backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Berapa Lama Normalnya Proses Induksi Sampai Melahirkan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 10/05/2022

    Berapa Lama Normalnya Proses Induksi Sampai Melahirkan?

    Berapa lama proses induksi sampai melahirkan berlangsung? Itu adalah pertanyaan yang sering kali dimiliki ibu hamil yang harus menjalani proses induksi.

    Terkadang, beberapa ibu membutuhkan bantuan induksi untuk memulai persalinan. Proses ini biasanya dilakukan jika pembukaan tak kunjung bertambah atau karena alasan medis tertentu.

    Namun, Anda mungkin cemas dan takut jika induksinya akan berlangsung lama dan semakin menambah rasa sakit menuju persalinan. Agar tidak cemas, berikut ulasan lengkapnya.

    Kenapa induksi persalinan dilakukan?

    Pada beberapa kasus persalinan, induksi persalinan perlu dilakukan untuk merangsang kontraksi pada rahim agar kelahiran dapat dilakukan melalui vagina.

    Proses induksi biasanya perlu direncanakan terlebih dahulu. Ibu hamil bisa berdiskusi sebelumnya dengan dokter terkait manfaat dan bahaya dari prosedur ini.

    Sebagai contoh, jika disertai kondisi ketuban pecah, induksi persalinan akan lebih berisiko menyebabkan infeksi pada ibu dan janin.

    Dokter akan menyarankan proses induksi pada ibu hamil jika kondisi kesehatan ibu atau janin membahayakan.

    Proses ini juga dapat dilakukan bila kelahiran tidak kunjung terjadi setelah melewati hari perkiraan lahir (HPL) hingga lebih dari 2 minggu.

    Selain kedua alasan di atas, melansir dari American College of Obstetricians and Gynecologists, ada lagi alasan lain mengapa induksi persalinan dilakukan.

    Ambil contohnya, untuk mengurangi risiko perlunya operasi caesar pada ibu hamil yang sehat dan telah memasuki minggu ke-39.

    Pada minggu tersebut, proses induksi dapat dilakukan untuk kondisi berikut:

    • kehamilan pertama,
    • hanya ada 1 janin, dan
    • kondisi ibu dan janin sehat.

    Ibu yang menjalani roses ini berisiko lebih rendah mengalami preeklamsia dan hipertensi gestasional dibandingkan dengan wanita yang tidak menjalani proses ini.

    Berapa lama proses induksi sampai melahirkan?

    Berapa lama proses induksi sampai melahirkan

    Pertanyaan selanjutnya yang mungkin terlintas di benak para ibu yang akan melahirkan yakni, berapa lama reaksi atau proses induksi sampai melahirkan berlangsung?

    Lama proses induksi persalinan hingga persalinan ditentukan oleh kondisi tubuh masing-masing ibu.

    Biasanya, ibu yang pernah mengalami persalinan spontan sebelumnya akan lebih cepat merespons induksi daripada ibu yang belum pernah mengalami persalinan spontan.

    Bila kondisi leher rahim (serviks) ibu belum matang, yaitu masih keras, panjang, dan tertutup, proses induksi mungkin akan berlangsung sekitar 1-2 hari sampai waktunya melahirkan.

    Observasi induksi maksimal dilakukan selama 2×24 jam. Hal ini karena selama proses induksi, tahap awal persalinan juga terjadi secara bertahap hingga leher rahim telah menjadi cukup lembut dan terjadi kontraksi.

    Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk memicu kontraksi.

    Dokter biasanya akan menggunakan tablet pessarium atau gel untuk memicu kontraksi pada ibu hamil. Ibu biasanya diperbolehkan pulang ke rumah setelah diberi obat-obatan tersebut dan menunggu hingga terjadi kontraksi.

    Segera pergi ke rumah sakit jika kontraksi sudah mulai timbul. Jika setelah 6 jam kontraksi tidak kunjung terjadi, disarankan untuk kembali ke rumah sakit agar dokter dapat memberi obat tambahan.

    Sementara itu, bila sejak awal kondisi serviks ibu sudah lunak, proses induksi akan lebih cepat, bahkan hanya butuh beberapa jam sampai melahirkan.

    Pada kondisi tertentu, proses induksi juga dapat mengalami kegagalan. Ini terjadi ketika tahap kelahiran tidak kunjung terjadi meski induksi telah dilakukan.

    Jika proses induksi gagal, ibu hamil dapat kembali pulang ke rumah setelah dipastikan kondisi ibu dan janin masih sehat.

    Apabila ibu dan janin berisiko mengalami kondisi yang berbahaya setelah kegagalan proses induksi, operasi caesar mungkin perlu dilakukan.

    Metode-metode induksi persalinan

    Selain kondisi tubuh ibu, metode induksi persalinan yang dipilih juga menentukan berapa lama proses induksi sampai melahirkan.

    Berikut ini beberapa metode induksi yang dapat dilakukan.

    1. Menggunakan prostaglandin

    Dokter mungkin juga akan memasukkan obat prostaglandin ke dalam vagina Anda supaya leher rahim menipis dan terbuka. Obat ini secara efektif dapat mematangkan dan melunakkan leher rahim pada 90% wanita.

    Ada dua jenis obat prostaglandin, yaitu berbentuk gel dan supositoria. Bila Anda diberikan gel prostaglandin, tubuh ibu akan dipantau setiap 6-8 jam sampai terjadinya kontraksi lanjutan.

    Sedangkan bila menggunakan supositoria, maka prostaglandin akan mulai dilepaskan dalam tubuh selama 12-24 jam. Dalam rentang waktu tersebut, sebaiknya persiapkan diri Anda karena persalinan semakin dekat.

    Berapa lama proses induksi sampai melahirkan

    2. Menggunakan oksitosin

    Kebanyakan wanita membutuhkan waktu kira-kira 6-12 jam untuk memulai persalinan setelah mendapatkan induksi oksitosin (pitocin).

    Jenis persalinan yang satu ini efektif melebarkan serviks Anda setidaknya 1 sentimeter (cm) per jam. Anda juga akan mengalami pecah ketuban dalam waktu dekat.

    3. Menggunakan kateter Foley

    Selain penggunaan obat, merangsang persalinan juga dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan alat. Dokter mungkin akan memasukkan kateter Foley ke ujung leher rahim Anda.

    Kateter Foley adalah jenis kateter dengan ujung balon yang berisi cairan saline di dalamnya. Balon ini akan menekan leher rahim dan merangsang kontraksi setidaknya dalam waktu 24 jam menuju persalinan.

    4. Merobek kantung ketuban

    Pecahnya kantung ketuban juga memengaruhi berapa lama proses induksi sampai melahirkan berlangsung.

    Untuk merobek kantung ketuban, atau disebut juga prosedur amniotomi, dokter akan membuat bukaan kecil pada kantung ketuban menggunakan pengait plastik.

    Pada proses tersebut, Anda mungkin akan merasakan adanya cairan hangat yang mengalir. Cairan tersebut merupakan air ketuban.

    Metode ini bisa dilakukan bila serviks telah setengah melebar dan menipis, dan kepala bayi berada di area panggul.

    Sebelum dan setelah prosedur ini, detak jantung bayi akan dipantau. Dokter juga akan melihat cairan ketuban untuk mendeteksi tinja janin (mekonium).

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 10/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan