backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bronkoskopi

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 23/12/2020

Bronkoskopi

Pengertian

Apa itu bronkoskopi?

Bronkoskopi adalah salah satu prosedur pemeriksaan untuk mencari tahu masalah di dalam saluran udara (bronkus) dengan menggunakan teleskop.

Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis paru-paru. Bronkoskopi paling sering dilakukan dengan menggunakan bronkoskop fleksibel. Namun, dalam situasi tertentu, seperti perdarahan di paru-paru, dokter mungkin akan menggunakan alat yang kaku. 

Dikutip dari Mayo Clinic, alasan umum seseorang diminta menjalani bronkoskopi adalah batuk terus-menerus, infeksi, atau sesuatu tidak biasa yang terlihat pada rontgen dada atau tes lainnya. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk mengambil sampel lendir atau jaringan untuk membuang benda asing dari saluran udara atau paru-paru.

Selain itu, Anda akan disarankan melakukan prosedur bronkoskopi dengan tujuan:

  • Mencari penyebab terjadinya masalah di saluran pernapasan, seperti perdarahan, kesulitan bernapas, atau batuk jangka panjang (kronis)
  • Mengambil sampel jaringan Anda untuk tes lain, seperti rontgen dan CT scan dada, untuk menunjukkan masalah pada paru-paru atau kelenjar getah bening di dada
  • Mendiagnosis penyakit paru-paru dengan mengumpulkan jaringan atau lendir (dahak) sebagai sampel untuk pemeriksaan
  • Mendiagnosis dan menentukan tingkat kanker paru-paru
  • Membuang benda yang menghambat saluran pernapasan
  • Memeriksa dan mengobati saluran pernapasan
  • Mengontrol perdarahan
  • Mendeteksi daerah ancaman dalam saluran pernapasan yang menyempit dan menyebabkan masalah
  • Mengobati kanker jalan napas menggunakan bahan radioaktif (brachytherapy).

Pencegahan & peringatan

Apa yang harus saya ketahui sebelum melakukan prosedur ini?

Komplikasi akibat bronkoskopi jarang terjadi dan biasanya tidak berdampak serius. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa prosedur ini dapat berakibat parah. Komplikasi mungkin terjadi jika saluran udara meradang atau rusak karena penyakit. 

Berikut adalah komplikasi yang mungkin terjadi akibat bronkoskopi:

  • Berdarah. Perdarahan mungkin terjadi ketika biopsi dilakukan. Biasanya perdarahan ringan dan dapat diatasi dengan cepat. 
  • Paru-paru robek. Jalan napas mungkin terluka selama bronkoskopi. Jika paru-paru tertusuk, udara dapat terkumpul di ruang sekitar paru-paru dan menyebabkan paru-paru kolaps. 
  • Demam. Demam relatif umum terjadi setelah bronkoskopi, tetapi biasanya tidak perlu dikhawatirkan karena tidak terkait dengan infeksi. 

Proses

Apa yang harus saya lakukan sebelum bronkoskopi?

Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda tentang pengobatan yang Anda lakukan, termasuk jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu. Anda akan menjalani anestesi untuk prosedur ini, sehingga penting bagi dokter mengetahui alergi yang Anda miliki. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter Anda tentang prosedur medis ini.

Anda juga biasanya akan diminta puasa dan minum sebelum prosedur ini dilakukan. Jika dokter menyuruh Anda untuk mengonsumsi obat sebelum operasi ini,  minumlah dengan seteguk air saja.

Bagaimana prosedur bronkoskopi dilakukan?

Jika dianggap perlu, dokter mungkin akan memberikan obat penenang agar Anda merasa nyaman. Bronkoskopi biasanya memakan waktu kurang dari 15 menit. Dokter akan memeriksa lubang hingga ke dalam paru-paru Anda dengan teleskop fleksibel (bronkoskop). 

Dokter Anda akan menggunakan bronkoskop untuk memeriksa saluran udara Anda. Untuk membantu membuat diagnosis, dokter dapat sekaligus melakukan biopsi dan memasukkan sejumlah kecil cairan di paru-paru dan kemudian membuangnya.

Apa yang harus saya lakukan setelah bronkoskopi?

Jika Anda diberi obat penenang, biasanya efeknya akan hilang dalam waktu sekitar dua jam. Petugas kesehatan akan memberi tahu Anda apa yang ditemukan selama proses bronkoskopi berlangsung dan mendiskusikan dengan Anda pengobatan atau tindak lanjut yang dibutuhkan. 

Berikut adalah hal-hal umum yang harus Anda ingat:

  • Jangan makan atau minum apa pun selama 1-2 jam, sampai Anda mampu menelan sesuatu tanpa tersedak.
  • Setelah itu, Anda dapat mengonsumsi makanan seperti sedia kala, dimulai dengan sedikit air.
  • Meludahkan air liur sampai Anda mampu menelan sesuatu tanpa tersedak.
  • Jangan mengemudi selama minimal 8 jam setelah prosedur.
  • Tidak merokok, setidaknya 24 jam.
  • Hasil

    Apa yang dilakukan dokter setelah saya melalui prosedur bronkoskopi?

    Setelah satu hingga tiga hari, dokter biasanya akan memberi tahu hasilnya pada Anda. Dokter akan menggunakan hasil bronkoskopi untuk menentukan pengobatan apa yang tepat untuk mengatasi penyakit paru-paru Anda. 

    Jika dokter juga melakukan biopsi saat bronkoskopi, hasilnya akan diteliti oleh patologis. Hasilnya mungkin akan memakan waktu lebih lama karena meneliti sampel jaringan butuh persiapan yang lebih panjang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 23/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan