backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Vagina Kering Setelah Melahirkan? Begini Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Angelin Putri Syah · Tanggal diperbarui 19/09/2022

    Vagina Kering Setelah Melahirkan? Begini Mengatasinya

    Vagina kering setelah melahirkan adalah hal yang normal terjadi. Memang, hal ini membuat Anda tidak nyaman atau merasa sakit saat berhubungan seksual lagi bersama pasangan Anda. Namun, perubahan hormon yang terjadi setelah Anda melahirkan turut menyebabkan vagina kering terjadi. Vagina kering mungkin tidak bisa dihindari oleh beberapa wanita, tetapi Anda bisa mengatasinya.

    Apa penyebab vagina kering setelah melahirkan?

    Normalnya, dinding vagina dilumasi dengan cairan. Cairan pelumas pada dinding vagina ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Selain itu, hormon estrogen juga dibutuhkan untuk gairah seksual karena membantu meningkatkan aliran darah ke alat kelamin. Hal ini membuat Anda merasa nyaman dan tidak sakit saat melakukan hubungan seksual.

    Namun, setelah Anda melahirkan, hormon estrogen dan progesteron menurun secara drastis. Terlebih lagi jika Anda menyusui, hormon estrogen akan lebih menurun karena estrogen yang tinggi dapat mengganggu produksi ASI dalam tubuh. Penurunan kadar hormon estrogen inilah yang menyebabkan vagina kering.

    Jaringan vagina juga bisa menjadi lebih tipis, kurang elastis, dan lebih mudah mengalami cedera. Vagina bisa meradang, sehingga Anda merasa vagina seperti panas dan gatal. Berhubungan seksual saat vagina kering dapat menyebabkan Anda merasa sakit, bahkan bisa menyebabkan perdarahan pada vagina.

    Bagaimana cara mengatasi vagina kering setelah melahirkan?

    Vagina kering merupakan suatu hal yang mengganggu jika Anda ingin melakukan hubungan seksual dengan suami Anda. Namun, jangan khawatir karena Anda bisa melakukan hal-hal seperti di bawah ini untuk mengatasi vagina kering.

    1. Gunakan pelumas saat Anda berhubungan seksual

    Karena vagina Anda tidak cukup menghasilkan pelumas alami setelah melahirkan, maka Anda membutuhkan pelumas untuk mengatasi vagina kering. Pelumas sangat membantu selama berhubungan seksual saat vagina Anda kering. Penetrasi yang dilakukan saat Anda tidak memakai pelumas dapat menyebabkan Anda merasa sakit, tidak nyaman, dan cedera pada vagina.

    Pilihlah pelumas yang berbahan dasar air karena ini aman untuk tubuh Anda. Jika pasangan Anda menggunakan kondom, sebaiknya hindari pelumas berbahan dasar minyak (petroleum) karena dapat merusak kondom. Selain itu, hindari juga penggunaan petroleum jelly atau lotion sebagai pelumas vagina Anda. Produk tersebut biasanya mengandung parfum dan bahan kimia yang dapat menyebabkan infeksi serius pada vagina Anda.

    2. Anda juga bisa menggunakan krim estrogen vagina

    Penggunaan krim estrogen vagina, seperti estrogen terkonjugasi atau estradiol dapat membantu Anda mengatasi vagina kering. Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakannya, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

    3. Hindari penggunaan douche dan sabun wangi khusus vagina

    Penggunaan douche (semprotan pembersih kemaluan) dan sabun dengan pewangi untuk membersihkan vagina justru dapat mengiritasi jaringan vagina yang sensitif. Kandungan kimia dalam bahan-bahan tersebut dapat mengganggu bahan kimia alami yang ada di vagina Anda. Penggunaan semprotan pembersih vagina yang mengandung cuka atau baking soda sebenarnya tidak baik untuk kesehatan vagina. Cukup bersihkan vagina Anda dengan air hangat dan sabun tanpa kandungan parfum.

    4. Anda bisa melakukan foreplay lebih lama

    Beberapa minggu setelah Anda melahirkan, tubuh Anda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan pelumas alami pada vagina.  Oleh karena itu, foreplay yang lebih lama mungkin dibutuhkan untuk menghasilkan pelumas alami pada vagina yang lebih banyak. Hal ini tentunya bisa membantu meringankan vagina kering Anda. Selain itu, Anda bisa mencoba teknik dan posisi yang berbeda untuk memberi kenyamanan saat Anda berhubungan seksual.

    5. Jaga hidrasi tubuh Anda dengan minum banyak air

    Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak air. Jika Anda hanya mengonsumsi sedikit air saat Anda menyusui, Anda akan lebih mungkin mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat membuat vagina kering menjadi lebih parah karena tubuh memprioritaskan distribusi cairan ke organ-organ penting. Oleh karena itu, sebaiknya jaga asupan cairan Anda setidaknya 8-10 gelas per hari atau mungkin juga bisa lebih tergantung kebutuhan Anda. Ikuti sinyal yang diberikan oleh tubuh Anda, minumlah saat Anda merasa haus.

    6. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang

    Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dapat membantu Anda meningkatkan produksi pelumas alami pada vagina, sehingga dapat membantu mengatasi masalah vagina kering. Asupan tinggi asam lemak sangat direkomendasikan untuk Anda. Asam lemak dapat membantu produksi pelumas alami vagina. Anda bisa mendapatkan asam lemak dari konsumsi ikan berlemak (seperti salmon, tuna, makerel), biji bunga matahari, dan biji wijen.

    Selain itu, Anda juga disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang mengandung isoflavon. Isoflavon dapat membantu pengaturan kadar hormon, sehingga juga dapat mengatasi masalah vagina kering. Anda bisa menemukan isoflavon dalam buah ceri, apel, kacang, kacang kedelai, seledri, dan flaxseed.

    7. Tingkatkan asupan vitamin Anda

    Beberapa vitamin berperan penting dalam menjaga kelenturan vagina dan meringankan vagina kering. Sebaiknya, usahakan untuk selalu mencukupi kebutuhan vitamin A, vitamin E, dan vitamin B kompleks sebagai upaya untuk mengatasi vagina kering.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Angelin Putri Syah · Tanggal diperbarui 19/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan