backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Berencana Suntik Epidural Saat Melahirkan? Ketahui Dulu Manfaat dan Risikonya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 10/05/2021

Berencana Suntik Epidural Saat Melahirkan? Ketahui Dulu Manfaat dan Risikonya

Setiap ibu bersalin menginginkan proses kelahiran yang lancar dengan rasa sakit yang seminim mungkin. Itu sebabnya, saat ini telah tersedia pilihan agar ibu hamil tidak terlalu merasa sakit selama proses persalinan. Salah satu prosedurnya yakni dengan mendapatkan anestesi atau suntik epidural saat melahirkan.

Sebenarnya, apa itu epidural? Nah, sebelum memutuskan metode yang tepat untuk persalinan Anda, penting untuk memahami semua hal seputar anestesi atau bius epidural ini.

Cari tahu informasi lengkapnya di sini, yuk!

Apa itu epidural?

masalah ibu hamil

Epidural adalah salah satu bentuk anestesi atau bius lokal yang digunakan untuk membuat bagian tertentu pada tubuh mati rasa sehingga tidak merasakan sakit.

Epidural tidak akan membuat Anda hilang kesadaran sepenuhnya karena hanya berfungsi sebagai penawar rasa sakit (analgesia) di area tubuh tertentu. 

Ketika obat bius melahirkan ini diberikan, impuls atau rangsangan saraf sensoris pada tulang belakang bagian bawah tubuh Anda terhenti.

Normalnya, saraf sensoris bertugas untuk mengirimkan berbagai sinyal pada otak, seperti rasa sakit atau panas.

Akibatnya, sensasi atau rasa sakit yang seharusnya ibu rasakan pada bagian bawah torso, lebih tepatnya di rahim, leher rahim, dan bagian atas vagina akan berkurang.

Namun, tak perlu khawatir karena saraf motoris Anda masih akan bekerja dengan baik. 

Hal ini terbukti dengan adanya kerja otak yang masih bisa mengirimkan perintah bagi panggul dan bagian-bagian tubuh lainnya untuk bekerja sesuai kebutuhan.

Apa saja jenis anestesi epidural?

tes kanker serviks saat hamil

Sebelum memutuskan mengenai penggunaan bius melahirkan, pastikan ibu sudah mempersiapkan berbagai persiapan persalinan dan perlengkapan melahirkan sebelumnya.

Ada dua tipe epidural yang biasanya ditawarkan bagi ibu bersalin di rumah sakit atau pusat layanan kesehatan, mengutip dari American Pregnancy Association.

Dokter dan tim medis biasanya memberikan jenis yang sesuai bagi ibu bersalin tergantung pada dosis dan kombinasi obat yang sudah diberikan sebelumnya.

Jenis anestesi epidural untuk melahirkan adalah sebagai berikut:

1. Epidural biasa

Epidural biasa adalah jenis anestesi yang disuntikkan di bagian punggung ibu.

Suntik epidural saat melahirkan ini lebih tepatnya diberikan di dalam ruang kecil pada bagian luar sumsum tulang belakang di bawah punggung.

Suntik atau bius epidural saat melahirkan yang sudah masuk kemudian mengalir hingga mencapai rongga epidural.

Karena dilakukan di bagian tersebut, maka memungkinkan pemberian obat untuk dilakukan berulang atau terus menerus sesuai kebutuhan.

Melansir dari Mayo Clinic, diperlukan waktu sekitar 1-15 menit agar obat anestesi atau bius epidural ini bisa mulai bekerja.

Bila efek anestesi melahirkan ini mulai berkurang dalam waktu 1-2 jam, ibu bersalin mungkin akan mendapatkan suntikan berikutnya.

2. Kombinasi spinal epidural

Sesuai dengan namanya, kombinasi spinal epidural adalah anestesi gabungan dari bius epidural dan bius tulang belakang (spinal).

Pemberian obat pada kombinasi anestesi spinal epidural ini biasanya disuntikkan pada membran yang melapisi tulang belakang hingga mencapai rongga epidural.

Kemudian, selang atau kateter akan dipasang pada jalur tersebut sehingga lebih mudah untuk diinjeksi lagi bila ibu bersalin membutuhkannya.

Ibu melahirkan juga tetap bisa bergerak dengan bebas setelah kateter dipasang sehingga tidak akan mengganggu proses persalinan.

Kombinasi spinal epidural biasanya mulai kehilangan efeknya setelah 4-8 jam terhitung sejak pertama kali diberikan.

Kapan epidural perlu diberikan bagi ibu bersalin?

tanda tanda mau melahirkan tanda-tanda persalinan

Epidural bukanlah prosedur yang wajib dilakukan saat proses persalinan.

Ada ibu hamil yang hendak bersalin memilih untuk tidak menggunakan bius melahirkan ini sama sekali dan menjalani proses persalinan secara alamiah.

Namun, jika Anda memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap rasa sakit, tidak ada salahnya merencanakan kelahiran dengan anestesi ini.

Pada proses persalinan normal, biasanya epidural akan diberikan setelah ibu bersalin mencapai pembukaan lahiran serviks atau leher rahim sekitar 4 atau 5 sentimeter (cm).

Bila bukaan sudah lebih dari 5 cm, penggunaan epidural tidak dianjurkan karena bayi sudah akan keluar.

Pembukaan lahiran termasuk salah satu tanda-tanda melahirkan selain kontraksi persalinan dan air ketuban pecah.

Bius melahirkan ini biasanya dilakukan saat ibu hamil melahirkan di rumah sakit dan bukan melahirkan di rumah.

Anestesi atau bius persalinan ini juga dapat ditujukan untuk prosedur melahirkan normal maupun caesar.

Sementara bagi ibu bersalin yang akan menjalani operasi caesar, epidural akan diberikan sebelum operasi dimulai.

Penggunaan bius ini juga tidak disarankan bagi ibu yang mengalami perdarahan atau tekanan darah rendah, infeksi di bagian punggung, serta menggunakan oat pengencer darah.

Ibu dengan proses persalinan yang sudah berjalan cepat juga tidak perlu menggunakan anestesi ini.

Manfaat suntik epidural saat melahirkan

induksi melahirkan induksi persalinan

Alasan ibu bersalin memilih menggunakan anestesi atau suntik epidural saat melahirkan adalah untuk mengurangi rasa sakit.

Namun sebenarnya, bukan itu saja manfaat dari epidural. Berbagai manfaat anestesi atau bius epidural lainnya adalah sebagai berikut:

  • Otot-otot akan melemas, terutama otot panggul bagian bawah sehingga proses kontraksi terasa lebih ringan.
  • Bila proses persalinan cukup panjang, ibu jadi bisa lebih berkonsentrasi melahirkan dan tidak terlalu kelelahan karena intensitas rasa sakit berkurang. 
  • Bagi ibu bersalin yang memiliki tekanan darah tinggi, anestesi ini bisa membantu menurunkan tekanan darah untuk menghindari berbagai komplikasi persalinan.
  • Untuk ibu bersalin yang menjalani operasi caesar, bius ini tak akan membuat Anda tak sadarkan diri sehingga masih bisa mengikuti jalannya persalinan.
  • Pemberian epidural dapat membantu mengurangi rasa sakit yang muncul pasca operasi.
  • Karena rasa sakit berkurang atau hilang sama sekali, ibu bersalin bisa menjalani proses persalinan dengan pikiran yang lebih tenang dan tidak panik.

Bius ini diharapkan dapat melancarkan proses melahirkan satu bayi maupun melahirkan anak kembar.

Sama halnya seperti proses melahirkan biasanya, bila ibu menjalani persalinan normal, ada berbagai posisi persalinan normal yang bisa diterapkan sesuai kenyamanan.

Selain itu, terapkan juga teknik pernapasan saat melahirkan dan cara tepat mengejan saat melahirkan.

Adakah risiko anestesi ini saat melahirkan?

ngeden mengejan saat melahirkan

Penggunaan anestesi ini bisa menimbulkan risiko tertentu sehingga banyak ibu bersalin yang bertanya-tanya soal pro dan kontra epidural.

Berikut adalah kerugian yang bisa terjadi karena penggunaan anestesiu atau suntik epidural saat melahirkan:

  • Pada kasus tertentu, pemberian anestesi ini mengakibatkan rasa kebas sehingga ibu bersalin kesulitan berkontraksi dan mendorong bayi keluar. Bila terjadi, Anda akan diberikan obat-obatan untuk memicu kontraksi.
  • Efek samping dari anestesi ini antara lain menggigil, telinga berdenging, sakit kepala, mual, dan rasa sakit pada punggung atau bagian yang disuntik. 
  • Epidural berisiko menurunkan tekanan darah. Jika Anda memiliki tekanan darah rendah, dokter mungkin akan diberikan cairan melalui infus untuk menghindari komplikasi.
  • Beberapa ibu bersalin mengeluhkan kesulitan buang air kecil karena bius melahirkan ini berisiko membuat kantong kemih mati rasa.

Risiko dari pemberian anestesi melahirkan ini juga bisa meningkatkan kemungkinan ibu dibantu oleh penggunaan alat forceps melahirkan dan ekstraksi vakum.

Ibu mungkin juga perlu menjalani prosedur gunting vagina atau episiotomi tergantung kondisinya.

Adakah efek samping dari anestesi epidural?

rencana melahirkan caesar

Sama seperti prosedur medis lainnya, anestesi melahirkan yang satu ini berisiko menimbulkan efek samping.

Kemungkinan efek samping dari anestesiu atau suntik epidural saat melahirkan adalah sebagai berikut:

Efek samping yang umum terjadi

Berbagai kemungkinan efek samping yang umum terjadi dari anestesi epidural adalah sebagai berikut:

  • Mengalami mati rasa, kesemutan, dan merasa lemah di bagian tubuh yang mendapat suntikan persalinan ini
  • Tekanan darah menurun
  • Sakit kepala

Efek samping suntik epidural yang membuat lemah gerakan dan kebas pada bagian tubuh biasanya akan menghilang perlahan seiring dengan memudarnya rasa kebal.

Sampai saat ini belum ada pengobatan untuk efek samping anestesi melahirkan yang tergolong minor ini.

Biasanya, efek samping ini akan sembuh sendiri dalam beberapa waktu.

Efek samping yang serius

Jarang sekali ditemukan adanya efek samping yang serius dari anestesi ini pada saat melahirkan.

Pasalnya, jenis suntik ini sudah dinyatakan aman bagi ibu bersalin.

Namun, ada beberapa risiko epidural yang mungkin saja bisa terjadi, contohnya adalah melemah atau lumpuhnya bagian tubuh tertentu, perubahan fungsi usus, atau perubahan kerja kandung kemih.

Efek samping ini disebabkan oleh komplikasi yang sangat jarang terjadi, seperti perdarahan atau infeksi di area punggung belakang, yang menyebabkan abses (menumpuknya nanah).

Tekanan dari akumulasi darah atau nanah merusak sumsum tulang belakang dan saraf di sekitarnya juga bisa membuat risiko suntik melahirkan ini terjadi.

Efek samping yang mungkin terjadi pada bayi

Berbagai penelitian ilmiah seputar efek bius epidural pada bayi belum mencapai titik kesepakatan.

Hasilnya masih sangat beragam dan bisa berbeda-beda, tergantung pada masing-masing kasus yang diteliti.

Akan tetapi, secara teori memang apa pun yang masuk ke dalam aliran darah ibu akan masuk juga ke dalam tubuh bayi melalui plasenta.

Nah, meskipun bius melahirkan dimasukkan ke sumsum tulang belakang ibu, akan tetap ada sedikit atau banyak cairan bius yang masuk ke aliran darah ibu.

Kabar baiknya, kadar paparan obat bius yang sedikit pada bayi tidak perlu dikhawatirkan karena tidak memberikan efek berbahaya baginya.

Namun, tidak menutup kemungkinan ada efek samping anestesi melahirkan ini yang mungkin terjadi pada bayi meski terbilang sangat jarang.

Berikut adalah kemungkinan efek samping anestesi epidural pada bayi:

  • Kekurangan oksigen
  • Detak jantung tidak teratur
  • Mengalami masalah pernapasan setelah lahir
  • Susah menyusu

Meski tidak begitu banyak ibu bersalin dan bayi yang mengalaminya, ada baiknya untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum proses persalinan dimulai.

Hal ini bertujuan agar Anda memahami dengan baik prosedur apa saja yang akan dijalani nantinya sehingga dapat mempertimbangannya lebih matang.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 10/05/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan