Miomektomi merupakan operasi pengangkatan fibroid rahim alias tumor rahim jinak. Banyak ibu yang cukup cemas apakah masih bisa melahirkan normal setelah miomektomi dilakukan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Miomektomi merupakan operasi pengangkatan fibroid rahim alias tumor rahim jinak. Banyak ibu yang cukup cemas apakah masih bisa melahirkan normal setelah miomektomi dilakukan.
Bagaimana sebenarnya dampaknya? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya.
Tumor yang tumbuh di dalam rahim tidak hanya dapat diangkat dengan histerektomi, melainkan juga dengan miomektomi. Berbeda dengan histerektomi, operasi pengangkatan fibroid rahim yang satu ini tidak menutup peluang Anda untuk hamil.
Tindakan medis ini hanya mengangkat sel dan jaringan tumor pada rahim, tetapi mengangkat rahim seutuhnya. Akan tetapi, operasi jenis ini menimbulkan kekhawatiran bagi para calon ibu yang masih ingin melahirkan normal.
Faktanya, melahirkan normal usai miomektomi masih bisa dilakukan, tetapi dengan risiko yang cukup besar.
Seperti yang dilansir dari laman Mayo Clinic, miomektomi dapat menimbulkan risiko tertentu saat melahirkan. Apabila dokter bedah perlu membuat sayatan yang cukup dalam pada dinding rahim, kemungkinan besar dokter kandungan Anda akan merekomendasikan operasi cesar.
Tindakan tersebut dilakukan untuk menghindari risiko rahim robek selama persalinan, yaitu rahim Anda dapat terbuka saat proses berlangsung. Kondisi tersebut tentu dapat membahayakan ibu dan bayi.
Menurut sebuah penelitian dari European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, melahirkan normal setelah miomektomi masih memungkinkan.
Di dalam penelitian tersebut terdapat 73 wanita yang menjalani proses persalinan normal setelah melakukan miomektomi. Hasilnya cukup memuaskan karena tidak ada laporan terjadinya ruptur uteri dan persalinan berakhir dengan bayi dan ibu selamat.
Pada kasus-kasus tertentu, persalinan normal setelah tindakan pengangkatan fibroid rahim memang ada yang tidak berhasil. Akan tetapi, penyebabnya bukan karena miomektomi, melainkan faktor yang tidak ada hubungannya dengan operasi tersebut.
Oleh karena itu, peluang persalinan normal masih dapat dilakukan meskipun Anda sudah menjalani operasi pengangkatan fibroid rahim. Peluang tersebut masih ada jika selama miomektomi berlangsung, tidak ada komplikasi yang mengharuskan rahim Anda diangkat sepenuhnya.
Setelah mengetahui harapan melahirkan normal usai miomektomi ternyata masih ada, tentu menjaga kehamilan Anda adalah prioritas utama.
Sambil menunggu batas waktu melahirkan, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini agar proses persalinan berjalan lancar.
Bagi Anda yang ingin melahirkan normal pasca-menjalani miomektomi tentu perlu memilih dokter yang jam terbang prakteknya sudah tinggi. Dengan begitu, dokter kandungan Anda mengetahui riwayat operasi pengangkatan tersebut dan melihat apakah persalinan normal bisa dilakukan.
Jika tidak, biasanya Anda akan dianjurkan untuk melakukan operasi caesar demi mengurangi risiko komplikasi akibat persalinan normal setelah operasi.
Setelah memilih dokter kandungan yang profesional, Anda perlu mengetahui apa saja keuntungan dan risiko melahirkan normal setelah miomektomi.
Persalinan normal cenderung aman bagi ibu dan bayinya. Selain itu, bayi yang lahir dari persalinan normal juga memiliki risiko mengalami masalah pernapasan yang cukup rendah saat lahir.
Bahkan, penyakit lain seperti diabetes, asma, dan obesitas di kemudian hari pun potensinya lebih kecil.
Sudah bukan rahasia umum lagi rutin berolahraga menjelang melahirkan normal, bahkan setelah miomektomi adalah hal wajib dalam menjaga kesehatan Anda dan calon bayi.
Kalori tambahan yang Anda butuhkan untuk anak dan diri sendiri biasanya sekitar 200-300 Kkal. Selain itu, jangan lupa untuk berolahraga setiap hari, seperti berjalan kaki 10-15 menit untuk membangun stamina menjelang persalinan.
Jika Anda ragu apakah melahirkan normal setelah miomektomi aman atau tidak, konsultasikan kepada dokter. Hal ini bertujuan agar mereka bisa mengetahui apakah kondisi Anda dapat menjalani persalinan normal atau harus operasi sesar.
Sumber Foto: Naked Truth Beauty
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar