backup og meta
Kategori

6

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Obat Kesuburan Pria dan Kondisi yang Membutuhkannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Obat Kesuburan Pria dan Kondisi yang Membutuhkannya

    Obat kesuburan pria dapat membantu mengatasi masalah kesuburan yang dihadapi. Meski demikian, obat ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan, melainkan harus sesuai kondisi dan gangguan yang terjadi. Selain itu, obat kesuburan sebaiknya melalui rekomendasi dokter. Lalu, obat apa saja yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan pada pria? Kondisi apa saja yang bisa diatasi dengan obat tersebut?

    Berbagai pilihan obat kesuburan pria

    Masalah kesuburan pria bisa diatasi dengan penggunaan obat. Umumnya, obat yang paling sering digunakan adalah obat hormon, meski ada pula beberapa obat jenis lain yang dianggap efektif.

    1. Clomiphene

    Salah satu obat kesuburan pria ini sebenarnya digunakan untuk meningkatkan ovulasi pada wanita yang tidak bisa menghasilkan sel telur. Namun, obat ini juga bisa diberikan oleh dokter untuk mengatasi masalah kesuburan pada pria.  Khususnya pria dengan jumlah produksi sperma yang tergolong rendah.

    Untuk mengatasi kondisi ini, clomiphene membantu meningkatkan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari. Hormon tersebut nantinya juga akan menstimulasi produksi testosteron dan sperma di dalam testis. Meningkatnya hormon reproduksi ini akan mengurangi gejala dari hypoandrogenism, kondisi di mana jumlah hormon testosteron menurun.

    Tidak hanya itu, peningkatan hormon tersebut juga akan meningkatkan jumlah produksi sperma, dan mungkin bisa mengatasi non-obstructive azoospermia, kondisi di mana terjadi penyumbatan yang menyebabkan sperma tidak bisa masuk ke dalam air mani.

    Selain mengatasi masalah kesuburan pria, obat ini mungkin dapat meningkatkan motilitas sperma pada beberapa pria. Motilitas berarti bagaimana sperma bergerak dan berenang melalui sistem reproduksi wanita agar berhasil melakukan pembuahan terhadap sel telur.

    Namun, perlu diketahui bahwa obat kesuburan pria ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dari dokter. Dokter akan mempertimbangkan risiko dan manfaat penggunaan tersebut untuk Anda. Jika Anda menggunakan obat tanpa pengawasan dokter, mungkin saja justru mengurangi jumlah produksi sperma.

    2. Anastrozole

    Sama halnya dengan clomiphene, anastrozole juga termasuk obat kesuburan pria yang sebenarnya digunakan untuk mengatasi kondisi kesehatan wanita. Anastrozole umum digunakan untuk mengatasi kanker payudara pada wanita yang telah menopause.

    Namun, obat ini ternyata juga diresepkan sebagai obat kesuburan pria. Anastrozole dapat digunakan untuk mengurangi gejala hypoandrogenism pada pria, seperti kekurangan energi, masa otot yang berkurang drastis, menurunkan libido, dan terjadinya masalah disfungsi ereksi.

    Pada pria, obat tersebut bekerja dengan cara menghalangi enzim aromatase yang digunakan untuk mencegah testosteron berubah menjadi estradiol. Mekanisme ini akan membantu hormon testosterone meningkat, sementara hormon estrogen menurun.

    Selama menggunakan obat ini, dokter akan mengawasi kadar hormon testosterone yang berubah menjadi estradiol untuk mencari tahu apakah obatini efektif mengatasi kondisi Anda.

    3. Gonadotropin

    Satu lagi obat yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi masalah kesuburan pada pria, yaitu gonadotropin. Obat ini adalah obat hormon yang disuntikkan dan memiliki dua bentuk utama, yaitu:

    • human chrionic gonadotrophin (hCG).
    • human menopausal gonadotrophin (hMG) yang mengandung FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutenizing hormone).

    Di antara kedua jenis obat tersebut, hCG termasuk yang paling banyak digunakan. Obat ini akan diresepkan oleh dokter untuk melindungi tubuh dari gejala hypogonadism, yaitu infertilitas atau produksi hormon testosteron yang terlalu rendah.

    Gonadotropin umumnya digunakan untuk mengobati pria yang tidak dapat memproduksi sperma akibat kondisi yang disebut hipogonadotropik hipogonadisme. Ini terjadi saat testis tidak menerima sinyal untuk membuat sperma. Hipogonadisme disebabkan oleh otak yang gagal memproduksi hormon yang sesuai.

    Obat ini akan menstimulasi testis secara langsung agar memproduksi hormon testosteron dan meningkatkan produksi sperma. Hormon testosteron harus terus diproduksi karena hormon ini dibutuhkan untuk menjaga produksi sperma dan ukuran testis agar tetap stabil.

    Namun, jika setelah Anda menggunakan obat ini, jumlah produksi sperma Anda tidak membaik setelah enam bulan, Anda sebaiknya melakukan suntik hormon hMG. Hormon ini adalah campuran dari beberapa hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari. Hormon ini dapat membantu sistem reproduksi Anda membaik.

    4. Imipramine

    Imipramine  adalah obat kesuburan pria untuk kondisi khusus yaitu retrogade ejaculation. Kondisi ini terjadi saat sperma diejakulasikan ke dalam kandung kemih, bukan ke penis. Ini merupakan salah satu kondisi yang terjadi akibat diabetes, obat atau kondisi pasca operasi prostat, atau masalah pada uretra.

    Untuk mengatasi kondisi ini, penggunaan obat hormon mungkin tidak akan mempan. Namun, obat non-hormonal untuk kesuburan pria seperti impramine bisa membantu.

    Dalam mengatasi kondisi ini, Imipramine akan menutup leher kandung kemih. Jika pengobatan medis tidak berhasil, stimulasi elektrovibrasi penis dan pengambilan sperma dari urin bisa menjadi pilihan.

    5. Coenzym Q10

    Berbeda dengan obat sebelumnya, coenzyme Q10 bukan obat resep dari dokter untuk mengatasi masalah kesuburan pria. Coenzym Q10 adalah molekul yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi makanan tertentu atau mengonsumsi suplemen makan yang memiliki kandungan molekul ini.

    Conezym Q10 juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk berbagai masalah kesehatan termasuk kesuburan pria. Saat digunakan pada pria, suplemen ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas serta motilitas sperma. Obat ini juga dapat meningkatkan jumlah sel darah putih pada air mani.

    Untuk mengetahui apakah suplemen ini memberikan manfaat untuk masalah kesehatan yang Anda alami, lakukan analisis terhadap air mani yang Anda produksi secara rutin. Mintalah bantuan dokter untuk menganalisis apakah obat ini efektif.

    Kondisi yang membutuhkan obat kesuburan pria

    Tidak semua masalah kesuburan, membutuhkan obat kesuburan. Berikut adalah beberapa kondisi yang membuat pria membutuhkan obat kesuburan jika ingin pasangannya cepat hamil.

    1. Varicocele

    Salah satu masalah kesuburan pria ini ditandai dengan pembengkakan di pembuluh darah atau vericocele, sehingga membuat testikel kekurangan darah. Sebenarnya, belum dapat diketahui dengan pasti mengapa masalah kesuburan yang dapat membuat pria membutuhkan obat ini bisa menyebabkan kemandulan.

    Tetapi, kemungkinan besarnya, kondisi ini menyebabkan regulasi temperatur pada testikel menjadi tidak normal. Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya kualitas sperma yang dihasilkan oleh pria yang mengalami kondisi ini.

    Jika kondisi ini diatasi menggunakan obat kesuburan, jumlah dan fungsi sperma mungkin akan membaik. Di samping itu, jika kondisi ini diatasi, program kehamilan menggunakan in vitro fertilization atau bayi tabung mungkin memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

    2. Infeksi

    Infeksi dapat menyebabkan masalah kesuburan pria, karena memengaruhi produksi sperma atau kualitas dari sperma itu sendiri. Di sisi lain, kondisi ini juga bisa menimbulkan luka yang menghalangi jalan keluar sperma.

    Tidak hanya itu, kondisi yang menyebabkan pria membutuhkan obat kesuburan ini juga menyebabkan epididimitis atau orkitis, serta beberapa infeksi menular seksual lainnya seperti gonorrhea dan HIV.

    Meskipun infeksi yang menyerang alat kelamin pria biasanya merusak testis secara permanen, biasanya kondisi ini masih bisa diatasi menggunakan obat kesuburan. Sehingga, sperma masih bisa dihasilkan.

    3. Masalah ejakulasi

    Ejakulasi retrogade biasanya terjadi pada pria saat air mani masuk ke dalam kandung kemih pada saat orgasme. Padahal, seharusnya air mani keluar melalui ujung penis.

    Ada berbagai kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan ejakulasi retrogade ini. Misalnya, diabetes, penggunaan obat-obatan tertentu, operasi kandung kemih, prostrat, dan urethra. Kondisi ini mungkin bisa diatasi menggunakan obat.

    4. Tumor

    Kanker dan tumor tidak ganas dapat memengaruhi organ reproduksi pria melalui kelenjar yang melepaskan hormon yang digunakan saat reproduksi, misalnya kelenjar pituitari. Di sisi lain, operasi, radiasi, atau kemoterapi untuk mengatasi tumor bisa memengaruhi kesuburan pria.

    5. Ketidakseimbangan hormon

    Masalah kesuburan yang bisa ditangani dengan obat kesuburan pria adalah ketidakseimbangan hormon. Tidak suburnya seorang pria bisa disebabkan oleh penyakit yang menyerang testis. Selain itu, bisa saja kondisi ini terjadi karena ada masalah sistem hormon termasuk pada kelenjar hipotalamus, pituitari, tiroid, dan adrenal.

    Masalah hormon lain yang bisa diatasi dengan menggunakan obat kesuburan pria adalah rendahnya kadar hormon testosterone, sehingga menyebabkan hipogonadisme. Gangguan hormon lainnya juga bisa menjadi salah satu penyebab ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.

    Cara alami meningkatkan kesuburan pria

    Sebenarnya, selain menggunakan obat kesuburan pria, ada cara alami yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan kesuburan. Cara ini tentu saja tidak melibatkan penggunaan obat, melainkan berbagai pilihan gaya hidup yang lebih sehat.

    Berikut adalah berbagai cara alami meningkatkan kesuburan pria tanpa menggunakan obat.

    1. Perbanyak berolahraga

    Dibanding menggunakan obat kesuburan, pria bisa meningkatkan kesuburannya melalui kegiatan berolahraga. Pasalnya, selain dapat meningkatkan kebugaran, berolahraga juga dapat meningkatkan kadar hormon testosterone di dalam tubuh.

    Sebuah penelitian yang dimuat di dalam European Journal of Applied Physiology menjelaskan bahwa pria yang rutin berolahraga memiliki kadar testosterone yang lebih tinggi serta kualitas sperma yang lebih baik jika dibandingkan dengan pria yang tidak suka berolahraga.

    Namun, jangan sampai Anda berolahraga secara berlebihan. Hal ini justru dapat memberikan efek yang berkebalikan dan dapat menurunkan kadar testosterone di dalam tubuh.

    2. Hindari stres

    Sebenarnya, tanpa perlu menggunakan obat jenis apa pun, Anda bisa meningkatkan kesuburan secara alami. Salah satunya dengan menghindari berbagai kondisi yang dapat menyebabkan Anda merasa stres. Hal ini disebabkan stres dapat memengaruhi kesuburan serta kepuasan seksual Anda.

    Pasalnya, stres berkepanjangan dapat meningkatkan hormon kortisol yang memiliki efek negatif terhadap hormon testosterone. Saat hormon kortisol meningkat, hormon testosterone justru  menurun.

    3. Perbanyak istirahat

    Jika Anda ingin meningkatkan kualitas sperma tanpa harus menggunakan obat, Anda bisa melakukannya secara alami, misalnya dengan memperbanyak waktu istirahat Anda. Khususnya jika Anda selama ini selalu kurang tidur dan tidak beristirahat dengan cukup.

    4. Berhenti merokok

    Alih-alih menggunakan obat kesuburan pria, menghentikan kebiasaan merokok bisa menjadi salah satu cara alami untuk meningkatkan kesuburan. Apalagi, jika Anda seorang perokok berat. Pasalnya, orang yang mengonsumsi produk tembakau sehari-hari dapat mengalami penurunan kualitas sperma yang diproduksinya.

    Obat kesuburan pria dapat membantu mengatasi kondisi atau masalah kesuburan. Meski demikian, obat ini umumnya dapat diperoleh setelah berkonsultasi dan menggunakan resep dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan