backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Ukuran Penis Memengaruhi Kesuburan Pria?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 30/06/2021

    Apakah Ukuran Penis Memengaruhi Kesuburan Pria?

    Hampir semua laki-laki pernah mengkhawatirkan ukuran penisnya. Entah karena takut tidak memuaskan atau takut ukuran penis akan memengaruhi kesuburannya. Namun, sebenarnya seberapa besar pengaruh ukuran penis seseorang terhadap kesehatan serta kesuburannya? Benarkah penis kecil akan mempersulit peluang kehamilan istri? Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini.

    Apa hubungan antara ukuran penis dan kesuburan pria?

    Anda bisa bernapas lega sekarang. Pasalnya, ukuran penis suami tidak memengaruhi peluang kehamilan istri. Kesuburan pria tidak bisa diukur dari besar atau kecil dan panjang atau pendeknya penis seseorang.

    Pria yang punya penis kecil atau pendek masih bisa punya anak. Pasalnya, peluang kehamilan wanita lebih ditentukan oleh jumlah dan kualitas sel sperma yang dihasilkan oleh suami. Akan tetapi, beda ceritanya kalau Anda mengidap micropenis. Micropenis adalah sebuah kelainan yang sangat langka di mana pria memiliki penis sangat kecil, yaitu dengan ukuran kurang dari 7,5 cm (saat tidak ereksi).

    Micropenis bisa membuat seorang pria kesulitan ketika berhubungan seksual. Maka, peluang kehamilan istrinya pun jadi lebih kecil. Selain itu, sejumlah penelitian membuktikan kalau orang dengan penis sangat kecil biasanya memiliki jumlah sperma yang terbatas. Hal ini tentu akan membuatnya kurang subur.

    Jangan khawatir, kondisi ini sangat jarang terjadi pada laki-laki. Menurut data yang dicatat oleh situs kesehatan WebMD, hanya ada kira-kira 0,6% orang di dunia yang mengidap kelainan ini.

    Penyebab pria tidak subur

    Ukuran penis seorang pria memang tidak memengaruhi peluang kehamilan pasangannya. Nah, hal-hal berikut inilah yang menjadi faktor apakah seorang pria cukup subur untuk menghasilkan keturunan.

    • Kondisi kesehatan. Bila Anda punya penyakit tertentu seperti varikokel, tumor, testis tidak turun, gangguan hormon, infeksi, serta penyakit menular seksual, Anda mungkin jadi tidak subur.
    • Faktor lingkungan. Hati-hati dengan paparan zat kimia berbahaya atau logam berat (seperti timbal) di pabrik. Paparan tersebut bisa mengurangi jumlah sperma Anda.
    • Suhu panas. Produksi dan kualitas sel sperma bisa menurun jika Anda sering kena suhu panas. Apalagi di area selangkangan dan testis.
    • Berat badan. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa pria yang kelebihan atau kekurangan berat badan akan lebih sulit punya anak daripada orang yang berat badannya ideal.
    • Gaya hidup. Kebiasaan tidak sehat seperti merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, kebanyakan minum alkohol, dan kurang tidur bisa membuat pria jadi tidak subur.

    Ada ukuran lain yang bisa memengaruhi peluang kehamilan istri

    Menurut para ahli, sebenarnya bukan ukuran penis yang memengaruhi peluang Anda untuk punya keturunan. Ada tolak ukur lain yang bisa dijadikan acuan, yaitu jarak anogenital. Jarak anogenital diukur dari anus ke tempat skrotum menempel pada tubuh. Rata-rata pria memiliki jarak anogenital yaitu lima sentimeter.

    Sebuah penelitian dari jurnal ilmiah Environmental Health Perspectives menguak bahwa semakin kecil jarak anogenital seorang pria, peluang kesuburannya jadi makin kecil. Sebaliknya, semakin jauh jaraknya berarti peluang kehamilan pasangannya lebih besar. Penelitian tersebut mencatat bahwa jarak yang pendek menandakan jumlah sperma yang lebih sedikit. Inilah yang membuat peluang kehamilan pasangannya lebih kecil.

    Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menguji keakuratan jarak anogenital sebagai tolak ukur kesuburan pria. Pasalnya, jarak anogenital setiap pria tentu berbeda-beda dan disebabkan oleh banyak faktor lainnya. Misalnya seberapa besar atau kecil badan Anda.

    Karena itu, bila dan Anda dan pasangan sudah mengusahakan keturunan selama lebih dari setahun tetapi belum berhasil juga, sebaiknya segera hubungi dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 30/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan