Jika jumlah sperma yang Anda miliki kurang dari angka yang telah disebutkan, kondisi ini menandakan bahwa sperma dianggap tidak normal dan hal ini bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang pria memiliki masalah kesuburan.
Sementara itu, untuk morfologi dari sperma, ketika dilihat dari mikroskop, kepala sperma yang normal berbentuk oval dengan panjang 4,0-5,5 mm dan lebar 2,5-3,5 mm. Ekor sperma yang normal memiliki panjang 9-10 kali dari panjang kepala, berbentuk lurus memanjang dari leher atau membentuk alur gelombang.
Jika sperma memiliki ukuran yang tidak normal, misalnya ekornya bercabang atau kepala sperma tidak berbentuk oval, kemungkinan besar terdapat kelainan pada sperma yang diproduksi.
Di sisi lain, motilitas sperma juga harus diperhatikan. Sperma dianggap memiliki kelincahan gerak (motilitas) normal jika 40% dari keseluruhan sperma bisa bergerak bebas, dan setidaknya 32% harus berenang dalam gerakan maju atau di dalam lingkaran besar. Jika motilitasnya tidak normal, sel sperma akan kesulitan ‘menemui’ sel telur sehingga pembuahan semakin sulit terwujud.
3. Tes hormon
Meskipun tergolong jarang terjadi, salah satu kemungkinan terjadinya infertilitas pada pria bisa disebabkan karena terjadi masalah pada salah satu hormon dalam tubuh. Hormon yang diproduksi dalam kelenjar pituitari, hormon yang berperan penting untuk menstimulasi produksi sperma.
Jika hormon tersebut berkurang, maka jumlah produksi sperma pun menurun. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari adalah hormon follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua hormon ini saling berkaitan. Maka, jika salah satu hormon ini berkurang, maka hormon lainnya juga akan mengalami hal yang sama.
Untuk mengetahui bagaimana kondisi kedua hormon ini, Anda bisa melakukan tes darah dengan pengambilan sampel darah Anda yang kemudian dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa. Umumnya, berbagai jenis hormon dapat terdeteksi dengan baik melalui sampel darah Anda.
4. Tes genetik
Selain ketiga tes kesuburan pria yang telah disebutkan sebelumnya, tes kesuburan pria yang juga bisa Anda lakukan adalah tes genetik. Tes ini bisa dilakukan oleh pria saat mengalami beberapa kondisi berikut ini.
- Jumlah sperma yang diproduksi sangat sedikit, bahkan mungkin tidak ditemukan sperma di dalam air mani yang dikeluarkan.
- Kondisi fisik yang mungkin disebabkan oleh faktor genetik, misalnya ukuran testis yang kecil
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar