backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Daftar Makanan Penambah Darah untuk Orang Anemia (Plus Pantangannya)

Ditinjau secara medis oleh dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc. · Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 21/03/2022

    Daftar Makanan Penambah Darah untuk Orang Anemia (Plus Pantangannya)

    Ada berbagai macam penyebab anemia, mulai dari kekurangan zat besi sampai masalah genetik (keturunan). Saat didiagnosis anemia, proses pengantaran oksigen dan nutrisi ke semua sel dan jaringan tubuh menjadi terganggu. Muncullah berbagai keluhan, seperti mudah lelah, pusing, hingga kulit pucat. Secara umum, beberapa makanan penambah darah bisa membantu mengatasi anemia. Apa saja makanan yang baik untuk penambah darah dan pantangannya?

    Sumber makanan penambah darah untuk anemia

    Tubuh membutuhkan asupan vitamin, mineral, dan nutrisi tertentu dalam jumlah cukup agar bisa terus memproduksi sel darah merah yang sehat. 

     Mengonsumsi jenis makanan yang bernutrisi juga dapat membantu Anda terhindar dari kurang darah dan komplikasi yang mungkin muncul akibat anemia.

    Berikut adalah beberapa jenis makanan yang berguna untuk penambah darah bagi orang anemia.

    1. Makanan tinggi zat besi

    Makanan tinggi zat besi penting sebagai penambah darah untuk anemia. Zat besi membantu produksi hemoglobin yang dibutuhkan sel darah merah.  

    Makanan penambah darah dengan asupan zat gizi paling banyak bisa Anda dapatkan dari sumber hewani, seperti:

    • daging merah,
    • unggas, seperti ayam,
    • jeroan, seperti hati sapi, dan
    • makanan laut, seperti tiram dan ikan.

    Zat besi yang berasal dari panganan hewani dapat diserap oleh tubuh sebanyak 70 persen. 

    Selain sumber hewani, Anda juga bisa mendapatkan tambahan zat besi dari sumber nabati, seperti sayuran yang berdaun hijau gelap, seperti bayam dan sawi hijau.

    2. Makanan kaya tembaga (copper)

    diet gandum

    Makanan yang mengandung mineral tembaga merupakan salah satu asupan penting untuk penambah darah.

    Mineral tembaga berfungsi untuk untuk membantu tubuh meningkatkan produksi sel darah merah. Ketika kadarnya rendah, tubuh menyerap zat besi dalam jumlah yang sedikit.

    Akibatnya produksi hemoglobin dalam sel darah merah berkurang. Anda pun mengalami anemia defisiensi zat besi.

    Makanan penambah darah yang tinggi mineral tembaga untuk orang anemia bisa didapatkan dari:

    • gandum utuh,
    • kacang-kacangan,
    • daging unggas seperti ayam dan bebek,
    • makanan laut seperti udang dan kepiting, dan
    • buah ceri dan cokelat.

    3. Makanan tinggi asam folat

    resep brokoli

    Asam folat atau vitamin B9 adalah nutrisi yang bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. 

    Oleh karena itu, pengidap anemia wajib makan makanan yang mengandung asam folat tinggi, seperti:

  • kacang polong,
  • kacang merah,
  • kacang hijau, 
  • jeroan, seperti hati, dan
  • sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli.
  • Cobalah untuk tidak terlalu lama masak makanan yang mengandung asam folat. Kukus atau tumis sayuran untuk mencegah kandungan asam folatnya hilang terlalu banyak.

    4. Makanan kaya vitamin B12

    ikan tilapia
    Sumber: Nutrition Tribune

    Vitamin B12 mampu meningkatkan fungsi sumsum tulang agar lebih banyak menghasilkan sel darah merah normal.

    Apabila kekurangan vitamin B12, bentuk sel darah merah yang dihasilkan bisa abnormal yakni cenderung oval dan tidak bulat pipih. Sel darah merah yang tidak berkembang sempurna juga lebih cepat mati. 

    Nah, orang yang memiliki anemia dapat menjadikan makanan tinggi vitamin B12 sebagai penambah darah, seperti:

    • jeroan, seperti hati sapi,
    • ikan, 
    • daging merah,
    • telur,
    • susu dan produk olahannya, dan
    • sereal.

    Pastikan Anda makan daging sebanyak dua hingga tiga kali seminggu untuk mengatasi anemia.

    Vitamin B12 jarang ditemukan pada sayur atau buah-buahan. Anda yang memiliki pola makan vegetarian lebih berisiko mengalami kekurangan vitamin B12

    Jika Anda vegetarian, cobalah untuk makan makanan vegetarian yang diperkaya dengan vitamin B12 setidaknya tiga kali sehari.

    Anda mungkin bisa juga mengonsumsi vitamin B12 sebanyak 10 mikrogram per hari atau sesuai anjuran dokter.

    5. Makanan mengandung vitamin B6

    makan nasi buka puasa

    Mirip seperti vitamin B12, vitamin B6 juga bisa membantu pembentukan sel darah merah.

    Makanan penambah darah yang tinggi kandungan B6, meliputi:

    • nasi,
    • gandum,
    • sereal, dan kacang-kacangan, dan
    • daging sapi, kambing, domba, dan ayam.

    6. Makanan tinggi vitamin A

    Sumber: Once Upon A Chef

    Kekurangan vitamin A umumnya dapat memicu gejala anemia. Hubungan antara vitamin A dengan anemia belum jelas.

    Namun yang pasti, defisiensi vitamin A dapat menghambat tubuh menghasilkan sel darah merah yang sehat. 

    Kurang vitamin A dalam tubuh juga berisiko menyebabkan penyerapan zat besi menjadi tidak sempurna. Ini akan memengaruhi produksi sel darah merah

    Beberapa makanan penambah darah untuk anemia yang tinggi vitamin B6, yaitu:

    • susu sapi dan produk olahannya, termasuk susu murni,
    • telur ayam,
    • hati sapi atau ayam, dan
    • sayuran berwarna cerah seperti tomat, wortel, brokoli, dan ubi jalar.

    7. Makanan mengandung vitamin C

    khasiat jeruk

    Vitamin C adalah salah satu nutrisi yang penting untuk Anda yang punya anemia. Vitamin C membantu proses penyerapan zat besi dalam tubuh.

    Peningkatan zat besi dalam darah dapat membantu sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darh merah sehat yang mengandung hemoglobin.

    Anda bisa mendapatkan makanan penambah darah yang mengandung vitamin C dari:

    • jeruk,
    • paprika,
    • stroberi,
    • tomat, dan
    • lentil. 

    8. Makanan mengandung vitamin E

    susu dingin

    Meski sangat jarang terjadi, kasus kekurangan vitamin E nyatanya juga dapat meningkatkan risiko anemia hemolitik.

    Anemia hemolitik adalah jenis anemia yang terjadi ketika sel darah merah menjadi rapuh dan lebih cepat mati.

    Vitamin E punya fungsi penting untuk melindungi membran sel darah merah dari kerusakan oksidatif (akibat radikal bebas).

    Untuk mencegah anemia, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, seperti:

    • minyak nabati, seperti minyak gandum, minyak kacang, dan minyak zaitun,
    • kacang-kacangan,
    • biji-bijian,
    • susu,
    • sayuran seperti bayam dan paprika merah, dan
    • buah alpukat.

    Adakah pantangan makanan untuk orang anemia?

    Di samping memperbanyak asupan makanan penambah darah yang bernutrisi tinggi, orang anemia harus lebih jeli untuk menghindari makanan tertentu.

    Pasalnya, beberapa makanan atau minuman tertentu dapat mengganggu penyerapan nutrisi yang penting untuk produksi sel darah merah.

    Berikut ini adalah pantangan makanan yang harus diketahui oleh pasien anemia.

    1. Makanan yang mengandung tanin

    efek minum kopi instan setiap hari

    Tanin adalah zat alami yang ditemukan dalam banyak sumber makanan nabati, seperti teh hitam dan teh hijau, kopi, anggur, sorgum, serta jagung.

    Minum kopi diketahui dapat menyebabkan penyerapan zat besi terhambat.

    Sebuah kajian yang dilansir di The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa satu cangkir kopi dapat mengurangi penyerapan zat besi hingga 39 persen.

    Penelitian lain juga membuktikan bahwa meminum satu bungkus kopi instan dapat mengurangi penyerapan zat besi 60-90 persen.

    Bila memiliki anemia, sebisa mungkin hindari makanan dan minuman yang mengandung tanin.

    2. Makanan yang mengandung gluten

    bahaya gluten

    Bagi Anda yang memiliki anemia dan penyakit Celiac secara bersamaan, hindari makan makanan yang mengandung gluten.

    Bagi orang dengan penyakit Celiac, gluten dapat merusak lapisan dinding usus sehingga mencegah nutrisi seperti folat dan zat besi diserap oleh tubuh.

    Gluten umumnya ditemukan dalam gandum hitam.

    3. Makanan yang mengandung fitat

    beras merah lebih sehat

    Fitat atau phytic acid adalah zat yang ditemukan pada makanan tinggi serat, seperti beras merah. Fitat memiliki sifat menghambat penyerapan zat besi.

    Menurut Linus Pauling Institute, 5-10 mg fitat saja sudah dapat menghambat penyerapan zat besi hingga 50 persen.

    Jadi, Anda harus menghindari makanan mengandung fitat untuk mencegah ini untuk mencegah gejala anemia bertambah buruk.

    Beberapa contoh makanan tinggi fitat antara lain kacang almon, gandum utuh, biji bunga matahari, dan kacang-kacangan tertentu, seperti  kacang kedelai.

    Sumber makanan tinggi fitat dapat meningkatkan risiko defisiensi zat besi dan zink.

    Namun, Anda dapat menyiasatinya dengan merendam kacang atau butiran gandum selama beberapa saat dan menyangrai sebelum mengolahnya.

    Atau Anda bisa mengonsumsi makanan tersebut bersamaan dengan makanan penambah darah seperti daging atau yang tinggi vitamin C.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.

    Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 21/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan