backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Benar Pil KB Bisa Menurunkan Risiko Kanker Rahim?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apa Benar Pil KB Bisa Menurunkan Risiko Kanker Rahim?

    Pil KB adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang memengaruhi kadar hormon wanita. Pil kontrasepsi ini memberikan beberapa manfaat kesehatan tambahan selain mencegah kehamilan, di antaranya adalah menurunkan risiko kanker endometrium (kanker rahim). Apa kata dunia medis soal efek pil KB yang satu ini?

    Cara kerja pil KB dalam tubuh

    Dalam tubuh, pil KB melepaskan hormon progesteron untuk membantu mencegah kehamilan dalam tiga cara: Pertama, mencegah indung telur untuk melepas sel telur agar tidak terjadi proses pembuahan. Kedua, mengubah ketebalan lendir leher rahim guna menyulitkan sperma bergerak masuk ke dalam rahim untuk mencari telur. Terakhir, mengubah lapisan dinding rahim sehingga sel telur yang sudah terlanjur dibuahi tidak mungkin tertanam di dalam rahim.

    Apa kata penelitian tentang efek pil KB untuk menurunkan risiko kanker endometrium?

    Penelitian yang dipublikasikan pada Lancet Oncology menyatakan bahwa penggunaan pil KB secara teratur dalam jangka panjang terkait dengan menurunnya risiko kanker endometrium (kanker rahim). Sebaliknya, tingkat kejadian kanker endometrium pada kelompok wanita yang tidak menggunakan pil KB diperkirakan mencapai sebanyak 2.3 dari 100 kasus sebelum usia 75 tahun.

    Wanita yang sudah mengonsumsi pil KB rutin selama 5 tahun bisa mengurangi risiko mereka terkena kanker endometrium hingga sebanyak 24 persen. Peneliti menemukan bahwa semakin lama Anda menggunakan pil KB, penurunan risikonya pun makin besar. Lebih lanjut, studi ini juga memperkirakan bahwa pil KB telah berhasil mencegah 200.000 kejadian kanker endometrium dalam 10 tahun terakhir belakangan.

    Studi di atas tampaknya menguatkan temuan studi jangka panjang milik dr. Lisa Iversen pada tahun 1968. Dilansir dari laman University Aberdeen, setelah mengamati hampir 46 ribu wanita selama 44 tahun, dr. Iversen melaporkan bahwa wanita yang menggunakan pil KB secara rutin selama waktu studi memiliki risiko paling rendah dari kanker endometrium, kanker kolorektal, hingga kanker ovariumEfek pil KB itu pun masih berlanjut hingga 30 tahun setelah mereka berhenti menggunakannya.

    Selain itu, tim peneliti juga tidak menemukan bukti adanya risiko terjadinya jenis kanker lain yang dialami wanita yang pernah menggunakan pil KB di usia tua.

    Apa hubungannya pil KB dengan dinding rahim?

    Jenifer Wu, seorang spesialis kandungan (SpOG) di Lenox Hill Hospital New York, berpendapat bahwa hormon estrogen dan progestin dalam pil KB bekerja mencegah terjadinya penebalan sel dinding rahim. Efek pil KB ini bertujuan agar sel telur yang sudah terlanjur dibuahi tidak mungkin tertanam di dalam rahim, sehingga akan ikut luruh dalam darah menstruasi.

    Nah, penebalan dinding leher rahim inilah yang menurut Wu bisa menjadi tempat perkembangan sel abnormal atau sel pra-kanker yang bisa mengganas menjadi sel kanker. Wanita yang mengonsumsi pil KB secara rutin memiliki lapisan dinding rahim yang lebih tipis sehingga dapat menurunkan risiko adanya perkembangan sel abnormal yang menjadi cikal bakal kanker ini.

    Jadi, apakah pil KB adalah alat kontrasepsi yang terbaik untuk dipilih?

    Setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun pil KB memiliki efek perlindungan terhadap kanker endometrium, kontrasepsi ini bukanlah satu-satunya cara mutlak untuk mencegah kanker.

    Pasalnya ada berbagai faktor lain yang berperan dalam menentukan seberapa besar risiko Anda untuk mengalami kanker rahim alias kanker endometrium, seperti berat badan berlebih, kebiasaan merokok dan minum minuman keras, hingga kondisi kesehatan organ reproduksi itu sendiri. Prinsip yang paling penting untuk mencegah kanker ialah tetap menjalankan gaya hidup sehat, termasuk pola makan sehat dan olahraga yang teratur.

    Pemilihan alat kontrasepsi juga pada dasarnya tergantung pada kebutuhan, kondisi kesehatan, dan yang tidak kalah penting adalah saran dari dokter. Maka, konsultasikanlah dulu dengan dokter kandungan Anda jika Anda memutuskan ingin mulai minum pil KB.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan