backup og meta
Kategori

11

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Kapan Perlu Waspada

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 01/03/2023

    Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Kapan Perlu Waspada

    Selama kehamilan, terdapat beberapa kondisi yang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman, salah satunya saat sakit perut.

    Rasa sakit yang ditimbulkan saat hamil akan memunculkan sensasi berbeda dari sakit perut biasanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yang perlu ibu ketahui.

    Apakah sakit perut saat hamil merupakan hal yang normal?

    Sakit perut saat hamil sebenarnya merupakan hal yang normal. Kondisi ini termasuk dalam perubahan tubuh yang terjadi karena pertumbuhan janin.

    Ketika rahim membesar seiring dengan pertumbuhan janin, tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah di sekitarnya akan ikut meningkat.

    Kondisi inilah yang kerap menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman di sekitar perut.

    Meski terbilang normal, pada kondisi tertentu, sakit perut saat hamil juga bisa menandakan adanya masalah serius yang perlu diwaspadai.

    Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai penyebab perut nyeri saat hamil untuk menentukan penanganan yang tepat.

    Penyebab perut sakit saat hamil

    perut nyeri saat hamil akibat pengentalan darah

    Menurut American Pregnancy Association dan beberapa sumber lainnya, berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa menjadi penyebab ibu hamil sakit perut.

    1. Peningkatan gas dalam perut

    Meningkatnya kadar hormon progesteron selama kehamilan akan membuat otot-otot saluran pencernaan menjadi lebih rileks.

    Akibatnya, proses pencernaan akan menjadi lebih lama sehingga menyebabkan penumpukan gas di dalam perut.

    Selain itu, produksi gas yang meningkat ini juga bisa diakibatkan oleh tekanan rahim pada sistem pencernaan.

    Ketika perut dipenuhi gas, ibu hamil mungkin merasa tidak nyaman karena kondisi ini kerap disertai rasa sakit.

    2. Sembelit

    Salah satu masalah pada sistem pencernaan yang kerap dialami ibu hamil adalah sembelit. Selain rasa tidak nyaman, sembelit juga bisa menyebabkan perut sakit hingga kram.

    Nyeri perut karena sembelit saat hamil dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut.

    • Kurang makanan berserat.
    • Kurang minum.
    • Efek samping vitamin atau suplemen penambah darah.
    • Kurang aktif bergerak.

    3. Kontraksi Braxton-Hicks

    Selain kontraksi yang menandakan waktu persalinan segera tiba, ibu hamil juga bisa mengalami kontraksi palsu atau kontraksi Braxton-Hicks.

    Meski sama-sama membuat otot perut mengencang sehingga perut terasa keras, kontraksi Braxton-Hicks biasanya cenderung lebih singkat. Kondisi ini mungkin hanya bertahan beberapa detik sampai dua menit.

    Ketika perut ibu hamil terasa kencang, mungkin ada pula rasa sakit yang mengganggu. Jika hal ini terjadi, cobalah menenangkan diri dengan minum lebih banyak air.

    4. Round ligament pain

    Cara Mengatasi Sakit Perut Bagian Bawah Saat Hamil Tua

    Nyeri ligamen pada perut atau round ligament pain saat hamil merupakan keluhan ibu hamil yang kerap terjadi di trimester kedua.

    Kondisi ini disebabkan oleh meregangnya ligamen yang terbentang antara rahim dan selangkangan untuk menopang janin.

    Round ligament pain tidak hanya sering menimbulkan sakit pada perut, tetapi juga panggul hingga selangkangan ibu hamil.

    Rasa sakit ini akan terasa semakin menusuk ketika ibu hamil melakukan perubahan posisi dari duduk ke berdiri secara tiba-tiba. Batuk, bersin, dan tertawa juga bisa meningkatkan nyeri perut karena round ligament pain.

    5. Kehamilan ektopik

    Saat mengalami kehamilan ektopik, ibu hamil mungkin mengalami rasa sakit pada perut yang tidak tertahankan.

    Kehamilan ektopik merupakan kondisi ketika kehamilan terjadi di luar rahim sehingga janin tidak dapat berkembang dengan sempurna.

    Kondisi ini juga bisa menyebabkan perdarahan hebat pada minggu ke 6–10 kehamilan. Jika ibu merasakan gejala kehamilan ektopik, segera hubungi dokter karena kondisi ini perlu segera ditangani.

    Tuba falopi sebagai pengganti rahim pada kehamilan ektopik

    Sekitar 90% kasus kehamilan ektopik menjadikan tuba falopi sebagai tempat berkembangnya sel telur.
    Kondisi ini perlu segera diatasi, sebab tuba falopi tidak bisa mengalami peregangan seiring berkembangnya janin.
    Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan organ dalam yang mengancam jiwa ibu dan janin.

    6. Keguguran

    Salah satu tanda keguguran adalah sakit dan kram perut saat hamil, khususnya pada bagian bawah perut.

    Beberapa ibu hamil mungkin juga mengalami perdarahan berat saat keguguran. Selain itu, akan muncul kontraksi setiap 5–20 menit yang disertai dengan nyeri punggung.

    Keguguran lebih umum terjadi pada usia kehamilan di bawah 24 minggu. Oleh sebab itu, nyeri perut pada awal kehamilan menjadi suatu hal yang perlu diwaspadai.

    7. Solusio plasenta

    usg 5 dimensi, gambar usg 5 dimensi

    Perut nyeri saat hamil juga bisa menandakan solusio plasenta. Ini merupakan kondisi ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum bayi lahir. 

    Selain nyeri hebat, kondisi yang juga disebut dengan abruptio plasenta ini ditandai dengan pecahnya air ketuban dan rasa sakit di area punggung. Jika ibu mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter.

    8. Infeksi saluran kemih

    Jika ibu mengalami rasa sakit atau nyeri di bagian bawah perut yang disertai dengan rasa sakit saat buang air kecil, ini bisa menandakan adanya infeksi saluran kemih (ISK).

    Selain rasa nyeri pada perut, ISK pada ibu hamil juga menimbulkan rasa sakit pada punggung.

    ISK pada ibu hamil perlu segera ditangani secara medis. Jika dibiarkan, infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini dikhawatirkan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan.

    9. Pre-eklampsia

    Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama kehamilan membuat ibu hamil rentan mengalami pre-eklampsia. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit perut bagian atas, tepatnya tulang rusuk sebelah kanan.

    Selain nyeri pada perut, pre-eklampsia juga ditandai dengan penglihatan kabur, mual, muntah, dan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh

    Pre-eklampsia karena hipertensi saat hamil kerap terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Ini merupakan kondisi darurat yang perlu ditangani segera.

    10. Kelahiran prematur

    Jika ibu mengalami nyeri perut yang tidak biasa pada usia kehamilan di bawah 37 minggu, ini bisa menandakan kelahiran prematur.

    Selain nyeri perut, kelahiran prematur juga ditandai dengan sakit punggung bagian bawah dan keluarnya cairan dari vagina.

    Jika Anda merasakan beberapa gejala seperti di atas, segera hubungi dokter. Untuk memutuskan perlu-tidaknya persalinan sebelum waktunya, ibu mungkin membutuhkan serangkaian tes.

    Apabila ibu merasa kesulitan untuk membedakan apakah rasa sakit perut yang dialami termasuk normal atau tidak, segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan.

    Dengan begitu, dokter dapat menentukan penanganan yang sesuai dengan kondisi ibu yang sebenarnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 01/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan