backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Seperti Apa Rasa Sakit Saat Melahirkan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 27/09/2022

    Seperti Apa Rasa Sakit Saat Melahirkan?

    Bagi wanita yang belum pernah melahirkan, pasti bertanya-tanya apakah melahirkan itu sakit? Sebagian besar wanita yang sudah pernah melahirkan menjawab sangat sakit. Sebenarnya, bagaimana, sih, sakitnya melahirkan? Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk membantu menghadapi rasa sakit itu? Simak jawabannya di sini, ya!

    Apa yang menyebabkan rasa sakit saat melahirkan?

    amniotomi

    Rahim memiliki banyak otot. Otot ini akan berkontraksi dengan kuat untuk mengeluarkan bayi saat Anda melahirkan. 

    Melansir Kids Health, sakitnya melahirkan muncul dari kontraksi otot rahim tersebut.

    Selain itu, bayi yang sedang berusaha keluar juga menimbulkan rasa sakit pada ibu akibat faktor-faktor berikut:

    • tekanan janin pada mulut rahim dan perineum (otot antara lubang vagina dan anus),
    • tekanan pada kandung kemih dan usus, serta
    • peregangan sendi dan tulang panggul untuk membuka jalan lahir.

    Adanya pergeseran pada tulang panggul menyebabkan sakitnya melahirkan seperti patah tulang. 

    Tubuh memerlukan banyak usaha dan pergerakan yang tidak biasa. Kondisi-kondisi tersebutlah yang membuat melahirkan sakit sekali.

    Rasa sakit yang Anda rasakan mirip seperti keram perut karena nyeri haid, bahkan bisa pula seperti sakit saat ingin buang air besar.

    Namun, tentu saja rasa sakit saat melahirkan jauh melebihi itu semua.

    Selain rasa sakit di area panggul, beberapa orang merasakan kram di perut, pangkal paha, dan punggung disertai rasa pegal.

    Jika Anda merasakan sakit di area tersebut selama kehamilan, ada baiknya Anda membicarakan hal ini pada dokter kandungan saat Anda sedang memeriksakan kehamilan.

    Apa saja faktor yang memengaruhi rasa sakit saat melahirkan?

    Sakitnya melahirkan mungkin bisa berbeda-beda antar ibu. Bahkan, rasa sakit ini bisa berbeda-beda antara satu kehamilan dengan kehamilan lainnya.

    Perbedaan rasa sakit saat melahirkan tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:

    • genetik, 
    • pengalaman melahirkan, 
    • kemampuan dalam menahan sakit,
    • dukungan keluarga, serta
    • ketakutan dan kecemasan ibu.

    Adapun seberapa parah rasa sakit yang Anda rasakan bergantung pada beberapa faktor berikut.

    1. Kekuatan kontraksi. 

    Seiring tahapan pembukaan, rasa sakit akan semakin meningkat. Pembukaan penuh akan jauh lebih sakit daripada pembukaan awal.

    2. Ukuran bayi. 

    Semakin besar bayi biasanya semakin sakit saat dilahirkan. Meski begitu, hal ini bukan menjadi faktor utama.

    Beberapa orang bisa saja merasakan sakit yang lebih ringan meskipun melahirkan bayi yang bertubuh besar.

    3. Posisi bayi dalam rahim

    Sakitnya melahirkan juga dipengaruhi oleh posisi bayi Anda dalam rahim. Bila posisinya ideal (kepala lebih dulu), rasa sakitnya cenderung lebih ringan.

    4. Durasi melahirkan

    Durasi waktu dalam proses persalinan juga menentukan sakitnya melahirkan. Semakin lama prosesnya, maka sakitnya melahirkan biasanya akan semakin parah.

    Bagaimana mengatasi rasa sakit saat melahirkan?

    inversio uteri

    Sakitnya melahirkan sebenarnya merupakan pertanda baik. Hal ini menunjukkan bahwa rahim Anda sedang berkontraksi.

    Meski begitu, sakitnya melahirkan mungkin membuat Anda tidak nyaman. Mengutip My Cleveland Clinic, Anda bisa mencoba tips-tips untuk meringankan rasa sakit melahirkan sebagai berikut.

    • Meminta bantuan suami atau anggota keluarga lain untuk mendampingi, terutama bila ini adalah proses persalinan Anda yang pertama kali.
    • Melakukan relaksasi dengan melihat gambar, video, atau musik yang menenangkan seperti suara ombak dan semacamnya.
    • Menciptakan suasana tenang seperti menutup pintu dan tidak mengobrol terlalu banyak.
    • Mencoba teknik mengatur napas dengan metode hypnobirthing yaitu hipnosis mandiri.
    • Mencoba metode water birth atau melahirkan sambil berendam dalam air.
    • Melakukan akupresur pada titik-titik akupresur yang dapat mempercepat proses persalinan.
    • Berjalan kaki di sepanjang lorong rumah sakit sambil menunggu pembukaan lengkap.
    • Duduk di atas birth ball yaitu sejenis bola karet berukuran besar yang bisa dipakai untuk menginduksi persalinan.

    Melansir American Pregnancy Association, Anda perlu menyesuaikan ritme menarik napas dan mengejan seiring rasa sakit yang Anda rasakan selama proses melahirkan secara normal.

    Bolehkah menggunakan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan?

    cara mengetahui jenis kelamin bayi

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sakitnya melahirkan adalah pertanda rahim berkontraksi dan janin mendesak keluar. 

    Rasa sakit ini sebenarnya membuat tubuh otomatis mengejan untuk mendorong bayi. Namun, pada kenyataannya, ada sejumlah wanita yang tidak kuat menahan sakit tersebut

    Melansir situs American Society of Anesthesiologists, bila ibu menginginkan atau kondisi tubuh tidak sanggup untuk menahan sakit, dokter bisa memberikan anestesi (obat bius) untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan.

    Anestesi biasanya diberikan melalui suntikan pada tubuh. Suntikan ini dapat memberikan efek mati rasa pada seluruh anggota tubuh atau pada tubuh bagian bawah saja.

    Cara ini biasanya dilakukan bila ibu perlu mengubah proses melahirkan dari yang normal menjadi operasi caesar.

    Bukan hanya karena tidak mampu menahan rasa sakit tetapi juga karena alasan medis tertentu.

    Apapun keputusan Anda untuk mengurangi sakitnya melahirkan, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

    Persalinan yang dilakukan tanpa pemberian obat-obat dapat memberikan manfaat berikut.

    • Rasa sakit yang lebih ringan setelah proses melahirkan selesai.
    • Tubuh menjadi lebih cepat pulih setelah melahirkan.
    • Kemungkinan melahirkan caesar akan lebih rendah.
    • Meningkatkan kepercayaan diri karena merasa berhasil melahirkan normal.
    • Ikatan batin antara ibu dan bayi menjadi lebih kuat
    • Bayi lebih tenang dan tidak rewel.
    • Risiko depresi pascamelahirkan lebih rendah.
    • Kemungkinan lebih mudah dalam proses menyusui.

    Jangan terlalu cemas dan khawatir membayangkan sakitnya melahirkan, Bu.

    Sebab sebentar lagi, semua yang ibu hamil rasakan akan terbayar lunas saat melihat si kecil lahir dengan sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 27/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan