backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Pertimbangan Penting Saat Berniat Ganti Alat Kontrasepsi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 13/12/2021

    5 Pertimbangan Penting Saat Berniat Ganti Alat Kontrasepsi

    Mengganti alat kontrasepsi dari jenis satu ke jenis lainnya memang cukup lumrah. Dari mulai efek sampingnya yang memberatkan hingga aturan pakainya yang cenderung ribet kerap menjadi alasan mengapa banyak wanita ingin mengganti alat kontrasepsinya. Namun Anda tak bisa ganti alat kontrasepsi sembarangan, yuk simak dahulu beberapa pertimbangannya.

    Pertimbangan sebelum ganti alat kontrasepsi

    Jangan langsung ganti alat kontrasepsi sembarangan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.  Sebaiknya, ceritakan dahulu pengalaman Anda mengenai alat kontrasepsi yang sedang dipakai saat ini. Kemudian sampaikan juga alasan mengapa Anda ingin menggantinya.

    Nah, dari informasi yang Anda sampaikan itu, dokter akan membantu memilihkan metode KB yang tepat. Berikut ini juga ada beberapa hal penting yang perlu dijadikan pertimbangan saat hendak ganti alat kontrasepsi, yaitu:

    1. Kebiasaan merokok

    Jika Anda memiliki kebiasaan merokok dan berusia di atas 35 tahun, hati-hati sebelum ganti alat kontrasepsi.  Pasalnya, beberapa alat kontrasepsi seperti pil kombinasi, patch, dan cincin vagina mungkin bukan pilihan yang tepat. Ini karena deretan alat kontrasepsi tersebut tidak bisa bekerja dengan efektif bersama zat yang terkandung dalam rokok.

    2. Berat badan

    Hal lain yang perlu dipertimbangkan lainnya sebelum ganti alat kontrasepsi yaitu berat badan Anda saat ini. Pilihlah alat kontrasepsi yang memiliki peluang terkecil untuk menaikkan berat badan jika Anda sudah masuk kategori obesitas. Dilansir dari laman NHS, KB suntik biasanya memiliki peluang kenaikan berat badan yang lebih kecil.

    pakai IUD KB Spiral masih hamil

    3. Obat yang sedang diminum

    Obat-obatan tertentu bisa memengaruhi kemanjuran alat kontrasepsi, terutama pil KB. Untuk itu, bagi Anda yang memiliki masalah kesehatan tertentu dan sedang minum obat secara rutin konsultasikan dulu ke dokter sebelum ganti KB. Sementara IUD, KB suntik, dan kondom termasuk pilihan alat kontrasepsi yang tidak akan berpengaruh terhadap obat yang sedang diminum.

    4. Masalah kesehatan yang dimiliki

    Beberapa alat kontrasepsi bekerja dengan menggunakan hormon yang mirip dengan yang diproduksi tubuh. Hormon ini yaitu estrogen dan progesteron. Namun, kontrasepsi yang mengandung hormon tidak cocok untuk sebagian wanita, misalnya seperti mereka yang memiliki kanker payudara. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi ke dokter saat berencana ganti alat kontrasepsi.

    5. Keinginan untuk segera hamil kembali

    Sebenarnya, semua alat kontrasepsi bisa langsung dihentikan saat Anda berencana untuk memiliki bayi lagi. Namun, pil KB kombinasi, cincin vagina, dan suntik biasanya membutuhkan waktu hingga beberapa bulan untuk mengembalikan kesuburan Anda. Oleh karena itu, jika Anda berencana ganti alat kontrasepsi dengan yang bisa membuat Anda kembali subur dengan segera pilihlah alat kontrasepsi seperti IUD, pil progestin, dan kondom.

    Cara mengganti alat kontrasepsi

    kb suntik

    Saat dokter sudah menganjurkan suatu alat kontrasepsi yang cocok, ini saatnya Anda menggantinya. Dalam beberapa kasus, biasanya dokter akan meminta Anda menggunakan KB secara tumpang tindih. Artinya, Anda akan menggunakan alat KB yang baru sebelum menghentikan yang lama. Tujuannya, agar kehamilan tetap bisa dicegah meski sedang masa pergantian metode kontrasepsi.

    Biasanya, cara ini tergantung pada jenis KB yang digunakan saat ini dan yang Anda pilih nantinya. Misal, jika Anda sedang minum pil KB dan ingin menggantinya dengan IUD atau spiral, dokter akan memasukkan IUD progestin tujuh hari sebelum Anda berhenti minum pil. Untuk prosedur tepatnya, konsultasikan pada dokter kepercayaan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 13/12/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan