backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Bayi Kembar Lahir Prematur? Ini 6 Alasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 13/12/2021

    Kenapa Bayi Kembar Lahir Prematur? Ini 6 Alasannya

    Bagi ibu yang sedang hamil bayi kembar mungkin khawatir soal risiko kelahiran prematur. Pasalnya, kehamilan kembar merupakan salah satu faktor risiko dari kondisi tersebut.

    Namun pertanyaannya, apakah semua bayi kembar otomatis akan lahir secara prematur? Lalu, kenapa bayi kembar bisa prematur?

    Apa penyebab bayi kembar bisa lahir prematur?

    Kelahiran prematur adalah kondisi ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai penyebab, baik itu dari janin, ibu hamil, atau keduanya.

    Salah satunya adalah kehamilan kembar. Faktanya, kehamilan kembar memang merupakan salah satu faktor risiko kelahiran prematur.

    Bahkan, The March of Dimes melaporkan bahwa semakin tinggi kelipatan jumlah bayi kembar dalam kandungan, semakin tinggi risiko ibu untuk melahirkan prematur.

    Ini didukung dengan fakta bahwa bayi kembar dua rata-rata lahir pada usia kehamilan 36-37 minggu, sedangkan kembar tiga umumnya lahir pada minggu ke 33. Sementara kembar empat rata-rata lahir pada usia 31 minggu. 

    Lalu, kenapa bayi kembar bisa prematur? Sebenarnya, tidak ada penyebab yang pasti mengapa bayi kembar bisa lahir secara prematur. 

    Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat memicu persalinan terjadi lebih awal. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan anak kembar lahir prematur. 

    1. Preeklampsia

    Hamil bayi kembar membuat Anda lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi selama kehamilan. Akibatnya, Anda pun lebih berisiko mengalami preeklampsia.

    Adapun preeklampsia dapat merusak banyak organ tubuh, terutama ginjal, hati, otak, dan mata. Bahkan, preeklampsia yang memburuk dapat menyebabkan kejang atau disebut eklampsia.

    Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami preeklampsia umumnya perlu segera melahirkan bayinya, meski ia belum cukup bulan.

    2. Masalah pada plasenta

    pengapuran plasenta

    Masalah plasenta yang paling umum terjadi pada kehamilan kembar adalah abruptio plasenta dan plasenta previa. Adapun kedua kondisi ini dapat memicu bayi kembar lahir prematur.

    Mengapa demikian? Pasalnya, ibu hamil yang mengalami abruptio plasenta dan plasenta previa lebih mungkin mengalami perdarahan saat hamil dan melahirkan.

    Jika kondisi perdarahan parah, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi caesar darurat, meski usia bayi masih di bawah 37 minggu.

    3. Ketuban pecah dini

    Pada umumnya, kantong ketuban akan pecah selama persalinan. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa ketuban bisa pecah dini atau lebih awal, terutama pada kehamilan kembar.

    Pasalnya, janin ganda dalam kandungan dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada kantong ketuban sehingga kantong bisa pecah sebelum waktunya.

    Adapun ketuban yang pecah sebelum waktunya berisiko terinfeksi jika persalinan tidak segera dilakukan. Kondisi inilah yang kemudian memicu persalinan bayi kembar terjadi lebih awal. 

    4. Kembar identik

    Kembar identik terjadi ketika satu sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi dua atau lebih. Bayi kembar identik umumnya berbagi satu plasenta dan kantung ketuban yang sama.

    Adapun bayi kembar yang berbagi satu plasenta dan kantung ketuban lebih mungkin mengalami lilitan tali pusar selama kehamilan, yang bisa membahayakan nyawanya.

    Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, pilihan terbaik untuk bayi kembar identik adalah persalinan prematur secara operasi caesar.

    5. Twin-to-twin transfusion syndrome

    reaksi janin saat ibu berhubungan badan

    Bukan cuma masalah di atas, kembar identik juga bisa memicu Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS). Pada TTTS, aliran darah antara dua bayi kembar menjadi tidak seimbang.

    Satu kembar mungkin menerima terlalu banyak darah dan mengalami penumpukan cairan ketuban (polihidramnion), sedangkan bayi yang satunya menerima terlalu sedikit darah.

    TTTS yang terjadi terlalu dini dapat membahayakan kondisi kedua bayi. Pada kondisi ini, polihidramnion bisa menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.

    6. Janin tidak berkembang

    Janin tidak berkembang dalam kandungan atau intrauterine growth restriction (IUGR) merupakan kondisi ketika pertumbuhan bayi tidak seperti yang diharapkan.

    Pada bayi kembar, IUGR sering ditandai dengan salah satu bayi yang terlalu kecil atau kedua bayi kembar tidak tumbuh dengan sempurna.

    Biasanya, ini terjadi karena terlalu sesak di dalam kandungan, masalah plasenta atau tali pusar, serta TTTS, yang sering menyebabkan persalinan prematur.

    Bisakah mencegah bayi kembar lahir prematur?

    Beberapa bayi kembar lahir prematur secara spontan, seperti akibat ketuban pecah dini. Sementara beberapa lainnya perlu dilahirkan secara prematur karena komplikasi kehamilan yang terjadi.

    Apapun alasannya, tidak ada cara yang pasti untuk mencegah bayi lahir prematur, termasuk pada yang kembar.

    Upaya utama yang perlu Anda lakukan adalah melakukan kontrol kandungan secara rutin, sesuai saran dari dokter Anda.

    Selain itu, kenali pula tanda-tanda persalinan prematur. Tanyakan pada dokter langkah apa saja yang perlu Anda ambil jika tanda-tanda tersebut muncul.

    Menjelang minggu ke-20 kehamilan, dokter mungkin akan lebih rutin melakukan USG kehamilan untuk memantau pertumbuhan si kembar.

    Pada trimester tiga, nonstress test mungkin perlu Anda lakukan. Intinya, apapun yang dokter sarankan selama kehamilan harus Anda ikuti untuk kebaikan Anda dan si kembar.

    Ini juga termasuk mengonsumsi vitamin prenatal secara rutin, menghindari asap rokok dan minuman alkohol, mengontrol stres, serta saran mengenai pola makan dan olahraga.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 13/12/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan