Dokter kemudian akan memberikan perawatan lanjutan untuk bayi seperti pemberian oksigen tambahan.
Dalam kasus lain, bila rahim robek atau rupture uteri ini menimbulkan perdarahan yang sangat banyak, dokter mungkin akan menempuh prosedur histerektomi.
Histerektomi adalah prosedur medis untuk mengangkat rahim dari sistem reproduksi wanita.
Bukan hanya oleh dokter, keputusan untuk melakukan histerektomi ini juga harus dipertimbangkan dengan matang oleh Anda.
Pasalnya, setelah menempuh operasi angkat rahim, otomatis Anda sudah tidak bisa lagi hamil.
Bahkan, menstruasi yang seharusnya rutin Anda alami setiap bulan juga akan ikut terhenti. Dokter juga dapat memberikan transfusi darah guna mengganti darah yang hilang dari tubuh Anda.
Apakah semua ibu yang melakukan VBAC berisiko ruptur uteri?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, melahirkan normal setelah pernah operasi caesar adalah kondisi yang berpeluang mengakibatkan ruptur uteri.
Meski begitu, tidak semua kasus melahirkan normal setelah caesar (VBAC) selalu dapat menyebabkan rupture uteri.
Ada kondisi operasi caesar yang masih diperbolehkan dokter untuk melahirkan normal di kehamilan selanjutnya.
Ini biasanya terjadi jika bekas sayatan operasi caesar yang Anda miliki berbentuk garis horizontal, yang terletak rendah di bawah perut.
Dijelaskan oleh American College of Obstetricians and Gynecologits (ACOG), dalam American Pregnancy Association.
Jika Anda memiliki riwayat operasi caesar dengan sayatan horizontal dibagian bawah perut dan ingin melahirkan normal pada anak berikutnya, ada risiko tersendiri.
Dalam hal ini, risiko terjadinya ruptur uteri adalah 0,2%-1,5% atau sama dengan 1 per 500 persalinan.
Sementara itu, dokter tidak menganjurkan Anda untuk melakukan VBAC bila bekas sayatan operasi caesar berbentuk garis vertikal.
Berbeda dengan sayatan horizontal, sayatan vertikal ini terletak di bagian atas rahim dan perut.
Bentuk sayatan vertikal atau ‘klasik’ dengan bentuk huruf T inilah yang paling berisiko tinggi untuk mengalami ruptur uteri.
Robekan pada rahim dengan sayatan vertikal bisa dengan mudah terjadi saat Anda sedang mengejan guna mengeluarkan bayi selama melahirkan normal.
Maka itu, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan pada kondisi Anda dan bayi. terlebih dahulu.
Jika dirasa tidak memungkinkan untuk melahirkan normal setelah pernah caesar (VBAC), persalinan selanjutnya tetap akan ditempuh dengan operasi caesar lagi.
Namun, bila dokter mengizinkan Anda untuk melakukan VBAC, dokter dan tim medis akan selalu memantau kondisi Anda serta bayi selama persalinan berlangsung.
Adakah cara untuk mencegah rupture uteri saat melahirkan?
Satu-satunya cara untuk mencegah ruptur uteri yakni dengan menempuh operasi caesar untuk melahirkan.
Cara ini biasanya akan disarankan dokter sebelum memasuki waktu persalinan dengan tetap mempertimbangkan kondisi Anda dan bayi.
Alangkah baiknya untuk rutin memeriksakan kandungan, serta mengonsultasikan semua rencana-rencana terkait persalinan nantinya dengan dokter Anda.
Pastikan juga dokter mengetahui semua riwayat kesehatan, beserta riwayat mengenai kehamilan dan melahirkan sebelumnya.
Dengan begitu, dokter dapat menentukan keputusan terbaik untuk Anda dan bayi sesuai dengan kondisi yang dialami.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar