backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Orang yang Punya Darah Kental Tidak Dianjurkan Donor Darah, Ini Alasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/03/2021

    Orang yang Punya Darah Kental Tidak Dianjurkan Donor Darah, Ini Alasannya

    Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapat dari mendonorkan darah. Tapi tak semua orang boleh donor darah. Pasalnya ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi jika Anda ingin menyumbang darah, seperti umur, kondisi kesehatan, dan berat badan. Begitu pula dengan kekentalan darah. Jika Anda punya darah kental, Anda tidak diperkenankan untuk ikut donor. Apa yang menjadi penyebab darah kental tak boleh didonorkan untuk orang lain?

    Apa penyebab darah kental?

    Darah kental atau sering juga disebut hiperkoagulasi atau trombofilia adalah penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembekuan darah.

    Sederhananya, jika memiliki darah kental artinya darah Anda mudah membeku atau menggumpal.

    Mengutip pakar hematologi dr. Johan Kurnianda SpPD-KHOM, darah termasuk kental jika kadar hemaglobin darahnya mencapai 18-19 gr/dL dan kadar hematokrit mencapai 50-60%, yang melebihi nilai normal.

    Penyebab darah kental yang paling umum adalah mutasi genetik warisan dari orangtua. Seberapa kental atau cairnya darah yang Anda miliki juga dipengaruhi oleh banyak faktor.

    Beberapa hal yang memengaruhi kekentalan darah yaitu:

  • Sel darah merah. Sel darah merah berpengaruh langsung terhadap kekentalan darah. Semakin banyak darah merah, maka akan semakin kental darah Anda.
  • Kadar lemak darah. Semakin banyak lemak dalam darah Anda maka darah Anda semakin kental.
  • Kelebihan protein dalam darah.
  • Peradangan kronis dalam tubuh, akibat kebiasaan merokok, diabetes, atau penyakit kronis lain.
  • Adanya penyakit yang menyebabkan darah mengental, seperti lupus, polisitemia vera, dan penyakit lainnya.
  • Selain itu, banyak mengonsumsi makanan mengandung vitamin K juga dapat menebalkan dan membekukan darah.

    Untuk itu, dokter tidak memiliki standar penyebab mengapa darah menjadi lebih kental. Dokter akan menyimpulkan penyebabnya sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

    Lalu, mengapa orang yang memiliki darah kental tidak boleh donor darah?

    Penggumpalan darah akibat darah yang terlalu kental akan menyumbat aliran darah.

    Dilansir dari Everyday Health, Mary Ann Bauman, MD, juru bicara dokter nasional untuk gerakan Go Red for Women American Heart Association mengatakan bahwa darah yang kental akan bergerak lambat di sekujur tubuh.

    Selanjutnya, ada peningkatan risiko sel darah merah untuk melekat satu sama lain dan membentuk gumpalan.

    Gumpalan ini kemudian menghalangi aliran oksigen, hormon, dan nutrisi lainnya untuk sampai ke jaringan dan sel di sekujur tubuh.

    Pada si empunya tubuh, darah kental dapat menyebabkan kadar oksigen rendah di dalam sel dan menyebabkan kekurangan hormon dan nutrisi.

    Penggumpalan darah bisa memengaruhi kesehatan Anda dalam jangka panjang.

    Berdasarkan hasil penelitian dari Harvard University, darah kental meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit jantung lainnya.

    Penyebab darah kental bisa mengakibatkan berbagai penyakit jantung adalah gumpalan darah yang menghalangi aliran darah balik ke jantung atau menuju otak, yang kemudian dapat mengakibatkan stroke.

    Risiko ringan yang akan dialami oleh penerima donor darah kental adalah pusing, badan terasa lemas, dan sesak napas.

    Pada beberapa kasus, gumpalan darah dari si pendonor dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang sama pada tubuh penerima donor.

    Penerima donor darah kental yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit lain atau sedang dalam keadaan tidak stabil lebih berisiko memiliki gumpalan darah, dan/atau terkena stroke dan serangan jantung.

    Pada segelintir kasus, gumpalan darah yang diterima dari donor dapat berujung pada komplikasi yang menyebabkan kematian. Ini merupakan risiko paling fatal yang bisa saja terjadi akibat serangan jantung atau stroke yang disebabkan oleh penyumbatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan