backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ibu Setelah Melahirkan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 23/06/2021

    Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ibu Setelah Melahirkan?

    Melahirkan merupakan proses yang menegangkan, namun setelah itu perasaan lega dan senang muncul pada ibu dan juga keluarga. Tapi tunggu dulu, proses masih berlanjut selama beberapa minggu setelah melahirkan karena tubuh melakukan pemulihan dan menyesuaikan diri dengan kondisinya yang baru. Setelah melahirkan, tubuh masih melakukan berbagai perubahan.

    Perubahan pada rahim

    Selama kehamilan, rahim, otot perut, dan kulit mengalami peregangan selama 9 bulan, sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang bagi tubuh untuk kembali ke kondisi semula seperti sebelum kehamilan.

    Pada saat kehamilan, rahim Anda lebih besar dan berat. Berat rahim bisa mencapai 15 kali lebih besar dan kapasitasnya bisa mencapai 500 kali lebih besar dari sebelum Anda hamil. Beberapa menit setelah Anda melahirkan, kontraksi menyebabkan rahim menyusut mencapai sebesar kepalan tangan. Ya, Anda masih merasakan kontraksi setelah melahirkan.

    Kontraksi ini juga menyebabkan plasenta terlepas dari dinding rahim dan kemudian turun ke bawah rahim, kemudian plasenta juga ikut keluar dari tubuh Anda. Setelah plasenta keluar, rahim kemudian menutup pembuluh darah yang terbuka tempat plasenta menempel. Rahim akan terus berkontraksi dan mungkin menyebabkan Anda merasa kram pada bagian perut.

    Pada beberapa minggu pertama, berat rahim Anda akan menurun, kira-kira menjadi setengah berat rahim setelah melahirkan. Setelah dua minggu, berat rahim hanya 300 gram dan terletak seluruhnya pada panggul. Sekitar empat minggu, berat rahim mendekati berat pada saat sebelum hamil, kira-kira 100 gram atau kurang.

    Bahkan setelah rahim Anda menyusut kembali ke panggul, Anda masih kelihatan seperti hamil pada beberapa minggu setelah melahirkan. Hal ini karena otot perut Anda melebar selama kehamilan dan membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan bentuknya seperti semula.

    Perubahan pada berat badan

    Berat badan Anda akan turun setelah melahirkan, sekitar 4,5-6 kg. Berat badan yang hilang ini terdiri dari berat badan bayi, plasenta, dan air ketuban. Anda juga mengalami kelebihan cairan saat hamil karena cairan ekstrasel menumpuk selama kehamilan. Jika Anda melahirkan dengan operasi caesar, tubuh Anda juga akan lebih besar karena cairan infus atau intra vena yang Anda terima saat melakukan operasi.

    Cairan yang berlebih dalam tubuh Anda ini kemudian mulai akan keluar selama satu minggu setelah melahirkan. Anda mungkin akan merasa sering ingin buang air kecil dan berkeringat karena ini adalah cara tubuh untuk mengeluarkan cairan tersebut. Berkeringat pada malam hari merupakan sesuatu yang wajar setelah melahirkan. Dalam sehari, Anda bisa mengeluarkan sampai 3 liter cairan dan pada akhir minggu pertama Anda akan kehilangan sekitar 2-3 kg berat air. Jumlah air yang hilang dari tubuh Anda ini bervariasi tergantung dari jumlah cairan yang selama kehamilan menumpuk dalam tubuh Anda.

    Namun, mungkin Anda merasa kesulitan untuk buang air kecil. Proses persalinan yang panjang dapat membuat Anda tidak merasakan dorongan untuk buang air kecil di hari-hari pertama setelah melahirkan. Jika Anda mempunyai masalah buang air kecil, ini akan membuat rahim kesulitan untuk berkontraksi, menyebabkan Anda mengalami kram dan perdarahan yang lebih. Jika Anda tidak dapat buang air kecil dalam beberapa jam setelah melahirkan, mungkin akan dipasang kateter dalam tubuh Anda untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih. Sebaiknya segera bicarakan dengan dokter atau perawat jika Anda mempunyai masalah buang air kecil.

    Anda juga mungkin mengalami kesulitan buang air besar atau sembelit setelah melahirkan. Hal ini wajar terjadi karena Anda merasakan sakit dan nyeri setelah melahirkan. Sebaiknya Anda minum yang banyak dan konsumsi makanan yang tinggi serat untuk memudahkan Anda buang air besar.

    Perubahan pada vagina

    Pada saat Anda melahirkan secara normal, vagina dan perineum (daerah antara rektum dan vagina) akan meregang, bengkak, memar. Perineum Anda mungkin sobek dan memerlukan beberapa jahitan. Seberapa besar peregangan pada vagina ini tergantung dari ukuran bayi, genetika, otot-otot vagina, keadaan saat melahirkan, dan sudah berapa kali Anda melahirkan normal.

    Rasa sakit pada vagina dan perineum ini membuat Anda tidak nyaman saat duduk. Untuk meringankan rasa sakitnya, mungkin Anda perlu mandi dan merendamnya dalam air, atau Anda bisa mengompresnya dengan air es untuk meringankan pembengkakan dan rasa sakit. Selama beberapa hari setelah melahirkan, pembengkakan pada vagina Anda akan mulai berkurang dan otot-otot vagina akan kembali mengencang.

    Perdarahan

    Setelah melahirkan normal atau melalui operasi caesar, Anda akan mengalami perdarahan atau biasa disebut dengan lokia, yang terdiri dari sisa darah, lendir, dan juga sisa jaringan dari lapisan rahim. Pada banyak wanita, perdarahan akan sangat banyak pada 3-10 hari pertama setelah melahirkan, bahkan kadang lebih banyak daripada perdarahan pada saat menstruasi, tetapi ini adalah normal dan akan berkurang selama beberapa minggu selanjutnya. Anda juga tidak perlu khawatir jika tiba-tiba darah keluar atau terjadi pembekuan darah, ini juga normal terjadi. Namun, jika Anda berpikir bahwa perdarahan terjadi tidak normal, sebaiknya segera sampaikan ke dokter Anda.

    Perubahan pada payudara

    Setelah melahirkan, ASI Anda mungkin tidak langsung keluar. Butuh waktu 3-4 hari setelah melahirkan sampai ASI Anda keluar. Segera setelah Anda melahirkan, payudara Anda akan memproduksi sedikit kolostrum, yaitu ASI pertama yang konsentrasinya lebih kental. Dua jam pertama setelah bayi lahir merupakan waktu yang tepat untuk menyusui bayi pertama kali atau melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)  karena pada saat ini bayi baru lahir cenderung  masih terbangun.

    Ketika ASI Anda keluar pada hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara Anda mungkin akan bengkak, nyeri, keras, sensitif, dan penuh. Menyusui bayi pada hari-hari pertama setelah kelahiran akan memicu pelepasan hormon oksitosin yang akan menyebabkan kontraksi dan kram pada perut Anda.

    Perubahan pada kulit

    Perubahan hormon, stres, dan kelelahan yang Anda alami setelah melahirkan berpengaruh pada kulit Anda. Beberapa wanita yang tadinya mempunyai kulit bersih saat kehamilan, bisa saja setelah melahirkan timbul jerawat. Atau sebaliknya, bagi wanita yang mempunyai jerawat saat kehamilan, bisa saja hilang setelah melahirkan. Jika Anda mempunyai chloasma, yaitu bercak gelap pada kulit bibir, hidung, pipi, atau dahi, pada saat kehamilan, ini juga akan menghilang setelah Anda melahirkan.

    BACA JUGA:

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 23/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan