jumlah kalori dan gizi yang diserap tubuh. 

Tahapan melakukan prosedur gastric bypass

ilustrasi operasi gastric bypass

Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi ini, simak tahapan melakukan prosedur gastric bypass berikut ini.

1. Persiapan prosedur

Sebelum prosedur dilaksanakan, Anda mungkin diminta untuk memulai aktivitas fisik yang ditentukan dan berhenti merokok

Tepat sebelum operasi dimulai, dokter menganjurkan Anda untuk membatasi makanan, minuman, dan penggunaan obat yang dikonsumsi. 

Perlu diingat bahwa gastric bypass dilakukan di rumah sakit. Beberapa orang mungkin akan dirawat di rumah sakit selama satu hingga dua hari tergantung pada proses pemulihan. 

Jadi, usahakan untuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan selama perawatan berlangsung dan selalu tanyakan kepada dokter apa saja yang dibutuhkan. 

2. Proses

Awalnya, Anda akan dibius total selama prosedur berlangsung, yaitu sekitar dua sampai empat jam. 

Lalu, ahli bedah akan membuat beberapa sayatan kecil pada perut. Peralatan seperti teleskop kemudian dimasukkan ke dalam perut untuk membuat akses pada bagian belakang lambung. 

Selanjutnya, alat seperti staple dimasukkan untuk merekatkan lambung guna menghasilkan lambung yang lebih kecil. Ahli bedah akan membagi usus kecil di bawah lambung dan ujung usus akan disambung dengan lambung yang baru. 

Hasilnya, isi lambung akan ‘memotong jalan’ lewat bagian sisa lambung dan bagian pertama pada usus kecil.

3. Setelah prosedur

Setelah gastric bypass dilakukan, Anda tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan padat dan hanya dapat mengonsumsi cairan. Dokter juga akan memberikan informasi mengenai panduan makan setelah melakukan operasi bariatrik

Setelah pemulihan, Anda mungkin bisa makan makanan lunak, kemudian beralih ke makanan padat hingga tubuh mampu mencernanya usai operasi. 

Selalu tanyakan kepada dokter terkait pantangan yang harus dihindari dan jenis makanan yang bisa dikonsumsi. Anda mungkin juga direkomendasikan mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. 

Jangan lupa untuk tetap melakukan pemeriksaan medis guna memantau kesehatan Anda beberapa bulan pertama setelah operasi. 

Biaya operasi gastric bypass

Biaya operasi gastric bypass bisa berbeda-beda tergantung dengan rumah sakit yang menangani. Namun, umumnya biaya operasi gastric bypass mulai dari Rp49.999.000 dan sudah termasuk dengan biaya kamar dan perawatan. Sayangnya, operasi ini tidak ditanggung oleh BPJS kesehatan.

Efek samping gastric bypass

Meski tergolong aman, gastric bypass dapat memicu sejumlah efek samping karena tubuh bereaksi terhadap penurunan berat badan yang cepat, seperti: 

  • pegal-pegal,
  • kelelahan, 
  • kedinginan, 
  • kulit kering, 
  • rambut menipis dan rontok, serta
  • perubahan suasana hati. 

Risiko komplikasi gastric bypass

Clarithromycin

Gastric bypass termasuk operasi besar yang dapat menimbulkan berbagai risiko masalah kesehatan yang serius. Di bawah ini beberapa risiko operasi gastric bypass yang bisa muncul.

  • Luka pada lambung, usus, atau organ lainnya.
  • Kebocoran pada kantung lambung.
  • Jaringan parut pada lambung yang menyebabkan penyumbatan usus.
  • Muntah akibat kantung lambung tak mampu menampung semua makanan.
  • Gastritis dan heartburn.
  • Anemia.
  • Batu empedu.
  • Dumping syndrome.
  • Reaksi alergi akibat obat bius.
  • Masalah pernapasan.
  • Pembekuan darah.
  • Kekurangan gizi.
  • Infeksi.
  • Anda bisa meminimalkan risiko komplikasi dengan mengikuti instruksi dari dokter sebelum operasi. Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai prosedur ini, silakan hubungi dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 15/12/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan