backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Daftar Bahan Kimia Berbahaya Dalam Kosmetik yang Bisa Mengganggu Kesuburan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Daftar Bahan Kimia Berbahaya Dalam Kosmetik yang Bisa Mengganggu Kesuburan

    Riasan wajah yang baik bisa sangat menunjang penampilan fisik seseorang. Namun jangan sampai hanya karena ingin terlihat lebih menarik di mata publik, Anda jadi salah pilih kosmetik. Beberapa produk kosmetik berbahaya bagi kesuburan wanita karena mengandung bahan kimia yang dapat mengubah hormon tubuh. Bahan-bahan kimia berbahaya ini bisa saja bersemayam di balik warna-warni meriah lipstick dan eye shadow favorit Anda tanpa pernah disadari. 

    Apa saja produk kosmetik berbahaya yang tinggi kandungan bahan kimianya?

    Dalam situs Global IVF menyebutkan bahwa kebanyakan wanita tidak hanya menggunakan satu/dua jenis perawatan diri saja, diperkirakan rata-rata wanita menggunakan 12 produk perawatan diri (termasuk kosmetik) yang mengandung 168 bahan kimia berbahaya yang berbeda.

    Dilansir dari India Express, Sagarika Aggarwal, seorang ahli bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) mengatakan bahan kimia tertentu pada produk kosmetik memiliki potensi efek samping yang mampu memengaruhi hormon dan sistem reproduksi wanita.

    Beberapa produk kosmetik yang diketahui mengandung bahan kimia berbahaya dalam jumlah yang banyak adalah cat kuku, sabun antibakteri, parfum, dan krim anti penuaan dini. Beberapa bahan kimia berbahaya yang bisa merusak hormon endokrin ditemukan pada produk-produk tersebut dan diduga kuat dapat mengganggu fungsi ovarium (indung telur) untuk memproduksi sel telur sehat, meningkatkan risiko keguguran hingga bahkan ketidaksuburan.

    Apa saja kandungan bahan kimia berbahaya dalam kosmetik dan apa efek sampingnya?

    Ada beberapa bahan kimia yang sering terkandung dalam produk kosmetik berbahaya bagi kesuburan. Bahan kimia tersebut di antaranya:

    • Triclosan: zat kimia yang terkandung dalam sabun antibakteri ini diketahui dapat mengacaukan produksi hormon kesuburan. Studi yang dilakukan oleh Velez dkk, menunjukkan bahwa perempuan yang sering terpapar triclosan lebih sulit untuk hamil.
    • Parabens: Paraben berfungsi sebagai pengawet dan pembasmi bakteri dalam sabun, sampo, kondisioner dan pembersih wajah juga diketahui berbahaya bagi kesuburan apabila digunakan dalam jumlah yang terlalu banyak. Kadar parabens yang tinggi dalam urin pada masa prekonsepsi (sebelum pembuahan) dikaitkan dengan lamanya waktu yang dibutuhkan hingga berhasil hamil. Dengan kata lain, semakin tinggi kadar parabens dalam tubuh, maka pasangan bisa saja semakin sulit hamil.
    • Formaldehida, phthalates, DPT (dibutil ftalat), toulene dan berbagai senyawa organik yang mudah menguap lainnya juga diketahui dapat mempersulit terjadinya kehamilan. Toluene biasa digunakan sebagai pelarut untuk memberikan efek mengkilap pada kuku. Sedangkan phthalates, yang bisa ditemui di hampir semua produk kosmetik diketahui dapat menganggu kesuburan dan produksi hormon. Bahkan, sebuah studi yang dilakukan oleh Environmental Working Group (EWG) dari Duke University menyebutkan bahan kimia pada cat kuku bisa masuk dalam tubuh 10 sampai 14 jam setelah mengecat kuku.

    Pentingnya memperhatikan komposisi dalam produk kosmetik yang ingin Anda beli

    Meski demikian, masih diperlukan bukti medis yang lebih banyak lagi untuk dapat menguatkan berbagai laporan di atas. American Cancer Society dan FDA, misalnya, menyatakan bahwa paraben pada kosmetik sebenarnya tergolong cukup aman, dan juga tidak terbukti menyebabkan kanker payudara.

    Namun memang Anda perlu lebih bijaksana lagi dalam memilih dan memoles makeup dalam keseharian Anda. Seorang dokter spesialis IVF lainnya, Jyoti Tripaty mengatakan paparan bahan kimia secara terus menerus pada wanita dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal dan sistem saraf, keguguran dan risiko bayi lahir cacat fisik dan mental.

    Tidak perlu sampai menghentikan rutinitas dan obsesi kecantikan Anda dengan alasan takut efek sampingnya.  Cukup jadilah konsumen yang cerdas dalam menerima informasi terhadap produk. Ketika memilih kosmetik, baca dan cermati lagi kandungan bahan-bahan di dalamnya. Sebisa mungkin, belilah produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan alami atau organik untuk mengurangi faktor risiko terpapar bahan kimia.

    Tidak hanya itu, belilah produk kosmetik di tempat yang resmi dan terpercaya sehingga ketika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, Anda tahu ke mana harus melaporkan masalah tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan