backup og meta
Kategori

4

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

8 Risiko Kelebihan Berat Badan Saat Hamil, Apakah Bahaya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

8 Risiko Kelebihan Berat Badan Saat Hamil, Apakah Bahaya?

Kehamilan yang sehat merupakan harapan sebagian besar wanita. Namun, tak menutup kemungkinan ada kondisi yang bisa memengaruhi ibu dan janin, seperti kelebihan berat badan saat hamil.

Lalu, apa saja risiko yang bisa terjadi dari kondisi ini? Bagaimana cara menjaga supaya tubuh tetap sehat? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Risiko kelebihan berat badan saat hamil

Memiliki berat badan yang ideal sebelum hamil menjadi salah satu hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah komplikasi kehamilan.

Dilansir dari Mayo Clinic, indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi sebelum hamil berdampak signifikan untuk kesehatan ibu dan janin.

Hal ini karena berat badan bisa memengaruhi status gizi saat hamil. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi Anda untuk menjaga berat badan saat merencanakan kehamilan.

Berikut ini adalah kemungkinan risiko bagi ibu dan janin jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas selama kehamilan.

1. Diabetes gestasional

diabetes saat hamil

Pada pemeriksaan kehamilan, ada kemungkinan dokter akan memeriksa apakah Anda memiliki gejala diabetes gestasional (diabetes selama kehamilan).

Walaupun terbilang umum, kondisi ini dapat membuat ibu hamil mengalami resistensi insulin serta berisiko lebih tinggi terkena diabetes melitus setelah melahirkan.

2. Preeklampsia

Risiko lain dari kelebihan berat saat hamil ialah preeklampsia. Komplikasi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi ini tergolong serius karena bisa memengaruhi ibu dan janin.

Komplikasi ini juga disertai adanya protein dalam urine karena ginjal tidak berfungsi dengan baik. Gejala preeklampsia lainnya meliputi bengkak pada kaki, sakit kepala, mual, dan muntah.

3. Sleep apnea

Kelebihan berat badan dan obesitas pada masa kehamilan juga berhubungan dengan masalah tidur, seperti sleep apnea.

Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan, tekanan darah tinggi, hingga gangguan jantung dan paru-paru pada ibu hamil.

4. Keguguran

Wanita yang mengalami kelebihan berat badan saat hamil memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi. Komplikasi ini menyebabkan janin meninggal sebelum usia kehamilan 20 minggu.

5. Stillbirth

Risiko kehamilan lainnya yang perlu Anda waspadai adalah stillbirth atau bayi lahir mati, yakni kondisi saat janin dalam kandungan meninggal setelah usia kehamilan 20 minggu.

Peningkatan berat badan juga berkaitan dengan hampir sekitar 25% kasus bayi lahir mati yang terjadi pada usia kehamilan 37–42 minggu.

6. Bayi lahir prematur

bayi prematur rentan sakit

Kelahiran bayi prematur juga berisiko terjadi apabila kelebihan berat badan saat hamil berkaitan dengan preeklampsia.

Ini karena preeklampsia dapat menghambat penyaluran oksigen dan zat gizi sehingga mengganggu perkembangan janin.

7. Makrosomia

Selain pada ibu, kelebihan berat badan saat hamil juga dapat memengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan.

Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah makrosomia. Hal ini ditandai dengan bayi baru lahir yang memiliki berat badan sudah lebih dari 4.000 gram atau 4 kilogram. 

8. Penggumpalan darah

Masalah penggumpalan darah yang berbahaya dari kondisi kelebihan berat badan pada masa kehamilan adalah tromboemboli vena.

Kondisi ini terjadi ketika gumpalan darah pecah dan mengalir ke organ tubuh lain, seperti otak, paru-paru, atau jantung.

Penambahan berat badan yang wajar saat hamil

Sangat wajar bila berat badan ibu naik selama masa kehamilan. Berat badan naik disebabkan oleh peningkatan volume darah, pertumbuhan janin, hingga penyimpanan lemak tubuh.

Namun, berat badan Anda tetap perlu naik sesuai dengan kebutuhan gizi serta anjuran dokter.

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut adalah pedoman penambahan berat badan yang dianjurkan bagi ibu hamil pada tiap status gizi.

  • Berat badan kurang (underweight): penambahan berat badan sekitar 12,7–18 kg.
  • Berat badan normal: penambahan berat badan sekitar 11,3–15,9 kg.
  • Berat badan lebih (overweight): penambahan berat badan sekitar 6,8–11,3 kg.
  • Obesitas: penambahan berat badan sekitar 5–9 kg.

Ibu hamil tidak perlu terlalu merasa khawatir atau malah fokus untuk menurunkan berat badan. 

Hal yang terpenting untuk Anda lakukan ialah bagaimana cara menjaga kehamilan tetap sehat meski dengan kondisi berat badan berlebih atau obesitas.

Jika Anda mencoba menurunkan berat badan saat hamil tanpa pantauan dokter, hal ini bisa menimbulkan komplikasi kehamilan lainnya.

Cara menjaga kesehatan tubuh saat hamil

kelebihan berat badan saat hamil

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin meski Anda tengah mengalami kelebihan berat badan saat hamil.

1. Periksa kehamilan secara rutin

Walaupun Anda merasa baik-baik saja, penting untuk tetap melakukan konsultasi dan periksa kehamilan secara rutin dengan dokter kandungan.

Tak hanya pemantauan berat badan dan ultrasound (USG), ibu hamil dengan berat badan berlebih mungkin juga perlu melakukan tes lain, seperti skrining diabetes dan hipertensi.

2. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

Konsultasikan pula dengan dokter mengenai kebutuhan gizi Anda saat hamil supaya tidak meningkatkan risiko masalah kesehatan akibat kelebihan berat badan.

Pastikan pula Anda mengonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil yang mengandung protein, kalsium, zat besi, hingga vitamin sesuai dengan kebutuhan.

Apabila Anda sering merasa lapar, lebih baik untuk membagi jadwal makan menjadi lebih sering, tetapi dengan porsi yang lebih kecil.

3. Lakukan aktivitas fisik

Meski sedang hamil, bukan berarti Anda harus mengurangi segala aktivitas fisik. Konsultasikan pula dengan dokter mengenai aktivitas dan olahraga yang baik saat hamil.

Dalam kondisi kelebihan berat badan, Anda dapat memulai dengan latihan ringan seperti berjalan kaki atau berenang selama 5–10 menit dalam sehari.

Kebiasaan ini perlu Anda latih hingga Anda bisa tetap aktif setidaknya selama 30 menit dalam sehari.

Kesimpulan

  • Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, preeklampsia, dan sleep apnea pada ibu hamil.
  • Janin yang dikandung ibu dengan berat badan berlebih juga berisiko tinggi mengalami keguguran, lahir mati (stillbirth), hingga lahir prematur.
  • Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, penting untuk mengonsumsi makanan sehat, melakukan aktivitas fisik, dan periksa kehamilan secara rutin.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan